Jadi Primadona Investasi Di Tahun 2017, Yuk Kenalan Lagi Dengan Investasi Reksadana

Finance / 26 February 2018

Kalangan Sendiri

Jadi Primadona Investasi Di Tahun 2017, Yuk Kenalan Lagi Dengan Investasi Reksadana

Inta Official Writer
1977

Seiring berkembangnya teknologi, informasi dan ekonomi, kini investasi juga bisa dengan mudah digunakan oleh siapa saja, dimana saja. Salah satu jenis investasi yang sedang marak di masyarakat adalah reksadana. 

Dikutip dari finansialku.com, Instrumen investasi ini merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi tanpa perlu pusing akan instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Pihak yang membantu kita dalam mengelola keuangan yang disetorkan adalah Manajer Investasi (MI). 

Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini tercatat kurang lebih 1527 produk reksadana, dimana angka ini menunjukkan pertumbuhan sekitar 148% dari tahun 2010 yang hanya memiliki 616 produk. Jenis reksadana ada empat, ada yaitu pasar uang, pendapatan tetap, saham dan campuran.

Seperti yang kita tahu, dalam investasi kita mengenal istilah high risk, high return yang artinya untuk mendapatkan imbal yang besar, kita juga harus berhadapan dengan risiko yang besar pula. Jadi, sebelum 'nyemplung' ke reksadana, yuk kita kenali risiko investasi dari jenis-jenis reksadana ini. 

1. Reksadana pasar uang 

Reksadana pasar uang adalah jenis yang memiliki risiko paling rendah. Sebuah perusahaan manajer investasi pemerintah, imbal hasil reksadana pasar uang ada di kisaran 5% per tahunnya.  Contoh instrumen pasar uang yang diinvestasikan oleh manajer investasi adalah deposito berjangka, sertifikat Bank Indonesia atau obligasi yang jatuh temponya di bawah satu tahun. 

Jika dibandingkan dengan deposito, reksadana pasar uang lebih menjamin kita untuk memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Jenis ini sangat cocok buat kita yang konservatif dan hendak berinvestasi dalam jangka waktu yang pendek atau kurang dari satu tahun.

Keuntungan reksadana jenis ini dibandingkan dengan deposito adalah proses yang bisa diambil kapan saja. Deposito biasanya akan mengenakan penalti atau denda jika kita mencairkan deposito lebih awal dari perjanjian jatuh tempo. 

2. Reksadana pendapatan tetap

Pada jenis ini, manajer investasi akan menginvestasikan dana kelolanya pada obligasi. Meskipun disebut sebagai pendapatan tetap, namun keuntungan atau pendapatan yang diterima oleh investor tidak selalu tetap. Rata-rata imbal hasil untuk reksadana jenis ini adalah sekitar 7%. 

Investasi reksadana jenis ini sangat cocok buat kita yang ingin berinvestasi sekitar 1 hingga 5 tahun. Jangan heran kalau pendapatan kita nantinya akan minus pada tahun pertama. Jika profil risiko kita adlaah hati-hati, maka ada baiknya untuk memilih jenis investasi ini. 

3. Reksadana campuran 

Nama campuran berasal karena manajer investasi menginvestasikan uangnya pada obligasi dan saham. Besar porsi masing-masingnya sangat tergantung pada manajer itu sendiri. Rata-rata imbal hasil untuk jenis ini mencapat 11-16%, lho. 

Sayangnya, tingkat pengembalian jangka pendek biasanya negatif. Inilah sebabnya reksadana jenis ini akan dipilih oleh mereka yang hendak berinvestasi untuk 5 hingga 10 tahun yang akan datang.

4. Reksadana saham 

Manajer investasi akan langsung menempatkan dana kelolaannya atau investasinya di saham. Karenanya reksadana jenis ini merupakan risiko yang paling tinggi diantara tiga jenis lainnya. Pengembalian dana pada reksadana saham mencapai 15%. 

Cocok buat kita yang ingin investasi dalam jangka panjang, yaitu diatas 10 tahun. Biasanya, hanya mereka yang memiliki profil risiko agresif yang akan menginvestasikan dana pada reksadana jenis ini.

Tentu saja, kalau kita ingin mendapatkan pendapatan yang tinggi, kita harus bisa mengambil risiko yang lebih tinggi lagi. Reksadana menjadi pilihan juga karena cepat dan mudah. Untuk administrasi saja, kita hanya membutuhkan fotokopi KTP. Serunya lagi, reksadana ini sudah bisa dimulai dengan modal hanya 100rb. 


Sumber : finansialku/dokudoku
Halaman :
1

Ikuti Kami