Facebook Dapat Kritik Pedas Karena Buat Survei Tentang Phedofilia
Sumber: NDTV.com

Internasional / 8 March 2018

Kalangan Sendiri

Facebook Dapat Kritik Pedas Karena Buat Survei Tentang Phedofilia

Puji Astuti Official Writer
2216

Facebook mendapatkan kritikan pedas karena memposting survei kepada penggunanya tentang apakah bolehkah orang dewasa meminta foto tak senonoh kepada anak-anak pada hari Minggu (4 Maret 2018) lalu. Walau postingan itu sudah ditarik, namun kantor berita The Guardian sudah mengambil screenshot survei tersebut. 

Pihak Facebook membantah bahwa pihaknya mendukung tindak kejahatan phedofilia, "Kami melarang anak-anak menggunakan Facebook sejak awal kehadirannya; kami tidak berniat mengubah hal ini dan secara regular kami bekerja sama dengan polisi untuk memastikan bahwa siapapun yang ditemukan bertindak demikian (phedofilia) akan dibawa ke pengadilan."

Pada survei yang dirilis pada hari Minggu itu, Facebook menanyakan penggunanya bagaimana mereka merespon pesan pribadi dimana orang dewasa meminta foto tak senonoh pada anak perempuan berusia 14 tahun. Pilihannya berupa, "Konten ini seharusnya tidak diijinkan di Facebook, dan tidak seorangpun boleh melihatnya," atau "konten ini seharusnya dibolehkan di Facebook dan saya tidak keberatan melihatnya."


Pilihan kedua adalah siapa yang boleh memutuskan aturan tentang foto seperti itu, yaitu pengguna tertentu yang dipilih Facebook; seorang ahli harus diminta nasihatnya; atau pengguna dengan diberi panduan. 

Survei tersebut dikritik sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dari Facebook. "Itu sangat salah dan mengundang penganiayaan dan eksploitasi kepada anak-anak," demikian ungkap Yvette Cooper anggota dari Home Affairs Select Committee di Inggris. 

Wakil Direktur bagian produk dari Facebook, Guy Rosen melalui akun Twitternya mengakui bahwa survei seperti itu seharusnya tidak dilakukan. 

"Itu adalah kesalahan," ungkap Rosen. 

Aturan di Facebook sering mengundang kontroversi karena banyak pihak yang merasa dirugikan saat akun atau page mereka diblokir karena ada orang-orang yang melaporkan mereka. Hal inilah yang menjadi celah untuk menjegal atau menjatuhkan orang atau organisasi di Facebook. Sebagai contoh adalah sebuah pelayanan Kristen "Warriors for Christ" yang laman Facebooknya di blokir karena dilaporkan oleh kelompok LGBT karena dianggap melakukan bullying dan ujaran kebencian terhadap kelompok LGBT. 

Jadi, bukan hanya para netizen yang harus bijak dalam memposting sesuatu di sosial media, para developer dan penyedia layanan sosial media pun harus bijak dalam membuat aturan atau bahkan melemparkan ide. Yuk, kita jadi smart netizen, yang membagikan hal positif, benar dan juga bisa menjadi berkat untuk orang lain. 

Sumber : Christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami