Kartu kredit memang sangat menggiurkan. Sebuah
kartu kredit mampu menyelamatkan kehidupan kamu. Nggak perlu bawa uang, kamu
sudah bisa membeli sesuatu, apa saja pas kamu membutuhkannya. Jika kamu sedang
sakit dan butuh dibawah kerumah sakit tiba-tiba pun, kartu kredit tetap bisa
menyelamatkan nyawa kamu. Tapi hutang yang terkumpul sebagai hasil pembelianmu
tersebut harus dibayar dalam jangka waktu yang ditentukan
Karena kartu kredit sangat mudah digunakan, kartu
kredit kelihatannya nggak begitu berbahaya, malah kelihatannya sangat membantu.
Ada banyak orang yang menggunakan kartu kredit, sesekali pergi untuk rekreasi
atau belanja di hari besar dan mengatur pembayaran hutangnya dalam setahun
sebelum tahun berikutnya bergulir.
Dan kebanyakan orang yang menggunakan kartu
kredit memiliki keuangan yang sangat buruk.
Banyak orang yang nggak mampu berhenti
menggunakan kartu kredit apalagi ketika pembayaran mereka sangat kacau dan
berantakan, disanalah hutang semakin lama semakin bertumpuk
Kartu kredit diciptakan untuk kemudahan. Kartu
kredit memiliki pembayaran minimum yang sangat rendah dan bunganya cukup
tinggi. Akibatnya kartu kredit dengan pembayaran 50 juta bisa memerlukan
beberapa tahun untuk melunasinya.
Akibat kemudahan kartu kredit, banyak orang yang
penuh dengan masalah keuangan.
Kebanyakan kartu kredit memiliki suku bunga yang
relatif tinggi. Jika kartu kamu memiliki waktu pembayaran yang cukup panjang, kemungkinan besar kamu harus
membayar bunga kartu kredit minimal 3% perbulan atau 36% pertahun, itupun jika
pembayaran sebelumnya lancar.
Bandingkan dengan KPR rumah atau mobil yang
bunganya hanya sekitar 6- 13% per tahun saja.
Suku bunga kartu kredit nggak sama seperti suku
bunga pinjaman rumah yang bisa mengurangi pajak.Inilah yang bikin mahal.
Kalau kamu mengendalikan keuangan dengan
menghentikan pengeluaran karena ingin membayar hutang kartu kredit, maka
kebutuhan kamu akan terancam.
Jika kamu ingin membayar kartu kredit kamu dengan
cepat lunas, maka kamu membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk itu.
Ribet banget kan?
Tapi jika kamu bisa mengontrol keuangan kamu
tanpa harus memiliki kartu kredit, kamu bisa memanfaatkan duit sisa dengan baik
atau ditabung. Tapi karena kartu kredit, kamu tak akan bisa menabung karena ada
cicilan yang harus dibayar lunas.
Contohnya, jika batas kartu kredit kamu 10 juta
tapi kamu memakai hampir seluruhnya tanpa melunasinya tiap bulan, maka kamu
akan membayar sekitar kalau bunganya 3% per bulan maka 300 ribu rupiah tiap
bulan untuk bunganya saja lho, dan pertahun jadi 3.6 juta.
Itu artinya kamu sudah menyia-nyiakan uang dalam
jumlah besar hanya untuk bunganya saja. Bagaimana dengan cicilannya?
Kalau kamu nggak punya kartu kredit, uang segitu
bisa digunakan untuk rekreasi keluarga bukan?
Jika kamu ingin membayarnya dengan lunas,
bersiaplah untuk mengontrol keuangan kamu dan hidup dengan sangat sederhana,
menahan selera belanja dan hangout dengan teman.
Tapi jika kamu nggak bisa kontrol diri kamu
dengan kartu kredit dan ingin menikmatinya, maka kamu akan terus mengajukan
permohonan kartu yang baru dan meminta untuk meningkatkan jumlah limit kartu
kredit kamu. Dengan demikian, akan semakin banyak uang yang dipakai, dan tentu
banyak tagihan yang harus di bayarkan tiap bulan.
Kartu kredit adalah sarana yang sangat
menakjubkan yang memudahkan orang untuk belanja namun harus digunakan dengan
bijak.
Alkitab mengajar kita memberi pinjaman bukan
menerima pinjaman.
"Janganlah kamu berutang apa-apa kepada
siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa
mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat" (Roma 13:8).