Sekalipun kita
sudah melakukan hal-hal baik sama orang lain, belum tentu juga kita bakal dihargai
atau disenangi. Itu sebabnya kita pasti bakal ketemu sama orang yang nggak senang sama kita dan suka nunjukin sikap menyebalkan tiap kali ketemu.
Di satu
sisi kita pasti merasa risih sekaligus kesal. Tapi sebagai orang yang belajar tentang
mengasihi, kita berusaha untuk tetap bersikap baik. Walaupun kadang kala kita gagal
dan membalas tindakan yang kurang menyenangkan, seperti hinaan, sindiran dan fitnah,
dengan balasan yang sama. Kita merasa jauh lebih puas kalau bisa membalas perlakuan
jahat atau buruk orang lain. Padahal kita tahu betul bahwa firman Tuhan mengatakan ‘balaslah kejahatan dengan kebaikan’.
“Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang
menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam
menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.” (Roma 2: 1)
Disakiti atau diperlakukan buruk oleh orang lain memang nggak enak. Tapi bukanlah itu adalah tantangan dari melakukan kebenaran dalam Tuhan? Nggak ada satu pun orang paling baik di dunia yang sama sekali nggak punya pembenci. Tuhan Yesus sekalipun dibenci dan ditolak dunia sekalipun keilahian-Nya sama sekali nggak bisa disangkali. Yesus justru membalas perlakuan yang diterimanya dengan cara yang tepat. Kamu mungkin perlu menirunya.
1. Berdoa
“Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu
manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5: 43-44)
Ayat ini
disampaikan Yesus dalam khotbahnya di bukit. Dia menyampaikan soal sikap kita meresponi
masalah dan salah satunya adalah berdoa. Nggak ada tindakan pembalasan yang lebih baik kecuali doa.
Kita mungkin mudah untuk memperlakukan orang yang berbuat baik ke kita. Tapi kita juga didesak untuk memperlakukan orang-orang yang membenci kita dengan kasih. Memilih berdoa bagi orang-orang itu justru bisa mengubahkan hidup mereka dengan caranya Tuhan.
Baca Juga : Karakter Positif Itu Menular, Apa Orang di Sekitarmu Bikin Kamu Makin Baik? Yuk Cek Dulu
2. Menegor dalam kasih
“…tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di
dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” (Efesus 4: 15)
Sudah sepantasnya
saat kita dibenci atau diperlakukan dengan buruk oleh seseorang, akan lebih
baik untuk menegornya. Tapi tegorlah dengan kasih, bila perlu ajak dia bertemu
empat mata dan selesaikan masalahnya. Mungkin dia suka menggosipi, memitnah, dan memperlakukanmu secara nggak adil, sampaikanlah kalau apa yang dia lakukan melukaimu.
3. Tetap rendah hati
Satu-satunya
teladan yang diwariskan Yesus ke kita adalah kerendahan hati. Di Filipi 2: 5-8 kita
melihat kalau Kristus memilih merendahan hati saat menanggapi orang-orang yang membencinya.
Dia diludahi, dihina, disangkal, dan disalibkan tapi Dia tetap meresponi setiap
perlakuan itu dengan kerendahan hati.
Hanya saat kita
rendah hati dan mengarahkan pikiran kita kepada kebenaran surgawilah, kita bisa
menang melawan pembenci.