Istri Sempurna, Namun Kenapa Sih Suami Masih Sering Selingkuh? Inilah 3 Alasannya

Marriage / 31 January 2018

Kalangan Sendiri

Istri Sempurna, Namun Kenapa Sih Suami Masih Sering Selingkuh? Inilah 3 Alasannya

Inta Official Writer
4367

Belakangan ini sangat banyak berita mengenai 'pelakor' alias perebut laki orang. Sebenarnya, siapakah yang patut disalahkan saat kita mendapati suami selingkuh dengan seseorang yang disebut sebagai pelakor ini? Kita memang tidak bisa mencegah siapa pun untuk mendatangi rumah, namun tentu bisa mencegah siapa yang bisa masuk kedalam rumah. 

Tentu saja pelakor tidak akan ada jika sang suami tidak membukakan pintu untuk dia bisa masuk. Padahal, sebagai istri, apa sih kurangnya kita? Cantik? Tuhan menciptakan pribadi sesuai dengan gambaranNya, jadi jawabannya sudah pasti ya. Meskipun punya istri cantik, baik dan mampu membesarkan anak-anak dengan baik, ini dia alasan lain kenapa suami bisa selingkuh. 

1. Merasa harga dirinya terlucuti oleh istri 

Menurut seorang konselor yang banyak menangani pernikahan, sejak masa purba dulu pria diciptakan sebagai seorang pemburu ulung. Karenanya ia seakan punya tanggung jawab untuk memberi nafkah terbaik bagi keluarganya. Dengan begitu, dia merasa bermatabat saat seluruh keluarga bisa bergantung kepadanya. 

Sementara bagi istri, dilain sisi adalah seorang penunggu gua. Urusan rumah dan anak adalah tugas sebagai istri. Suami akan senang jika setelah memburu, keadaan gua sudah rapi dan bersi ditambah dengan sambutan hangat dari seluruh isi rumah. 

Lantas, apakah dengan begini istri bekerja itu salah? Tentu tidak dong. Selain untuk menambah kebutuhan sehari-hari, ini juga adalah sebuah aktualisasi diri atas diri istri. Namun masalah akan timbul saat istri tidak lagi 'patuh' kepada suami. Jaman sekarang ini ada banyak suami yang merasa martabatnya tercoreng karena sang istri yang terlalu mandiri, bahkan tidak jarang perselingkuhan dimulai dari gaji istri yang lebih besar dari suami. 

2. Istri lebih dominan dalam komunikasi

Sebuah penelitian mengemukakan kalau rata-rata wanita bicara sebanyak 20ribu kata per hari, sementara pria hanya 7ribu. Jadi bisa dikatakan kalau 'jatah' bicara wanita memang sudah alamiah lebih banyak dibandingkan dengan pria. 

Tetapi dalam sebuah pernikahan, suami dan istri harus bisa seimbang perihal mendengarkan. Karena pernikahan sudah tidak lagi bicara antara dua individu, tetapi satu. Jika memang ingin di dengarkan, maka kita juga harus bisa mendengar. 

Karenanya, pada setiap percakapan pastikan kalau kedua belah pihak memiliki kemampuan untuk bisa mendengarkan dengan baik. Menjadi pendengar yang baik juga melatih kita untuk menjadi pembicara yang baik, kok. 

3. Sedari awal suami sudah playboy

Ah, nanti juga berubah kalau sudah menikah. Inilah ungkapan kebanyakan istri yang kini harus rela dimadu. Kenyataannya, perilaku pria semasa lajang yang dengan mudahnya bergonta ganti pasangan bisa berlanjut hingga menikah. 

Buat pria yang ada dalam tipe ini, mereka akan terus mencari tantangan baru untuk ditaklukan. Dalam lingkup mereka, tantangan itu adalah wanita. Semakin sulit dikejar, semakin mereka berusaha untuk mengejarkannya. Saat satu wanita berhasil didapat, maka ia akan meninggalkannya dan mencari tantangan yang baru.

Kita semua pasti tahu kalau perubahan harus dimulai dari keinginan orang itu sendiri. Playboy butuh pertobatan sejati, kesadaran diri, energi dan persistensi yang kuat agar mereka bisa berubah. Jika masalah perselingkuhan terjadi karena hal ini, ada baiknya jika kita melakukan konseling di sahabat 24 melalui telepon 1-500-224 atau 0811 9914 240. Bisa juga melalui SMS 0817 0300 5566, email atau live chat.

Para istri atau suami, penting buat kita untuk menjaga diri sendiri. Satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa ketika menikah kita sudah tidak lagi berbicara kamu dan aku, tetapi berbicara mengenai satu pribadi yang utuh. 

Hal ini berarti kalau kita menyakiti hati pasangan, sama saja kita sedang menyakiti hati kita sendiri. Jika merasa ada yang ganjal dengan sikap atau perilaku yang membuat hubungan tidak nyaman, ada baiknya untuk segera dibicarakan dengan meminta tuntunan Roh Kudus. 


Sumber : ributrukun/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami