Bukan Soal Perbedaan, Tapi Ini Kunci Indah Kurnia Dihormati Semua Temannya yang Beda Agama
Sumber: Jawaban.com

Nasional / 8 March 2018

Kalangan Sendiri

Bukan Soal Perbedaan, Tapi Ini Kunci Indah Kurnia Dihormati Semua Temannya yang Beda Agama

Lori Official Writer
6998

Indah Kurnia adalah salah satu perempuan yang memilih terjun ke dunia politik dan sudah menduduki kursi DPR RI selama dua periode. Saat ini dia mengambil posisi di Komisi XI yang menangani keuangan, perencanaan, pembangunan, perbankan, alat kelengkapan dewan badan urusan rumah tangga dan akan menjabati posisi ini sampai akhir periode 2019.

Saat diwawancarai oleh tim Jawaban.com, wanita berdarah Tionghoa-Jombang ini mengisahkan pengalaman menariknya. Sebelum masuk ke dunia politik, Indah mengaku sudah melewati pengalaman karir yang panjang. Awalnya dia adalah penyanyi yang dikenal luas di Surabaya, kemudian terjun ke dunia perbankan selama belasan tahun. Tak tanggung-tanggung, sebagai sosok yang sudah dikenal luas dengan berani dia mengambil kesempatan untuk menjadi manager tim sepakbola Persebaya Surabaya.

Meskipun berasal dari kaum minoritas, keturunan Tionghoa dan seorang nasrani. Namun Indah mengaku dirinya sama sekali tak pernah menghadapi perlakuan diskriminatif dari orang-orang yang berbeda keyakinan dengannya. Sebaliknya, wanita berusia 56 tahun ini mengaku selalu dirindukan oleh teman-temannya yang berbeda agama.

“Puji Tuhan, saya tidak pernah merasakan yang istilahnya tadi ‘diskriminasi’ atau stigma dikotomi terhadap warga keturunan maupun warga Indonesia asli. Karena saya lahir di Surabaya, lingkungan saya dari kecil di sekolah yang negeri…Selama saya melakukan aktivitas baik itu pendidikan, bermain, selama ini kami tidak pernah merasakan adanya perbedaan,” kata Indah.

Baca Juga : Rupanya, Sukses Indah Kurniawati Hanya Berawal Dari Talenta Bernyanyi

Indah mengaku, selama tumbuh di kota yang penuh keragaman itu, dia dan teman-teman sepermainannya tak pernah mempermasalahkan soal perbedaan suku, agama, dan ras. Dia percaya dengan memposisikan diri dan berperilaku yang pantas kepada orang lainlah seseorang akan menerima perlakuan yang baik.

“Dimanapun saya berada saya mampu mengkontribusikan diri saya secara positif dan aktif di tempat-tempat tersebut dan sampai sekarang pun kawan-kawan masih sangat menghormati dan menyayangi saya. Mereka tahu saya Kristen, saya aktivis di gereja, saya aktivis dimana-mana,” terangnya.

Diskriminasi, katanya, hanya akan timbul ketika seseorang membangun temboknya sendiri dan membuat perbedaan dengan orang-orang di sekitarnya.

“Saya rasa yang tidak diterima itu adalah kalau hidupmu ekstrim. Misalnya, kamu membangun rumah setinggi mungkin di dalam kampung. Kamu tidak pernah bergaul dengan tetanggamu. Kamu hidup dengan zonamu sendiri. Itu saya rasa membuat orang menjadi ada diskriminasi. Karena dianggap dia orang yang berbeda,”terangnya.

Indah melanjutkan, “Tapi kalau selama kita hidup bersama-sama dengan mereka, dengan cara hidup yang sama, dengan pola hidup yang sama, dengan cara berbicara yang sama, lifestyle yang sama, yang dimakan sama, taraf hidupnya juga sama, saya rasa nggak ada masalah.”

Selain itu, Indah juga percaya bahwa kasih adalah kunci utama seseorang bisa diterima dan dihormati orang lain.

“Saya yakin dan percaya kalau kita melakukan kegiatan kita sehari-hari ini dengan wise, sekali tempo memberikan kesempatan orang lain untuk berkontribusi, sekali tempo kita yang berkontribusi, saling mengisi, saling menghormati, saling mengasihi, saya yakin manusia sejahat apapun, kalau dikasihi dia pasti at least tidak akan mengganggu kita atau menyerang kita. Jadi, saya pikir dasarnya ialah kasih,” tandasnya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami