Ada banyak jenis bahan makanan yang berkontribusi besar
terhadap peningkatan resiko obesitas dan masalah lain yang mengancam kesehatan
anak-anak. Namun, tiga di anataranya adalah bahan makanan paling mudah dijumpai
dan sering dibeli oleh orangtua - mungkin dikarenakan harga yang cukup murah
dan kurangnya pengetahuan orangtua mengenai bahaya apa saja yang dapat
ditumbulkan jika terlalu banyak mengkomsumsi produk dari bahan makanan tersebut.
Orangtua dan anak-anak juga sering sekali dijadikan target
manipulasi oleh produsen bahan makanan tidak bertanggungjawab. Produk mereka
dipasarkan secara sengaja untuk menarik anak-anak, seperti: Sereal gula, permen dan makanan dengan kemasan berlabel "sehat" lainnya.
Solusi untuk melindungi anak-anak dari bahaya terpapar bahan
makanan berbahaya adalah dengan terlebih
dahulu membaca label yang tertera pada kemasan. Setelah itu, orangtua bisa
meluangkan sedikit waktu untuk menyelidiki apakah benar kandungan dari bahan makanan yang ada benar-benar aman untuk dikomsumsi oleh anak-anak atau nggak.
Berikut ini ada tiga bahan makanan aditif berbahaya yang sebaiknya orangtua harus hindari :
1. Sirup jagung dengan kandungan fruktosa tinggi
Sirup jagung dengan kandungan fruktosa tinggi, sering
digunakan sebagai pengganti gula oleh banyak produsen makanan untuk menekan
biaya produksi dan meningkatkan keuntungan mereka. Menurut CDC, pada tahun 1980
sirup jagung dengan kandungan fruktosa tinggi ditenggarai sebagai penyebab
meningkatnya kelebihan berat badan di kalangan anak-anak dan juga remaja di
Amerika Serikat. Ditambah lagi, diabetes tipe 2 yang dulu hanya sering dijumpai pada orang dewasa, kini justru banyak diderita oleh kalangan muda-mudi.
2. Minyak goreng dengan kandungan lemak jahat yang tinggi
Nggak semua lemak buruk bagi kesehatan tubuh manusia, namun
para ilmuwan sepakat bahwa lemak jahat (Trans Fat) bisa menjadi pembunuh
berbahaya yang harus dihindari. Menggunakan minyak goreng yang sebagian telah
mengalami hidrogenasi adalah cara yang sering digunakan oleh industri makanan
untuk meningkatkan daya tahan produk mereka, sehingga mampu meningkatkan
keuntungan, tetapi pada gilirannya justru berbahaya bagi kesehatan tubuh
manusia. Jika buah hati kamu terbiasa mengkomsumsi minyak trans, itu dapat
meningkatkan kadar kolestrol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolestrol baik
(HDL) dalam tubuh mereka. Penyakit berbahaya yang paling sering dijumpai adalah serangan jantung, stroke, darah tinggi dan diabates.
3. Kedelai dan isolat kedelai
Kedelai sehat berprotein tinggi seakan-akan menjadi solusi
makanan sehat dewasa . Namun, industri makanan justru kerap menggunakannya
sebagai cara untuk menipu konsumen agar dapat mengurangi biaya produksi serta kandungan
gizi pada makanan anak-anak khususnya. Keledai itu sendiri sebetulnya bukan
masalah, yang menjadi persoalannya adalah bagaimana keledai telah direkayasa
sedemikian rupa secara genetik dan juga kimia agar tahan terhadap serangan hama
tanpa membunuh tanaman itu sendiri. Pada gilirannya, secara nggak langsung
anak-anak sebagai konsumen akan mengomsumsinya dan dalam jangka panjang itu dapat merugikan kesehatan mereka.
Isolasi kedelai adalah bahan makanan yang wajib diwaspadai oleh orangtua. Menurut The Soyfoods Association of North America, "Isolat dari protein kedelai adalah bahan makanan berbentuk bubuk kering yang telah dipisahkan atau diisolasi dari komponen lain kedelai." Orangtua dihimbau supaya selalu waspada ketika ingin memberikan makanan berlabel sehat yang terbuat dari isolat kedelai, seperti: Kedelai batangan, suplemen makanan dan sereal kedelai.
Nah, bagaimana buat para orangtua. Jangan abaikan namun harus diperhatikan ya!