Pernah mengalami sebuah
kebosanan bahkan tidak ingin menikah lagi setelah usia kamu 30 tahun ke atas?
Banyak alasan yang mungkin
saja membuat kamu menjadi berpikiran demikian, entah karena sudah terlalu lama
sendiri dan tidak ada yang menghampiri atau bahkan karena masa lalu yang kelam.
Seorang gadis bernama Audrey
Wineglass Foster yang kini berusia 40 tahun pun pernah mengalami kejadian yang
sama. Dia dibesarkan didalam gereja dan sejak usia 18 tahun dia memilih
meninggalkan kedua orang tuanya, dan masa
lajangnya dihabiskan olehnya untuk menemukan jati dirinya. Dia bergumul dengan
keyakinannya seperti kebanyakan anak-anak dewasa muda lainnya dan dia juga
mendapati dirinya bermasalah dan merasa seperti orang munafik.
"Saya merasa seperti
orang munafik. Terlihat bagus di hari Minggu namun bertindak lain. Saya
memiliki teman gereja dan memiliki teman dunia, dan jika itu bertemu, maka
matilah saya," katanya seperti yang dikutip dari CBN.com
Yap! Bukan bermasalah dalam
narkoba tetapi dia berzinah dan mencoba melupakan apa yang dia percaya dan
diajarkan. Nggak butuh waktu lama, hal itu benar-benar merusak identitas dia.
Dia sudah tidur dengan banyak pria.
Dan gimana menurut kamu?
Seorang wanita yang dibesarkan di dalam gereja dan menjadi putri diaken namun menjalani
gaya hidup seks bebas.
Setelah beberapa lama,
akhirnya dia menyadari dan mendapati hatinya yang cukup rusak. Dia pun lalu
mencari cinta abadi,yang selama ini dia cari namun tidak dia temukan.
"Tuhan nggak berniat
untuk menyakiti hati saya, dan membuat saya jatuh dalam dosa. Tapi sayalah yang
selalu terus keluar dari rencana Tuhan."
Audrey akhirnya menyerahkan
dirinya kembali ke Kristus, Dia menemukan kehidupan baru di dalam Dia, walaupun
kehidupan berkencannya masih bermasalah.
Jadi ketika dia berusia 30
tahun dan masih lajang. Harapannya menikah mulai memudar.
Untuk membantu meningkatkan
peluangnya untuk menemukan cinta sejati, Audrey pun mencoba internet untuk
kencan sementara waktu. Dia ketemu banyak pria dan nggak satupun yang dia suka kecuali
satu, dia memanggilnya “Ismael".
Dia mencoba untuk komunikasi dengan
Ismael dan berkencan, namun entah mengapa Audrey nggak damai sejahtera dan
merasa bahwa ini nggak sesuai dengan apa yang ada di pikiran Tuhan padahal pria
itu merupakan seseorang yang sedang bertumbuh dengan Tuhan. Akhirnya mereka
putus.
"Saya telah menyerah
pada seks ilegal karena hal itu nggak membawa apa-apa selain kesedihan. Tuhan
menginginkan lebih."
Audrey tahu bahwa dia perlu
menabur hal yang bagus supaya dia menuai orang yang baik. Dia nggak begitu
yakin bagaimana melakukannya sehingga suatu hari dia membaca sebuah ayat
Alkitab :"... Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia" (Kejadian 2:18).
Dengan ayat itu, Audrey
merasakan sesuatu sehingga pada Januari 2004 dia mengambil sebuah kata
"rhema" dan mulai berdoa untuk suami. Dia berkata," Saya berdoa
semoga suami saya yang berada diluaran sana entah dimana, dia sendiri dan itu
nggak baik. Akulah yang dirancang untuknya." Dia mulai mengatakan kepada
Tuhan bahwa dia dan suami dia nanti memiliki tujuan dan takdir yang hanya bisa
dicapai ketika mereka berdua bersama-sama."
Dia berdoa sungguh-sungguh,
dia bergembira dan percaya sekalipun janji itu nggak terlihat dan tidak ada
apa-apa. Namun dia tetap yakin bahwa dia akan menikah.
Setelah beberapa bulan, pas
April 2004 dia bertemu dengan seorang pria yang bernama Fred Foster. Pria yang
telah lama mengamatinya dari kejauhan di gereja dan dia juga sedang berdoa
untuk calon isterinya.
Akhirnya Juni mereka tunangan
dan kini itulah dia yang menjadi suami Audrey. Mereka menikah beberapa hari
setelah Audrey genap 38 tahun.
Nah, kisah Audrey ini
mengajarkan kita beberapa hal dalam memilih dan melihat pasangan hidup di usia
30 tahunan ke atas:
1. Jika kamu memang ingin menikah, berdirilah diatas Firman
"Temukan sebuah tulisan suci dari Alkitab
yang mendukung kamu dan bikin kamu semakin percaya dan mengubah suasana hari
kamu. Nggak sekedar Firman tetapi itu harus hidup."
2. Berikan imanmu dan haus juga laparlah akan Dia sampai kamu mati.
"Kamu harus sadar bahwa
dosa adalah musuh yang memisahkan kamu dengan pasangan, sehingga sulit mencapai
tujuan kita bersama Tuhan." Pilihlah untuk tetap di dalam iman dan jangan
marah ataupun kecewa kepadaNya. Kekecewaan hanya akan menjadi musuh yang
mengagalkan pertemuanmu dengan pasangan.
3. Tetaplah di bawah dukungan keluarga kamu.
"Jika kamu menemui
seseorang pria, bawalah mereka kepada orangtua, keluarga, pendeta bahkan
temanmu sebagai pertimbangan dan melindungi kamu. Jika salah satu dari mereka
mendapati tidak dari Tuhan, dan menyuruhmu berhenti. Dengarkanlah dan
berdoa."
4. Pastikan doamu nggak egois
"Semuanya adalah tentang Tuhan dan apa yang Dia inginkan dalam hidupmu."
5. Waspadalah kepada teman-temanmu yang single
"Jangan mendengarkan orang-orang yang sedang berjuang dengan kesepian mereka."
Nah itulah hal-hal yang bisa menginspirasi kamu dalam memilih dan menunggu pasangan hidup. Tetaplah berjalan dalam rencanaNya dan jangan menyerah!
Sumber : cbn.com/jawaban.com