Wakil
Presiden (Wapres) Amerika Serikat Mike Pence menyerang balik media pemberitaan ABC
setelah menayangkan sebuah talk show (program
bincang-bincang, red) dimana pembawa acara bernama Joy Behar menyimpulkan bahwa dirinya sakit jiwa karena bisa mendengar suara Tuhan.
“Wah,
sesuatu sekali ya bisa bicara dengan Yesus atau mengatakan kalau Yesus berbicara
mengenai sesuatu hal kepada Anda. Kalau saya tidak salah, hal sepetri itu bisa masuk
ke dalam kategori sakit jiwa karena mendengar suara-suara gaib,” ucap Behar dalam talk show yang disiarkan pada Selasa, 20 Februari 2018.
Pence akhirnya menanggapi pernyataan itu dalam wawancara bersama wartawan Axios, Mike Allen. “Ini salah, dan ini adalah penghinaan bukan kepada saya, tapi kepada sebagian besar rakyat Amerika yang, seperti saya, menghargai iman mereka. Kekristenan saya adalah hal yang paling penting dalam hidup saya,” ucap Pence.
Baca Juga :
Ditegaskan kembali,
bahwa dirinya tak pernah melewatkan seharipun tanpa membaca Alkitab. Dia dan
istrinya juga selalu berdoa bersama setiap pagi sebelum berangkat kerja. Baginya,
iman adalah bagian dari kehidupan keluarganya. Tapi dia tetap menilai dirinya
bukan pribadi yang pada umumnya. “Saya pikir saya adalah tipikal Amerika, apapun tradisi imanmu, semua orang mengerti hal itu,” ucapnya.
Dalam
kritikannya, Pence dengan jelas menyebutkan bahwa serangan seperti itu adalah tanda-tanda perlawanan terhadap agama.
“Saya hanya berpikir hal ini menunjukkan bagaimana cara menyentuh media arus utama dengan keyakinan dan nilai rakyat Amerika bahwa Anda bisa memiliki jaringan besar seperti ABC mengijinkan forum untuk melakukan invasi melawan agama seperti itu. Bukan karena apa yang diucapkan tentang saya,” tegasnya.
Baca Juga :
Presenter Whoopi
Goldberg juga sempat membandingkan Wapres AS itu dengan seorang atlet Skate Board
Adam Rippon, yang mengumumkan dirinya adalah seorang gay pada tahun 2015 lalu. Sikap
anti-gay Pence membuat Rippon sedikit alergi sehingga dirinya sempat menolak permintaan
Wapres itu untuk bertemu pada suatu kali.
Hal inilah
yang membuat Goldberg menyimpulkan bahwa pertemuan antara Pence dan Rippon pasti
adalah suatu kemustahilan. Karena ibarat meminta orang Yahudi bertemu dengan kelompok
Nazi.