Ada banyak
orang yang mencari nasihat soal berinvestasi kepada para pakar bisnis karena takpaham
betul cara mengelola uang mereka. Tapi di sisi lain, ada banyak orang Kristen yang juga bertany-tanya soal pandangan Alkitab tentang kekayaan dan investasi.
Menyinggung
soal topik ini, Alkitab banyak menuliskan soal sikap kita dalam memandang kekayaan, kepuasan, konsep memberi, keserakahan, hutang, kekuatiran akan uang.
Lalu bagaimana
sebenarnya Alkitab menyampaikan soal kekayaan dan investasi? Salah satunya adalah “Jangan menjadikan uang sebagai berhala”.
“Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan
niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.” (Amsal 23: 4-5)
Mengejar uang
dengan motivasi yang buruk hanya akan menyebabkan kekecewaan. Kekayaan dan uang
bisa dengan cepat jadi berhala dalam hidup kita. Kalau kita membiarkannya jadi pusat hidup kita, maka kekayaan dan uang hanya akan menggantikan Tuhan.
Daripada menggantikan
Tuhan dengan uang, alangkah baiknya kalau kamu justru memakai uang untuk membawa orang lain kepada Tuhan.
Ada beberapa
cara yang dianjurkan Alkitab supaya kita nggak terjebak berinvestasi dengan motivasi yang buruk, diantaranya:
1. Buat perencanaan masa depan yang berisi tujuan dan rencana tertulis.
“Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan
kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.” (Amsal 21: 5)
2. Menabung dan berinvestasi lebih dulu sebelum membelanjakan uang kita.
“Selesaikanlah pekerjaanmu di luar, siapkanlah itu di ladang; baru kemudian dirikanlah rumahmu.” (Amsal 24: 27)
Amsal menyampaikan
bahwa kita harus lebih dulu menyediakan lahan sebelum kita membangun rumah. Hal
ini berarti bahwa kita harus berpikir dan bertindak jangka panjang sebelum menghabiskan
semua uang untuk hal-hal yang tak perlu. Waktu kamu punya uang, jangan buru-buru tergoda untuk menghabiskannya. Tapi bagilah uang sesuai dengan keperluannya.
3. Berpikirlah jangka panjang.
Penting
sekali untuk berpikir jangka panjang kalau kamu mau mencapai kesuksesan dalam
hidup. Untuk itu, perlu sekali punya pola pikir jangka panjang. Jangan hanya memikirkan hidupmu dalam sehari saja.
“Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?” (Lukas 14: 28)
Baca Juga :
4. Rencanakan target-targetmu di masa depan.
Kemana anak-anakmu
akan bersekolah? Usia berapa kamu akan pensiun? Atau apa yang bakal kamu capai dalam
waktu 5 tahun ke depan? Semua pertanyaan-pertanyaan ini bisa jadi target-target yang akan menuntunmu untuk berinvestasi mulai dari sekarang.
5. Bijaklah memilih dan menentukan investasi yang tepat.
Alkitab mengingatkan
supaya kita jangan terlalu banyak mengambil risiko saat hendak mencapai tujuan hidup
kita. Misalnya dalam hal investasi, apakah kamu sudah mengambil pilihan yang tepat
dengan menjalankan beberapa bisnis sekaligus? Melakukan hal ini hanya akan membuatmu menderita kerugian yang besar.
“Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada
delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di
atas bumi...Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat
kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini
atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.” (Pengkhotbah 11: 2, 6)
6. Jangan menimbun kekayaan untuk dirimu sendiri.
Hitunglah besar
biaya yang memang kamu butuhkan. Jangan pernah menahan kekayaanmu untuk dirimu sendiri.
“Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah
matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri.
Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya.” (Pengkhotbah 5: 13-14)
Di atas dari semua cara sukses berinvestasi ini, pertama-tama kita harus fokus pada Tuhan, bukan uang. Karena kekayaan sejati itu ada di dalam Dia. Dalam kitab Timotius, kita mengingatkan kita untuk bergantung pada Dia dan bagaimana kita bisa jadi kaya dalam perbuatan baik dan kemurahan hati (baca 1 Timotius 8: 17-19).
Baca Juga :
Inilah alasan
kenapa kita harus berinvestasi selama kita hidup. Tapi perlu diingat, berinvestasilah
dengan motivasi yang baik dan berguna bagi hidupmu dan juga Tuhan.