Namanya Romo
Karl Edmund Prier SJ yang kini sudah berusia 80 tahun. Dia adalah salah satu korban
penyerangan di Gereja St. Lidwina Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2) lalu. Luka bacok
yang dia alami membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit Panti Rapih, Yogyakarta.
Kabar baiknya,
Romo Prier, begitu sapaannya, sudah diperbolehkan pulang hari ini. Pihak rumah sakit
menilai kondisi romo sudah baik. “Untuk Romo Prier sudah pulang kira-kira jam 12.30
WIB siang ini. Dari tiga korban yang kemarin opname, berarti tinggal satu orang
yang masih dirawat (yakni Yohannes Tri),” ucap Staf Humas Panti Rapih, Sugeng, seperti dikutip Detik.com, Kamis (15/2).
Meskipun
sudah memperbolehkan Romo Prier pulang, namun pihak rumah sakit enggan menyampaikan kondisi terkini uskup Katolik itu.
Sebagaimana
diketahui dari postingan Humas Pemda DIY, Minggu (11/2) lalu, diperlihatkan bagaimana
dia dalam kondisi sadarkan diri menyambut Gubernur DIY, Sri Sultan HB X saat
berkunjung ke sana. Dia bahkan menceritakan pengalaman penyerangan yang dialaminya.
“Ini pengalaman
yang luar biasa bagi saya juga ya. Saya melihat orang itu mengancam tapi saya tidak lari. Kena pukulan, Itulah salah saya,” ucapnya.
Seperti diketahui,
Romo mendapat bacokan dibagian kepala. Namun pihak rumah sakit sudah melakukan operasi dan saat ini kondisinya tampaknya sudah membaik.
Sosok Romo Prier
Romo Prier adalah
biarawan asal Jerman yang sudah melayani di Yogyakarta sejak tahun 1960-an. Dia
juga dikenal sebagai musisi kenamaan dikalangan umat Katolik dengan hasil
karyanya yang sudah dirilis di Pusat Musik Liturgi (PML) Yogyakarta pada tahun 1971.
Awal kedatangannya
ke Indonesia, Romo Prier menetap di Wonosari, Gunung Kidul dan melayani masyarakat
miskin di sana. Dia pun tetap setia melayani sampai hari ini di Indonesia.