Prihatin Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat, Gereja Katolik Lakukan Tindakan Mulia Ini..
Sumber: SESAWI.NET

Nasional / 1 March 2018

Kalangan Sendiri

Prihatin Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat, Gereja Katolik Lakukan Tindakan Mulia Ini..

Lori Official Writer
3192

Pihak Gereja Katolik dari keuskupan Agats di Kabupaten Asmat, Papua tak mau tinggal diam di tengah penderitaan masyarakat Asmat akibat wabah campak dan gizi buruk yang mulai terjadi sejak September 2017 lalu. Dengan bantuan beberapa lembaga sosial seperti LSM Wahana Visi Indonesia dan para dokter dari ibu kota dan juga daerah setempat, keuskupan Agats bersedia bolak balik ke kampung-kampung yang terjangkit.

Tak hanya memantau perkembangan masyarakat ke kampung-kampung, keuskupan juga menggalang bantuan berupa dana solidaritas, bahan makanan dan obat-obatan dan menyalurkannya kepada masyarakat di kampung Asmat.

Uskup Agung Agats Mgr. Aloysius Murwito mengaku senang karena ada banyak orang yang tergerak menolong saudara-saudara mereka di kampung-kampung Asmat yang sampai saat ini masih berjuang melawan wabah campak dan gizi buruk.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada saudara-saudari baik per orangan maupun kelompok dan perusahaan yang berbela rasa untuk kemanusiaan di Asmat. Bantuan saudara-saudari kami gunakan untuk penanganan keadaan darurat maupun program jangka menengah dan panjang peningkatan kesehatan masyarakat,” ucapnya.

Sebagai mana disampaikan Uskup Aloysius, Gereja Katolik juga berencana untuk membuat Program Kampung Sehat di beberapa kampung di Asmat. “Secara khusus, dalam koordinasi dengan Pemkab Asmat, Gereja Katolik akan menggulirkan Program Kampung Sehat yang difokuskan di beberapa kampung yang diharapkan menjadi contoh untuk kampung lain,” ucapnya.

Baca Juga :

Mgr Aloysius Murwito: Tidak Benar Kepala Suku Asmat Pindah Keyakinan

61 Anak Meninggal, Masalah Gizi Buruk dan Campak di Asmat Jadi Bencana Kesehatan Darurat

Sampai saat ini, perkembangan kondisi di Asmat memang menunjukkan tanda-tanda positif. Masa darurat KLB sudah ditutup sejak 5 Februari 2018 melalui SK Bupati Asmat, Elisa Jambu S.Sos. Hal ini tidak terlepas dari peran Gereja Katolik yang ikut ambil bagian dalam membantu proses pemulihan kesehatan di sejumlah kampung hingga saat ini.

Sumber : Liputan6.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami