Kasus Penyerangan Pemuka Agama Makin Hot, Menko Polhukam Janji Sanksi Berat Pelaku
Sumber: Kemenko Polhukam RI

Nasional / 23 February 2018

Kalangan Sendiri

Kasus Penyerangan Pemuka Agama Makin Hot, Menko Polhukam Janji Sanksi Berat Pelaku

Lori Official Writer
2213

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto berjanji akan menindaklanjuti penyerangan terhadap beberapa pemuka agama belakangan ini, termasuk juga serangan ke Gereja Santa Lidwina pada Minggu, 10 Februari 2018 lalu.

Wiranto juga menegaskan akan membongkar habis kasus ini termasuk dugaan keterlibatan jaringan kelompok tertentu.

“Tindakan (penyerangan) itu jelas tindakan yang bisa mengundang konflik di masyarakat. Perbuatan itu bisa mengundang ketidakamanan masyarakat, bisa menggangu pelaksanaan Pilkada. Maka, siapa pun dia apakah perorangan, kelompok, kita peringatkan bahwa pemerintah akan bertindak tegas,” katanya, seperti dikutip Detik.com, Jumat (23/2).

Baca Juga : Serius Sikapi Maraknya Serangan, Kapolri Minta Jaga Ketat Rumah Ibadah dan Pemuka Agama

Dia juga menyampaikan sudah menginstruksikan aparat keamanan untuk menindak tegas dan keras tindakan serupa, tak peduli siapapun pelakunya. Sikap tegas ini harus diambil demi menjaga ketenteraman masyarakat yang sudah diganggu belakangan hari ini.

“Perbuatan-perbuatan yang bisa berakibat berbaknya isu SARA, perbuatan yang bisa menganggu pelaksanaan Pilkada dan Pemilu akan datang. Siapapun yang melakukan itu, apakah itu perorangan, apakah kelompok, atau didalangi kelompok tertentu ya kita berikan peringatan bahwa tindakan itu adalah tindakan yang tidak dibenarkan oleh hukum,” tegasnya.

Dia juga mengingatkan bahwa membiarkan pelaku penyerangan atau kelompok yang mendalanginya berkeliaran, hanya akan berdampak buruk bagi keberlangsungan Pilkada dan Pemilu mendatang. Dia tak akan mengijinkan kelompok tertentu merusak momen besar itu.

“Pemilu ini milik kita bersama. Pilkada milik kita bersama. Keberhasilan Pilkada berarti suksesnya bangsa ini, bangsa Indonesia yang berasaskan demokrasi. Kegagalan Pilkada dan Pemilu kegagalan bangsa Indonesia. Maka siapa pun dia yang mencederai itu, mengganggu itu, mencoba menggagalkan itu, dia adalah berkhianat kepada kepentingan bangsa,” jelasnya.

Sementara menilik perkembangan penyelidikan, sejumlah pihak meyakini bahwa serangkaian serangan terhadap pemuka agama adalah design dari kelompok tertentu. Keyakinan ini disampaikan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy. Dirinya mengaku mendapatkan informasi berdasarkan hasil penelusuran tim pencari fakta.

“(Hasil penelusuran tim pencari fakta) Menunjukkan bahwa ada dugaan berkas-bekas orang kuat di republik ini yang melakukan itu secara sistematis,” demikian dituturkannya.

Baca Juga : Ketemu Uskup Agung Jakarta , TNI Janjikan Ini Demi Perdamaian Umat Beragama

Romi menegaskan, tujuan design rencana ini untuk memberikan persepsi kepada publik bahwa pemerintah tidak memiliki kecakapan dalam menangani persoalan keamanan. Dalam artian, tindakan kejahatan ini akan jadi kambing hitam untuk menyalahkan pemerintah karena tidak mampu menjaga keamanan di dalam negeri.

Dia juga menilai pola inilah bahkan sama persis seperti pola yang dilakukan dengan serentetan kejadian yang menimpa pemuka agama di masa Orde Baru. Dimana banyak pemuka agama sepert ustad dan kiai dituduh bersalah dan dibunuh.

Berdasarkan data yang dihimpun Kabareskrim Polri, terungkap ada sebanyak 21 peristiwa teror penganiayaan yang menimpa pemuka agama di enam provinsi yaitu Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Sementara kasus terbanyak terjadi di Jawa Barat dengan total 13 kasus dan Jawa Timur sebanyak 4 kasus.

Mari berdoa supaya pernyataan Menko Polhukam Wiranto benar-benar terealisasi. Sehingga tindakan-tindakan yang mengancam keamanan dan perdamaian di tanah air bisa dicegah. Kita juga perlu bertindak secara roh supaya bangsa kita penuh dengan syalomnya Tuhan.

Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami