Masalah menjadi besar
ataupun kecil tergantung cara kamu melihatnya. Masalah sering sekali menjadi sangat besar bahkan bisa membuat stress karena cara menilainya yang salah.
Amsal 23:7: “ Seperti orang yang membuat perhitungan dalam diriNya sendiri demikianlah Ia.”
Nilai dirimu nggak tergantung kepada apa yang kamu kenakan, namun gimana kamu melihat dirimu. Nggak sedikit orang yang mobilnya mahal tapi bersikap murahan.
Ya, beberapa waktu yang
lalu saya dikenalkan oleh teman dengan seorang pria asal Singapura yang tampan
dan kaya raya. Dia memiliki saham di beberapa perusahaan di kota Batam dan juga
Jakarta. Nggak hanya itu, dia juga memiliki rumah yang besar dan proyek besar di beberapa negara Eropa.
Saya pikir dia cukup
menawan dengan wajah tampan dan kantong amannya. Tetapi saat saya setuju
berkencan dengannya beberapa kali, saya memang melihat karakter dan
keromantisannya disetiap sikap. Mulai
membukakan pintu mobil buat saya, membawakan belanjaan saya, mendahulukan saya
dan siap siaga dibelakang saya , senyumnya yang manis serta cara makan yang teratur yang bikin saya ingin meniru.
Namun setelah berjalan 2
minggu, perkenalan saya berakhir dengan rasa kecewa. Dia berpikir untuk mendapatkan saya dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Segala sesuatu memang
tidak bisa dibeli dengan uang, apalagi harga diri. Sikapnya membuat dia terlihat seperti orang yang sungguh murahan.
Mungkin juga kita pernah
berada di posisi yang sama. Memiliki semua harta tetapi bersikap dan bicara
seperti orang murahan dan tak terdidik, membicarakan hal yang kotor dan
melakukan hal diluar kebenaran. Bisakah kita berpikir bahwa harga kita sebanding dengan darah Yesus yang mahal?
Yesus yang sudah mati
dikayu salib buat kita. Dan itu membebaskan kita sehingga kita menjadi pemenang!
Ingat! Pemenang atau kalah
bukan tergantung duitmu, koneksimu dengan banyak orang terpandang di dunia namun
bagaimana caramu melihat dirimu sebagai anak Allah yang berharga, itulah yang membuatmu menjadi seorang pemenang.
Nggak sedikit orang yang
memiliki pendidikan yang tinggi dan keluarganya terpandang, tapi hidupnya sangat pesimis.
Bisakah kita berpikir
bahwa rancangan Tuhan dalam hidup kita sangat besar dan mulia? Kamu dan saya adalah pemenang!
Mari kita pikirkan itu dengan baik, mari kira renungkan dengan sangat serius dan menyadarinya, maka kamu dan saya akan bersukacita sekalipun ditengan badai dan padang gurun. Sebab bagi Tuhan telalu mudah untuk mengubah badai menjadi berkat, mengubah padang gurun menjadi kebun anggur .