10 Alasan Jarang Menelepon Orangtua Adalah Kesalahan Fatal Seorang Anak (Bagian 1)
Sumber: myfatpocket.com

Parenting / 7 February 2018

Kalangan Sendiri

10 Alasan Jarang Menelepon Orangtua Adalah Kesalahan Fatal Seorang Anak (Bagian 1)

Lori Official Writer
10535

Beberapa hari lalu, tanteku menuliskan postingan di Facebooknya. Intinya, dia mengungkapkan rasa sedihnya sebagai anak yang tinggal jauh dari orangtuanya (yaitu kakek nenekku) yang sudah tua. Dia menyampaikan andai kata dia bisa dekat dengan mereka, dia pasti bakal merawat mereka dengan sepenuh hati.

Kondisi fisik nenek yang sudah renta membuat hatinya iba. Karena siapa lagi yang bisa merawat kalau sewaktu-waktu mereka jatuh sakit kalau bukan anak-anaknya. Dari postingan ini, aku bisa merasa ada kasih sayang yang besar di hati tante sebagai anak ke orangtuanya.

Baca Juga : Supaya Anakmu Jadi Pendoa, Ajarkan Dia Cara Berdoa Pakai 5 Jurus Ini

Apa kamu pernah kepikiran begitu soal orangtuamu? Kamu mungkin tinggal jauh dari orangtua dengan alasan kuliah ke luar kota, tinggal merantau bareng keluarga kecilmu, atau ditempatkan kerja jauh dari rumah. Jarak jadi pemisah terbesar antara kamu dan keluargamu. Tapi syukurlah, dengan adanya fasilitas teknologi seperti ponsel dan internet bisa memudahkan kita terkoneksi kapan saja dengan mereka.

Sebagai perantauan, apakah kamu sudah benar-benar memanfaatkan teknologi ini dengan baik? Berapa sering kamu menelepon orangtuamu? Atau apa kamu justru ngerasa malas dan nggak punya waktu hanya sekadar mendengar suara ibu atau ayah dari speaker telepon atau melihat wajah mereka dari layar video call ponselmu?

Dalam sebuah perbincangan dengan sekelompok anak dan juga orangtua, ditemukan beragam respon kenapa anak jarang menelepon orangtuanya dan alasan kenapa anak harus menelepon orangtuanya.

Ada beberapa alasan yang sering membuat anak malas atau lupa menelepon orangtuanya. Beberapa diantaranya mereka suka berkilah.

“Ya kan sudah jadi kewajiban orangtua untuk menelpon anaknya lebih dulu.”

"Ahh….Aku sibuk sekali mengurus anak-anakku.”

“Aku banyak kerjaan di kantor. Jadi nggak punya banyak waktu menelepon mereka.”

“Akum alas kalau tiap kali menelpon mama, dia pasti bakal mencurahkan semua masalahnya ke aku. Aku muak dengan kebiasaan itu.”

“Waktu cepat berlalu dan aku suka lupa untuk menyempatkan waktu menelepon mereka.”

Ada ribuan alasan lain yang mungkin akan disampaikan anak yang jarang menelepon orangtuanya. Tapi seandainya anak tahu kalau semua orangtua suka berbincang-bincang dengan anaknya, seenggaknya hanya mendengar suara anaknya dan memastikan apa mereka baik-baik saja di perantauan.

Tahukah kamu kalau ternyata, jarang menelepon orangtua itu adalah kesalahan paling fatal dari anak. Kenapa? 10 alasan ini bakal bikin kamu terenyuh.

1. Riset menemukan bahwa orangtua yang jarang ditelepon anak anak mengalami penurunan kesehatan.

Menurut riset yang dilakukan oleh Universitas California, San Fransisco ini menemukan bahwa orangtua yang kurang diperhatikan oleh anak akan berdampak pada kesehatan mereka. Hal ini terjadi karena orangtua akan cenderung merasa kesepian, kondisi fisik yang semakin menurun dan memudahkan mereka terserang penyakit seperti pikun, depresi, kardiovaskuler dan sebagainya.

Baca Juga : 4 Hal yang Paling Anak Benci Saat Dibandingkan dengan Anak Lain, Nomor 1 Paling Parah!

2. Orangtua ingin selalu memastikan anak baik-baik saja

Khususnya bagi anak-anak kuliahan yang jauh dari orangtua, kamu harus tahu kalau saat kamu terpisah jauh dari rumah setiap detik orangtuamu akan terus kepikiran. Mereka selalu ingin tahu bagaimaan kondisimu di tempat kosan, keseharianmu di kampus dan terlebih kondisi kesehatanmu. Karena itulah mereka selalu berharap anaknya bisa kasih kabar atau seenggaknya meyakinkan kalau kamu baik-baik saja.

3. Mereka ingin terus terhubung dengan anaknya karena waktu hanya akan terus membuat mereka semakin tua dan kehabisan kesempatan bersama anak-anaknya.

Setiap anak pasti nggak pengen orangtuanya bertambah tua dan kehilangan kemampuan berkomunikasi. Tapi cepat atau lambat seiring waktu, orangtua kita akan terus menua. Mereka bahkan anak kehilangan kemampuan mengingat dan berkomunikasi yang baik. Bayangkan bagaimana rasanya kalau suatu saat kamu nggak punya kesempatan lagi bisa berkomunikasi dengan mereka. Karena itu, selagi ada waktu teleponlah mereka sesering mungkin. Buat mereka merasa dicintai dan diperhatikan.

4. Bukan karena malas atau lupa, orangtua enggan menelepon lebih dulu karena takut menganggumu.

Aku mengalami hal ini juga. Orangtuaku memang terbilang jarang meneleponku kecuali karena hal yang genting aja. Aku pun sempat kesal dan menuduh kalau mama dan papaku nggak sayang sama aku. Tapi setelah dipikir-pikir, bisa saja memang mereka enggan untuk lebih dulu menelepon anaknya karena takut menganggu. Bisa saja mereka juga nggak enakan sama anaknya.

5. Menerima telepon dari anaknya dan mendengar anak bilang, “Aku rindu mama. Gimana kabar mama?’ adalah hal yang paling membahagiakan orangtua.

Sama kayak pacar kamu menelepon dan bilang, “Aku rindu kamu.” Begitulah rasa bahagia yang dirasakan orangtua waktu anaknya menghubungi mereka. Mereka nggak perlu uangmu atau hadiah paling mahal darimu. Tapi orangtua hanya perlu tahu kalau mereka berharga buat hidupmu.

Kadang kala, anak hanya menelpon orangtuanya hanya karena butuh aja. Alasannya pun bisa karena butuh uang, butuh bantuan merawat anaknya atau butuh bantuan untuk hal-hal tertentu. Tapi betapa bahagianya orangtua waktu anaknya menelepon dan bilang ‘Aku sayang sama mama/papa’, tanpa punya motivasi lain yang membuat orangtua hanya tempat untuk mencari pertolongan saja.

Sebagai anak yang masih dikarunia kesehatan atas orangtua kita, mari memakai waktu yang ada untuk membalas semua cinta dan perjuangan orangtua untuk kita. Jangan sampai kita menyesal karena kehilangan kesempatan.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami