600.000 Anak-anak di Timur Tengah Terdokrin Oleh Radikalisme ISIS, Selamatkan Mereka!
Sumber: CBN.com

Internasional / 21 February 2018

Kalangan Sendiri

600.000 Anak-anak di Timur Tengah Terdokrin Oleh Radikalisme ISIS, Selamatkan Mereka!

Puji Astuti Official Writer
3252

Kondisi anak-anak di Timur Tengah yang mengalami kekejaman ISIS, dan bahkan didokrin dengan radikalisme dan kebencian, butuh diselamatkan. Ada ribuan anak-anak di Irak dan Suriah yang mengalami hal itu, karenanya wanita ini mengajak dunia untuk melakukan intervensi untuk menolong mereka. 

Tina Ramirez, pendiri dan direktur Hardwired, Inc sudah lama menjadi aktivis kebebasan beragama dan melihat kondisi memprihatinkan anak-anak di Timur Tengah tersebut. 

"Ketika kamu menangani anak-anak dibawah usia 14 tahun yang baru saja hidup dibawah dokrin kebencian, kekerasan dan bahkan menyasikannya secara langsung - maka hal itulah yang mereka tahu. Kebebasan menjadi konsep asing bagi mereka," ungkap Tina Ramirez. 

Kelompok teroris ISIS menggunakan anak-anak sebagai senjata mereka. Anak-anak tersebut dicuci otaknya untuk membenci dan bahkan melakukan bom bunuh diri. 

Baca juga : Selamat Dari Genosida, Remaja Kristen Ini Ungkap Apa yang ISIS Lakukan Pada Keluarganya

Pasca Tumbangnya ISIS, Warga Muslim Niniwe Bangun Gereja Supaya Umat Kristen Kembali ke Irak


"Anak-anak itu - berkata kepada ibunya - mereka berkata, 'Bu, aku ISIS. Aku tidak mau menjadi Yazidi.' atau 'Aku Muslim. Aku ISIS.'" demikian jelas Tina kepada CBN News. 

Berdasarkan data yang dimiliki Tina, ada 600.000 anak-anak yang hidup dibawah kekuasaan ISIS di Mosul pada tiga tahun terakhir. Ke 600.000 anak itu setiap hari  di sekolahnya selain pelajaran sekolah mereka juga diajar untuk membenci dan membunuh Yazidi dan orang Kristen dan bahkan orang Muslim lain yang memiliki pandangan yang berbeda dengan mereka. 

Beberapa guru yang menangani anak-anak pengungsi ini dibuat kaget ketika kasus-kasus sekelompok murid yang membunuh anak-anak lainnya. 

"Mereka sangat ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Dan kami mendengar kisah yang sama di Libanon, di Maroko - maksud saya, ini terjadi di seluruh Timur Tengah."

Banyak pihak baik dari pemerintah maupun para pemimpin dibidang pendidikan dan juga ulama melihat perlunya pendekatan berbeda dalam menolong anak-anak ini. Salah satunya dengan mengajarkan mereka tentang kebebasan beragama, menghormati perbedaan dan juga rasa hormat kepada sesama manusia. Bukan hanya di Timur Tengah, namun di seluruh penjuru dunia radikalisme dan kekerasan atas nama agama dan kelompok harus dilawan, terlebih upaya untuk menyebarkannya kepada anak-anak. 

Sumber : CBN.com
Halaman :
1

Ikuti Kami