Sembilan
puluh persen dari anak-anak penyandang down syndrome ditolak dan tak diharapkan
lahir. Kabar ini pasti bikin kita terkejut. Anak-anak berkebutuhan khusus ini menerima
penolakan dari banyak orang bahkan sebelum mereka menunjukkan potensi yang ada dalam diri mereka.
Para orangtua
yang memiliki anak-anak penyandang down syndrome pun khawatir akan masa depan
mereka. “Apakah anakku yang menderita down syndrome bisa mendapatkan pekerjaan?” tanya orangtua.
Terlahir dengan
kekurangan yang dimiliki tidak menghalangi penderita down syndrome untuk meraih
kesuksesan dalam hidupnya. Hal inilah yang dibuktikan oleh 6 sosok berkebutuhan
khusus ini dimana mereka rupanya berani membangun bisnis sendiri dan sudah dikenal luas sebagai miliarder dunia. Mereka diantaranya adalah:
1. John Cronin dengan bisnis John’s Crazy Socks-nya
John Cronin
adalah penyandang down syndrome yang memulai bisnis fashion-nya bersama sang ayah Mark Cronin. Bisnis ini dimulai ketika John menyadari kecintaannya akan kaos kaki.
Tak
disangka, inovasi kaos kakinya yang unik diterima dengan baik. Bahkan ditahun
pertama, John meraih omset mencapai 1.4 miliar dolar AS atau sekitar Rp18.6
triliun. Dari pendapatan ini, dia menyumbangkan sekitar 5%-nya untuk disumbangkan ke badan amal.
2. Seanese dengan brand ‘Born This Way’
Seanese adalah
pemilik brand fashion ‘Born This Way’.
Nama brand ini dibuat oleh keluarganya karena kondisi Sean yang berkekurangan. Di bisnis ini, Sean berperan membuat design kaosnya sendiri.
Dari penghasilan yang didapat sekitar 10% disumbangkan ke lembaga non profit (NGO).
3. Morgan Tibbens dengan Da Bombs
Morgan Tibbens
adalah gadis muda penyandang down syndrome asal Missisippi. Dia sukses membangun bisnis yang diberi nama Da Bombs, sejenis aksesoris mandi warna warni.
Awalnya Morgan
iseng-iseng memulai bisnis ini karena butuh uang untuk membeli hal-hal yang diasukai seperti musik, menghadiri konser dan pertemuan.
Kerennya, dalam
jangka waktu 6 bulan bath bomb yang dibuatnya akhirnya melejit dan laku terjual
di 40 toko lokal dan di 7 daerah di bagian Dakota Utara. Dia mencapai penghasilan pertama sekitar 15.000 dolar AS.
4. Madeline Stuart dengan 21 Reasons Why
Model down
syndrome asal Australia ini sudah dikenal di dunia fashion internasional. 21
Reasons Why adalah sebuah clothing line milik Madeline. Nama 21 Reasons Why pun jadi dedikasi untuk penyandang kromosom 21 seperti dirinya.
Lewat bisnis
ini, dirinya sukses terjun di panggung cat walk New York Fashion Week. Bisnis ini
fokus menjual fashion mulai dari crop top,
legging, celana pendek dan rok. Harga yang dipatok pun dimulai dari 40 sampai 80 dolar Australia.
5. Geoffrey Mikol dengan bisnis River Bend Gallery
Geoffrey Mikol
yang berasal dari Galena, Illinois, Amerika Serikat ini adalah penyuka alam dan
fotografi. Sadar dengan hobi ini, Mikol pun mencoba menunjukkan hasil-hasil karyanya.
Siapa sangka begitu banyak orang yang mengapreasiasi karya fotografinya. Untuk
pertama kali, dia memamerkan hasil bidikannya di Chicago –area Art Show. Dari
sanalah dia akhirnya membuka galeri fotografi sendiir pada tahun 2016 silam. Hasil-hasil
karyanya bahkan tak hanya sekadar dipajang saja, tapi dia mengaplikasikannya ke benda-benda unik seperti tatakan gelas, puzzle dan lain sebagainya.
6. Carolyn Sampson dengan toko kue Reason to Bake
Carolyn Sampson
memulai bisnis kuenya bersama sang ibu, Elise di kampung halamannya di Carolina
Utara. Seperti ditulis dalam websitenya, perusahaan itu komitmen untuk
mempekerjakan para penyandang disabilitas yang cerdas. Seperti disampaikan Elise,
putrinya punya tata aturan yang sangat kuat dalam menjalankan bisnis kuenya. Itulah
yang menjadi kunci dari kesuksesan Reason to Bake sampai saat ini.
Apakah kisah
sukses para orang-orang di atas membuatmu merasa iri? Tentu saja kita kagum dengan
kesuksesan yang mereka raih. Karena sekalipun dalam kondisi fisik yang tidak
sempurna mereka bisa mengeluarkan potensi terpendam di dalam diri mereka dan menekuninya
dengan konsisten. Kalau mereka saja bisa, pastinya kamu juga bisa dong.