Kasus siswa
SMA Sampang, Madura yang menyebabkan gurunya meninggal dunia jadi peristiwa
yang sangat disesalkan oleh banyak orang. Sang guru yang bernama Ahmad Budi Cahyono
tersebut meninggal dunia setelah dinyatakan mengalami Mati Batang Otak karena mendapat pukulan keras di bagian lehernya.
Mungkin sebagian
dari kita bertanya-tanya, apa sih yang dimaksud dengan kondisi medis Mati Batang Otak tersebut? Supaya makin paham berikut penjelasannya.
Pengertian
Mati Batang
Otak adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan fungsi batang otak dan secara
permanen kehilangan potensi kesadaran dan kemampuan bernafas. Saat kondisi ini terjadi,
penderita harus dipasang alat bantu yang disebut ventilator untuk membantu supaya oksigen tetap mengalir ke sel tubuh lewat aliran darah.
Kondisi ini
dinyatakan darurat kalau fungsi batang otak mati secara permanen. Apalagi jika disertai
dengan berhentinya nafas dan detak jantung. Kematian pasien penderita mati
batang otak juga bisa diidentifikasi apabila pasien tidak menunjukkan respon lewat gerakan. Kematian bisa terjadi karena kurangnya pasokan oksigen dalam darah.
Batang Otak
Batang Otak
adalah bagian bawah otak yang terhubung ke sumsum tulang belakang (yang
merupakan tempat sistem saraf pusat). Bagian ini berfungsi untuk mengatur sebagian besar fungsi otomatis tubuh yang penting bagi kehidupan. Adapun di dalamnya termasuk:
- pernafasan
- denyut jantung
- tekanan darah
- proses menelan
Batang otak
juga berfungsi untuk mengirimkan informasi dari dan ke otak menuju bagian tubuh
lainnya. Karena itulah bagian ini berperan penting dalam proses kerja otak, termasuk sistem kesadaran dan gerakan.
Penyebab Kematian Batang Otak
Kematian batang
otak bisa terjadi apabila suplai darah dan oksigen ke otak berhenti. Hal ini bisa terjadi akibat beberapa faktor diantaranya:
1. Serangan jantung; jantung berhenti berdetak dan otak kekurangan oksigen
2. Stroke; keadaan
darurat medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak diblokir atau terganggu.
3. Pembekuan
darah; penyumbatan pada pembuluh darah yang menghalangi aliran darah mengalir ke seluruh tubuh.
Kematian batang otak juga bisa terjadi akibat beberapa hal lain yang lebih parah seperti:
Cara Mencegah Kematian Pada Penderita Mati Batang Otak
Selama jantung
tetap berdetak, penderita mati batang otak masih tetap bisa ditolong dengan cara
memasangkannya alat bantu ventilator untuk memompa oksigen masuk ke dalam tubuh
dan jantung. Pasien memang akan tampak tak sadarkan diri, tapi saat asupan
oksigen masih terus mengalir ke dalam tubuh pasien masih belum benar-benar meninggal.
Walaupun fungsi
tubuh seseorang dengan mati batang otak tampak masih aktif, tapi hal ini umumnya
terjadi karena topangan alat bantu medis dan obat-obatan. Sehingga di dunia
medis, mereka yang mengalami mati batang otak, sebenarnya sudah dinyatakan meninggal secara medis.
Sebuah
penelitian yang dilakukan pada tahun 1950-an di Prancis mengungkapkan kalau seseorang
yang mengalami mati batang otak hanya memiliki harapan hidup selama dua sampai 26
hari tanpa aliran darah ke otaknya. Sebaliknya, dengan bantuan ventilator,
tekanan darah dan pembesaran hormon, tubuh seseorang yang menderita mati batang
otak masih terus bisa berfungsi dalam jangka waktu yang lama. Tapi seiring
waktu, tubuh penderita penyakit ini akan semakin sulit dirawat dan jaringan pembuluh
darahnya sangat berisiko terkena infeksi.
Inilah fakta
yang harus kita ketahui bersama soal mati batang otak. Kondisi medis ini benar-benar
sangat fatal dan berujung pada kematian. Jadi, untuk menhindari hal ini, waspadalah
dengan tindakan kekerasan fisik yang menenai bagian leher. Selain itu, mari mulai
menerapkan kebiasaan hidup sehat sejak saat ini supaya kemungkinan penyakit lain
yang bisa menyebabkan kondisi initak terjadi pada kita.