Ibu mana yang
hatinya tak hancur kehilangan anak yang dikasihinya. Kehilangan satu anak saja,
rasanya udah amat menyakitkan. Apalagi kehilangan semua anak yang dikasihi, pasti
hancurnya nggak ketulungan. Inilah yang dialami seorang ibu asal Filipina bernama
Lorelei. Dalam waktu tiga tahun, dia harus menerima kenyataan pahit bahwa ketiga putranya meninggal dunia karena sakit parah.
Lorelei harus
hancur hati ketika anak pertamanya, Rowden meninggal dunia pada tahun 2014 lalu.
Paling menyakitkan lagi, putra sulungnya ini meninggal setelah 9 jam menikahi istrinya.
Setahun
kemudian, putra keduanya Hasset, yang dikenal sebagai seorang chef yang punya restoran
di Filipina kembali didiagnosa mengidap penyakit. Tubuhnya tampak sangat kurus dan
hanya bisa duduk di kursi roda. Dia pun meninggal dunia setahun melawan penyakit ini selama setahun.
Dua putranya telah tiada, Hisham adalah anak satu-satunya yang dia miliki. Sayangnya, Lorelei harus menerima kabar menyedihkan untuk yang ketiga kalinya bahwa putra bungsunya itu juga didiagnosa menderita penyakit yang sama seperti kakak-kakaknya.
Untungnya, penyakit
Hashim masih dalam tahan stadium satu. Penyakit yang diderita pun tak
main-main, ketiga putra Lorelei didiagnosa kanker hati. Entah darimana asalnya.
Tak mau kehilangan
putra, Lorelai pun mulai merawat Hashim dengan menerapkan pola hidup yang
sehat. Dia bahkan sempat membawa Hisham ke China untuk menjalani pengobatan pada bulan Oktober 2017 lalu.
Di tengah masa-masa
sulit yang dihadapinya, Lorelei tetap berpegang pada kehendak Tuhan dan terus
berdoa untuk membantu putranya bisa sembuh dari penyakit itu. “Satu-satunya doaku
hanyalah agar Hisham selalu bersamaku, agar Hisham sembuh. Aku sangat takut kehilangannya,” katanya.
Hisham pun tak
putus harapan dan berjuang untuk sembuh dari penyakit ini. Apalagi dia tak ingin melewatkan hari ulang tahunnya yang dirayakan pada 2 Januari 2018 lalu.
Sayangnya, kondisi
kesehatan Hisham semakin menurun. Tubuhnya semakin mengurus dan hanya bisa duduk
di kursi roda. Pada bulan November lalu, dia pun harus dilarikan ke rumah sakit dan hanya berselang beberapa jam kemudian nyawanya tak lagi bisa diselamatkan.
Lorelei begitu
hancur mengingat dalam waktu tiga tahun, ketiga putranya meninggal dunia dengan
penyakit yang sama, yaitu kanker hati. Kendati begitu, Lorelei tetap tegar menghadapi
masa-masa itu. Dia bahkan memilih untuk bersyukur pada Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan mengijinkan semua itu terjadi dalam hidupnya.
“Aku tahu
ini ujian dari Tuhan untuk menguji keyakinanku. Aku tetap bangga pada anak-anakku
karena mereka pergi dalam keadaan menjadi anak-anak yang baik. Kini aku hanya menunggu waktuku untuk berkumpul lagi bersama mereka,” ucapnya.
Bahkan ketika
orang-orang menanyakan kemana anak-anaknya, Lorelei hanya menjawab dengan jawaban yang cukup mengagumkan.
“Aku tak pernah
bilang mereka meninggal, kalau ditanya orang ‘Anakmu keman?’ Aku menjawabnya, oh mereka pergi ke suatu tempat, nanti mereka kembali lagi,” terangnya.
Bahan Renungan
Kisah
Lorelei hampir mirip dengan kisah Naomi dalam Alkitab (baca Rut 1). Di bagian kitab
ini kita bisa baca kalau Naomi adalah istri dari Elimelekh dan mereka punya dua
anak yaitu Mahlon dan Kilyon. Di tengah masa sulit saat itu di Moab, suaminya Elimelekh
pun meninggal. Kehilangan yang dialami Naomi kemudian berlanjut saat kedua putranya meninggal dunia.
Apa yang dirasakan
Lorelei tentu saja dialami Naomi. Dua wanita ini kehilangan orang-orang yang mereka
kasihi. Respon keduanya pun tetap sama yaitu tetap tegar ditengah masa-masa duka
yang mendalam. Kalau kita baca, Naomi adalah sosok wanita yang beriman teguh. Dia
sama sekali tak meninggalkan Tuhan sekalipun harus kehilangan suami dan dua anaknya.
Di akhir kisah
hidupnya, rupanya Tuhan punya rencana besar atas Naomi. Melalui hidupnya, Tuhan
mempertemukan Rut dengan Boas dan dari keturunan merekalah Yesus lahir. Bukankah
ini adalah rencana indah yang Tuhan sediakan dibalik perjalanan hidup seseorang?
Lorelei memang
bukanlah Naomi, tapi kita percaya bahwa ketegarannya dan segala duka cita yang
dialaminya bukan sesuatu hal yang sia-sia. Kita percaya bahwa ada rencana Tuhan yang lebih besar atas hidupnya.
Apakah kamu
sedang menghadapi masa-masa sulit hari ini? Jangan pernah menyalahkan keadaan atau
bahkan menyalahkan Tuhan. Sebaliknya, carilah wajahnya dan minta kekuatan dari Dia supaya kamu bisa melewati masa-masa sulit ini bersama-Nya.
Buat kamu yang mungkin sedang bingung dan tak punya tempat untuk mengadu, bisa menghubungi call center kami SAHABAT 24 di nomor WA: 0817 0300 5566 atau telepon di 1-500-224.
Sumber : Jawaban.com