Saat Orangtua Melukaimu, Bukalah Pintu Maaf Bagi Mereka
Sumber: Focus on the Family

Parenting / 23 February 2018

Kalangan Sendiri

Saat Orangtua Melukaimu, Bukalah Pintu Maaf Bagi Mereka

Lori Official Writer
3507

Pernah nonton film Run The Tide? Film ini mengisahkan tentang kisah kebencian seorang anak muda bernama Reymund Hightower kepada ibunya, seorang pecandu alkohol dan narkoba. Kebenciannya kepada sang ibu dipendamnya begitu lama karena alkohol mengubah sang ibu jadi pemarah dan tak segan melampiaskan kekesalannya kepada Reymund dan juga adik kecilnya.

Sang ibu pun harus mendekam di penjara karena kecanduan itu. Sekalipun begitu,tak sedikit pun pintu maaf Reymund dibukakan untuk sang ibu. Baginya perlakuan sang ibu di masa lalu sudah membuatnya menderita dan jadi anak yang harus kehilangan mimpi-mimpinya.

Penjara memang membuat sang ibu berubah. Tapi tetap saja, sulit bagi putra sulungnya itu untuk mengubah masa lalu buruk yang sudah menghiasi hidupnya. Nggak ada harapan untuk memperbaiki hubungan itu.

Sebagian besar anak-anakberapa di posisi ini. Mereka nggak mendapat kasih sayang dari orangtua. Diperlakukan dengan keras, tak dianggap, diremehkan, ditolak dan sebagainya. Tapi sebesar apapun kesalahan yang dilakukan orangtua tak mengubah status mereka sebagai orangtua sah.

Kebencian atau amarah hanya membuat hidup kita menderita. Kesalahan orangtua hanya akan jadi bayang-bayang yang terus menghantui kita dan membuat kita nggak maju. Yang kita butuhkan untuk memperbaiki semua kerusakan ini adalah ‘membuka pintu maaf yang selebar-lebarnya’. Kemudian mendorong diri untuk berani mengasihi mereka dengan tulus. Inilah awal dalam rekonsiliasi hubungan. Mungkin kita tak pernah yakin orangtua kita akan mengerti soal tindakannya yang mempengaruhi anak. Tapi yakinlah bahwa tindakan anak akan mempengaruhinya.

Baca Juga : 

Karakter Itu Dibentuk dari Rumah. Yuk Ajar Anakmu Hormati Perempuan dengan Cara Ini …

4 Hal yang Paling Anak Benci Saat Dibandingkan dengan Anak Lain, Nomor 1 Paling Parah!

Pilihlah ‘kasih’ sebagai balasan atas semua kepahitan dan rasa sakit yang dilakukan ayah atau ibumu. Mungkin dengan menyampaikan perasaan sayang kepada orangtua. Misalya, mengucapkan ‘Aku sayang Papa/Mama’ dan sebagainya.

Pengampunan sebagai pintu gerbang perdamaian

Tentu saja ‘mengampuni’ orang yang melukai kita bukanlah hal yang gampang. Boro-boro mengampuni, menyampaikan rasa sayang saja pasti terasa berat. Supaya kita mampu melakukannya, mulailah merendahkan dirimu dihadapan Tuhan. Dengan kerendahan hatilah kita sanggup meredam amarah, sanggup mengampuni dan berlaku kasih kepada orang lain.

Yesus sendiri mengalami penderitaan yang menyakitkan. Dia membalas semua penolakan dan amarah manusia dengan kerendahan hatinya. Kematian-Nya bukan hanya untuk menunjukkan kasih Allah, tapi juga untuk memberikan kita pengampunan atas semua yang kita lakukan.

Kalau pengorbanan Yesus adalah sesuatu yang berharga, maka kita pasti bisa mengampuni sebagaimana Dia mengampuni.

Mulailah membuka pintu maafmu dalam hatimu. Undang Tuhan untuk memulihkan hatimu. Dan sampaikanlah setiap kata-kata ini dihadapanNya.

Tuhan Yesus

Aku mau mengenalmu secara pribadi. Terima kasih atas kematianMu di kayu salib untuk dosa-dosaku. Aku membuka pintu hatiku bagiMu dan memintaMu masuk sebagai Juruslamat dan Tuhanku.

Terima kasih sudah mengampuni dosa-dosaku dan memberiku hidup yang kekal. Jadikanlah aku serupa sepertimu.

Saat kamu mengundang Yesus masuk ke dalam hidupmu, maka Dia akan selalu bersama denganmu. Dia tak akan pernah meninggalkanmu. Dia akan membalut setiap luka-luka masa lalumu dan memberimu harapan baru akan kehidupan yang baru. Dia juga sanggup mengubahkan hati orang-orang yang melukaimu, termasuk orangtuamu sendiri. Percayalah, kamu akan melihat Tuhan bekerja dan mengubah hidupmu sepenuhnya.

“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Matius 6: 14-15)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami