“Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan
menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan;
apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” (Yesaya 43: 2)
Kita semua pasti
pernah merasa hancur hati. Mungkin rasanya cuma retakan kecil yang ada di hati atau
justru rasa sakit yang amat menyakitkan. Kita pun berjuang untuk kembali menyatukan kepingan-kepingan itu satu per satu.
Tapi
tahukah kamu kalau setiap luka yang kita alami, baik kecil dan besar, hanya Yesus
saja yang bisa menyembuhkannya. Nggak cuma menyembuhkan, Dia bahkan bisa memakai
pengalaman sakit itu untuk memakai kita dengan caraNya yang luar biasa. Asal, kita mau mengundang Dia untuk menyembuhkan rasa sakit itu.
Aku pernah ditanyai soal pengalaman paling menyakitkan apa yang pernah aku alami. Dan aku butuh beberapa detik mengingat kembali hal itu. Pasti ada rasa nggak nyaman dan nggak pengen mengingat pengalaman itu lagi. Karena kebanyakan dari kita belum move on dari rasa sakit ini dan kita nggak biarin orang lain mengintip kehidupan kita. Padahal, kalau saja kita mau dibongkar sama Tuhan, kita justru menjadikan pengalaman sakit itu sebagai jalan untuk memberkati orang lain.
Baca Juga :
Gimana mungkin pengalaman sakit atau buruk bisa jadi sesuatu yang indah?
Di Yesaya 43:
2, Allah bilang kalau Dia akan senantiasa menyertai kita, baik waktu
menyeberangi air atau melalui sungai-sungai, dana pi, yang kita tahu perjalanan
ini pasti mengerikan. Tapi Allah berjanji semua perjalanan mengerikan itu nggak bakal melukai kita.
Di bagian
inilah Allah benar-benar menunjukkan perlindungannya atas kita. Kita bisa terhibur
dengan ayat ini bukan? Dunia dan orang-orang di sekitar kita mungkin menyebalkan,
mengecewakan dan menyakiti, tapi kita bisa menghadapinya bersama Tuhan. Dia bisa
mendengar tangisan kita dan akan bersedia merentangkan tanganNya untuk memeluk kita saat kita butuh rangkuman.
Kalau kamu memang
sedang berada di tengah masa-masa berat dan menyakitkan belakangan hari ini, ingatlah untuk melakukan 3 langkah ini:
Pertama, bersandarlah pada Dia.
Saat dalam kondisi
putus asa, berpeganglah erat pada Tuhan. Duduklah dengan tenang di hadirat Tuhan.
Dengarkan suaraNya. Dia mau kita bersandar dan mendengar Dia. Dia mengundang kita masuk ke hadirat-Nya dan Dia mau mengajak kita untuk meminta pertolonganNya.
Kedua, melangkah dengan kebijaksanaan.
Untuk tumbuh
lebih baik itu nggak pernah melewati perjalanan yang nyaman. Tapi perjalanan yang
penuh tantangan itulah yang justru membentuk kita jadi pribadi yang lebih baik.
Nggak peduli berapa umur kita, kita semua diberi kesempatan untuk tumbuh jadi lebih
baik. Karena itulah kita butuh kebijaksanaan dari Tuhan untuk mengambil setiap keputusan dalam setiap perjalanan hidup kita.
Ketiga, pengalaman kita menolong orang lain.
Percaya atau
nggak, pengalaman pahit dan buruk kita di masa lalu justru bisa jadi berkat buat
orang lain loh! Bisa saja kita justru menolong orang lain yang juga sedang mengalami
hal serupa saat ini. Karena orang lain juga butuh ditolong dan dikuatkan karena
lewat pengalaman serupa yang dialami seseorang. Di sinilah letak keindahan dari rasa sakit dan perjuangan kita di masa lalu.
Mari menegok ke dalam Alkitab. Kita akan menemukan banyak kisah menyedihkan yang justru berakhir indah. Dan bagian terindah dari kisah di sana adalah saat Yesus berjalan bersama dengan orang-orang melewati perjuangan mereka masing-masing. Kalau Yesus saja berhasil menyelesaikan perjuanganNya di kayu salib, maka Dia juga mau kita menyelesaikan perjalanan kita dengan kemenangan.
Baca Juga :
Kalau kamu merasa
nggak berdaya dan nggak punya kekuatan lagi untuk melewati rasa sakit yang saat
ini menyerangmu, mintalah kekuatan dari Tuhan. Minta Dia untuk membuatmu kembali
percaya kalau Dia senantiasa setia menanggung bebanmu.