3 Hal yang Orangtua Kristen Suka Lakukan yang Justru Tumbuhkan Rivalitas Antar Kakak-Adik!
Sumber: focusonthefamily.com

Parenting / 5 February 2018

Kalangan Sendiri

3 Hal yang Orangtua Kristen Suka Lakukan yang Justru Tumbuhkan Rivalitas Antar Kakak-Adik!

Budhi Marpaung Official Writer
1938

Orangtua mana yang tidak senang melihat anak-anaknya kompak satu dengan yang lain? Kita tentu bahagia bila buah hati kita hidup rukun antarsatu dengan lainnya. Namun, tanpa kita sadari tiga hal yang kita lakukan di bawah ini sebagai orangtua Kristen justru dapat menghancurkan kesatuan / keharmonisan diantara mereka. Bukannya membangun kerjasama dan kesatuan, justru kita menghadirkan rivalitas tanpa henti.

1. Membanding-bandingkan


Sesungguhnya tidak ada orang di dunia ini yang senang untuk dibandingkan dengan yang lain. Tuhan menciptakan setiap manusia unik. Keunikan itu bukan sekedar bentuk wajah, tubuh, tetapi juga tujuan hidup.

Tuhan menaruhkan tujuan hidup yang spesifik kepada setiap orang. Oleh karena itu, Ia menganugerahkan bakat, kemampuan spesial kepada masing-masing kita.

“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 1:5)

Membanding-bandingkan antara kakak dengan adik tidak hanya akan membuat mereka jadi pesaing, tetapi juga membuat mereka jadi orang asing yang tidak bisa (tidak mungkin dalam pikiran mereka) untuk saling memercayai.

2. Pilih kasih


(sumber: dailysabah.com)

Oleh karena keunggulan yang kita lihat dari salah satu anak, kita cenderung lebih banyak mencurahkan kasih kepada mereka. Padahal semestinya tidak seperti itu. Kita bisa menyangkal dengan berkata “Ah, saya sudah adil memberikan kasih kepada anak-anak saya”, tetapi tindakan yang kita tunjukkan kepada mereka berkata lain.

Setiap anak sudah sepatutnya mendapatkan kasih yang sama dari orangtua mereka. Dibutuhkan hikmat dari Tuhan untuk kita bisa melakukannya.

“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” (Amsal 2:6)

Seorang anak yang kebutuhan untuk dikasihinya tidak terpenuhi akan lebih bersikap negatif kepada sekitarnya termasuk kepada saudara-saudaranya. Ia justru akan menganggap saudara-saudaranya sebagai lawan, dan bukannya kawan.

Baca Juga: Kristina Wahyuningsih: Tak Putus Harapan, Meski Nyawa Anaknya Kritis

3. Berlaku tidak adil


Tempat pertama untuk seorang anak merasakan keadilan adalah di rumah. Walau tampak sepele, tetapi bila kita tidak berhikmat dalam pembagian tugas di rumah kepada anak-anak di rumah, itu bisa meninggalkan luka mendalam bukan hanya kepada kita sebagai orangtua, tetapi kepada saudara-saudara mereka.

“Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” (Kolose 3:21)

Begitu juga dalam menerapkan kedisiplinan. Bukan berarti karena si kakak sudah beranjak remaja, dia bisa berlaku seenaknya atau melanggar aturan yang kita juga terapkan kepada sang adik.

Ketika luka sudah muncul maka yang ada di hati si kecil atau yang sulung adalah iri hati dan dendam.

Keputusan ada di tanganmu saat ini, apakah kamu ingin melihat anak-anakmu hidup rukun, kompak dan bekerjasama ataukah mau melihat mereka hidup dalam perselisihan, percek-cokkan, dan persaingan. Jika mau memilih opsi pertama, hindari melakukan tiga hal di atas, tetapi jika pilih opsi kedua, silahkan teruskan tetapi bersiaplah menanggung risikonya.

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami