Anak Sedang Tantrum? Jangan Perburuk Keadaan Dengan Lakukan 4 Hal Ini
Sumber: http://diabetesdad.org/files/2013/12/Sho

Parenting / 11 February 2018

Kalangan Sendiri

Anak Sedang Tantrum? Jangan Perburuk Keadaan Dengan Lakukan 4 Hal Ini

Inta Official Writer
2265

Pernah nggak sih kita mengalami keadaan dimana anak meminta sesuatu hingga berujung menjerit atau menangis dengan keras? Perilaku seperti ini biasa disebut sebagai tantrum. Terdapat dua hal yang membuat seseorang mengalami ini. Pertama, untuk menyerang atau melawan sesuatu yang tidak diinginkannya dengan kemarahan atau keinginan untuk menyakiti orang lain. 

Faktor lainnya adalah untuk mempertahankan diri dari serangan luar. Misalnya ketika si kecil gagal melakukan sesuatu seperti puzzle atau gagal memasang sepatunya sendiri. Saat menghadapi kondisi seperti ini, anak cenderung akan berteriak-teriak sebagai bentuk kemarahannya atas kegagalan yang ia sedang hadapi. 

Bagi orang tua, mungkin hal ini sudah seperti makanan sehari-hari. Terutama buat kita yang tergolong sebagai orang tua baru. Pasti bingung dan stres, dong. Apalagi kalau kondisi ini dialami saat berada di tempat umum. Tidak jarang juga kondisi ini justru membuat orang tua menjadi ikut tantrum juga. 

Saking bingungnya, nggak jarang orang tua justru melakukan hal-hal yang sebenarnya harus dihindari saat menghadapi kondisi anak yang seperti ini. KOndisi anak yang sedang tantrum ini memang tergolong unik. 

Menurut beberapa ahli, otak yang mendominasi saat anak tantrum ini adalah bagian yang mngontrol rasa taut, marah dan sedih. Sementara bagian yang lainnya tertutup rapat dan menolak segala macam stimulasi yang telah diberikan. 

Inilah sebabnya penanganan bagi anak yang sedang tantrum penting untuk diketahui. Berikut adalah empat hal yang harus dihindari saat anak mengalami kondisi ini. 

1. Berdiskusi 


Niatan awalnya sih memang ingin bernegosiasi dan memberikan sedikit pengertian. Namun karena otak yang sedang bekerja pada saat itu adalah rasa marah, sedih dan kecewa, rasanya sedikit percuma kalau kita mengajaknya untuk berdiskusi. 

Sambil menunggu si kecil tenang, cobalah untuk memikirkan penjelasan yang akan diberikan kepadanya nanti. Diskusi itu baik, kok. Asal dilakukan saat mereka sudah tenang. Saat memberi anak penjelasan, usahakan untuk menatap mata mereka secara langsung.

2. Memarahi 


Marah dibalas marah pasti tidak akan ada ujungnya. Karenanya, hindari untuk memarahi anak yang sedang tantrum ya. Memarahi mereka hanya akan memperburuk keadaan karena anak akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa tenang. 

Baca juga: Dear Parents, Anak-anak Juga Perlu Alami Permuridan, Lho. 3 Hal Ini Alasannya!

3. Memberi hal yang mereka inginkan 


Saat berada di pusat perbelanjaan, anak menginginkan mainan baru hingga merengek dan menjerit, karena malu, sebagai orang tua kita menuruti apa yang mereka inginkan. Pasti pernah dong menghadapi posisi ini? Kalau kita langsung memberikan apa yang mereka inginkan, bisa saja kemarahan mereka menjadi senjata agat keinginannya segera dituruti. 

4. Memberikan mereka batasan waktu


Ketika anak tantrum, mereka bisa loh guling-guling, mengacak-ngacak sesuatu hingga menjadi tontonan bagi banyak orang. Sebagai orang tua, kita tidak boleh malu. Cobalah untuk melakukan tiga hal diatas. Kalau masih juga belum berhasil, cobalah untuk lebih bersabar terhadap sikap anak. 

Emosi anak sudah bisa dilatih mulai sedini mungkin, kok. Agar bisa tenang, mendiamkan mereka dan menunggu mereka hingga tenang disampingnya akan menjadi sikap terbaik yang bisa dilakukan. Kunci menghadapi anak yang sedang tantrum adalah bersabar hingga mereka tenang. Jika sudah tenang, kita bisa mulai berdiskusi kepada anak setelahnya. 


Sumber : rockingmama
Halaman :
1

Ikuti Kami