Karena Pernyataan Anti LGBT-nya, Pendeta Ini Ditolak Kunjungi Jamaika
Sumber: deepstatenation.com

Internasional / 1 February 2018

Kalangan Sendiri

Karena Pernyataan Anti LGBT-nya, Pendeta Ini Ditolak Kunjungi Jamaika

Lori Official Writer
2940

Pendeta asal Amerika Serikat Steven Anderson mengaku ditolak saat hendak menaiki pesawat tujuan Jamaika dari bandar udara Atlanta. Pihak penerbangan mengaku melakukan hal itu sebagai perintah dari pemerintah Jamaika.

Usut punya usut, pendeta dari Faithful World Baptist Church, Tempe ini ternyata ditolak karena dikenal sebagai sosok yang anti LGBT. Dia bahkan pernah melontarkan pernyataan kontroversial bahwa kaum LGBT pantas dilempari batu sampai mati. Hal ini membuat para aktivis pro-LGBT di negara kepulauan itu menjadi geram.

Sebelumnya, Anderson dijadwalkan akan mendarat di Bandara Internasional Manley Manley dengan menaiki maskapai Delta Air Lines. Dia bahkan membawa anak laki-lakinya yang berusia 14 tahun untuk terlibat dalam pekerjaan misi di pulau itu. Tapi sayang, kunjungan itu harus batal karena kejadian ini.

“Saya terbang dari Atlanta, jadi begitu tiba di Atlanta, Delta Air Lines menyampaikan bahwa mereka menerima pemberitahuan dari Jamaika bahwa saya tidak diijinkan masuk,” ucap Anderson, seperti dikutip Jamaica-gleaner.com.

Dia mengaku cukup terkejut penolakan yang dilakukan pemerintah Jamaika terhadap dirinya. “Saya agak terkejut bahwa Jamaika melarang saya (berkunjung) karena pandangan saya soal homoseksual,” terangnya.

Tapi larangan ini memang bukan pertama kalinya bagi Anderson. Beberapa negara juga dengan tegas menolak kedatangannya, seperti yang dilakukan Kanada, Inggris, Botswana dan Afrika Selatan.

Sebelumnya dia juga pernah melontarkan komentar bahwa wanita seharusnya tak perlu bekerja, memimpin gereja dan mengkritik cara berpakaian wanita. Dia bahkan pernah mendoakan supaya Barrack Obama meninggal.

Pasca penolakan terhadapnya, Anderson berencana mengalihkan perjalanannya menuju negara kepulauan Karibia. “Saya berencana menuju negara Karibia dan saya masih akan terus maju dengan pelayanan misi minggu ini, tapi saya hanya akan pergi ke negara yang berbeda,” ucapnya.

Ditolak karena melakukan tindakan kebenaran sama sekali tak adil. Tapi dalam kasus pendeta Anderson, kita bisa mencerna kalau ternyata penolakan ini dipicu oleh pernyataan sang pendeta yang kurang bijak. Mungkin dari kasus ini, kita bisa belajar supaya sebagai orang Kristen kita harus tetap menjaga perkataan dan juga sikap yang mencerminkan kasih Tuhan.

Sekalipun kita membenci perilaku menyimpang semacam LGBT, tapi kita nggak boleh menghakimi mereka secara frontal. Sebaliknya, kita haruslah merangkul dan menyampaikan kebenaran dengan cara yang tepat. 

Sumber : Theguardian.com/Jamaica-gleaner.com
Halaman :
1

Ikuti Kami