Diberondong Peluru Saat Baru Selesai Ibadah, 5 Jemaat Gereja Orthodoks Rusia Tewas
Sumber: AFP

Internasional / 19 February 2018

Kalangan Sendiri

Diberondong Peluru Saat Baru Selesai Ibadah, 5 Jemaat Gereja Orthodoks Rusia Tewas

Puji Astuti Official Writer
2866

Kabar menyedihkan datang dari Rusia, karena sebuah gereja Orthodoks di wilayah Kizlyar, Dagestan, Rusia diserang oleh orang bersenjata api dan pisau yang menyebabkan lima orang jemaat yang baru saja selesai ibadah tewas dan beberapa lainnya luka-luka, pada Minggu (18/2/2018).

Pelaku melepaskan tembakan ke arah jemaat yang baru saja keluar dari gedung gereja. Untuk mencegah bertambahnya korban, jemaat berusaha menutup pintu gereja dan berlindung di dalam. 

"Kami telah menyelesaikan misa dan mulai meninggalkan gereja. Kemudian seorang pria berjenggot berlari ke arah gereja," demikian Pastor Pevel bercerita. 

Pastor Pevel hari itu bertugas untuk memimpin misa, di hari naas yang tidak pernah diduga siapapun. 

Surat Kabar The New York Times memberitakan bahwa kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pelaku adalah pemuda berusia 22 tahun berada dari daerah Dagestan. 

Berdasarkan data juru bicara Kementerian Kesehatan Rusia Zalina Mourtazalieva, empat wanita tewas di tempat, sedangkan satu korban lagi tewas di rumah sakit. Selain itu dua petugas polisi dan lima orang jemaat juga mengalami luka-luka dalam serangan berdarah tersebut. 

Baca juga : 

Selamat Dari Genosida, Remaja Kristen Ini Ungkap Apa yang ISIS Lakukan Pada Keluarganya

Pasca Tumbangnya ISIS, Warga Muslim Niniwe Bangun Gereja Supaya Umat Kristen Kembali ke Irak

Hingga saat ini pihak kepolisian Rusia belum mengungkap alasan atau motif penyerangan tersebut. Namun setelah kejadian, beredar video yang menunjukkan sosok yang diduga penyerang sedang duduk di depan bendera ISIS dengan wajah ditutupi masker. Namun kebenaran dari isi video tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan. 

Mari berdoa bagi keluarga para korban yang tewas dan juga untuk korban terluka, agar Tuhan menjamah mereka, penghiburan dan kekuatan Tuhan menyertai mereka sehingga mereka bisa melepaskan pengampunan pada pelaku. Tindakan anarkis dan gerakan radikal memang tidak bisa ditolerir, namun lawanlah dengan menyebarkan kasih dan toleransi kepada sesama sekalipun kita berbeda. 

Sumber : Kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami