Bukan Jarak, Inilah Yang Memisahkan Kita dan Tuhan!
Sumber: cbn.com

Kata Alkitab / 24 January 2018

Kalangan Sendiri

Bukan Jarak, Inilah Yang Memisahkan Kita dan Tuhan!

Inta Official Writer
5439

Mayang adalah teman saya saat sejak saya kecil dulu. Tinggal di gang yang sama, sekolah yang sama, bahkan hingga kelas yang sama membuat saya kenal dengan baik keluarga Mayang. Menurut saya, keluarga Mayang adalah keluarga yang sangat di berkati. 

Saya bisa melihat bagaimana dengan mudahnya Mayang bisa masuk ke perguruan negeri yang terkenal di Indonesia, ayah dan ibu yang mendapatkan pekerjaan semakin baik, hingga rumah yang kini nampak lebih mewah dibandingkan saat kami kecil dulu. 

Jika dulu Mayang sekeluarga akan bergantian pergi ke gereja karena hanya ada satu motor, kini mereka justru bisa mengajak saya dan mama dalam mobilnya. Saya kira, kehidupan Mayang sangatlah beruntung. Suatu kali, saat saya menginap di rumah Mayang, kami bercanda hingga larut malam. Mendadak saya bercerita betapa beruntungnya Mayang memiliki keluarga yang sangat diberkati. 

Tangis Mayang serentak pecah. Ia terisak. Ia bilang, sudah lama rasanya mamanya tidak bertanya mengenai kehidupan kuliahnya. Sudah lama rasanya Mayang tidak ditelepon oleh mamanya hanya sekedar bertanya kabar. Walaupun bertemu dengan mama dirumah, ia tidak pernah sempat untuk mengobrol.

Mayang mengaku kalau keluarganya terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing. Bahkan, saat di gereja, satu-satunya momen kebersamaan mereka, ayah dan ibu Mayang kerap mendepatkan telepon dari kantor dimana mereka bekerja. 

Saat itu saya tidak bisa berkata apa-apa. Saya diam sambil memeluk Mayang. Berkata kalau Mayang masih punya teman yang bisa diajak bicara, bahkan sesekali Mayang bisa bermain ke rumah saya jika memang ia merasa kesepian. 

Sepulang ke rumah pada hari itu, saya merenung kalau saya juga pernah seperti Mayang yang kesepian. Saya merasa bahwa saya sudah melakukan segalanya bagi orang lain, namun saat saya membutuhkan mereka, mereka tidak ada untuk kita. 

Setiap orang bisa berubah. Kita harus menyadari hal itu. Hal ini dikarenakan mereka memiliki prioritasnya masing-masing. Tapi berbeda dengan Tuhan, Ia tidak pernah berubah. Dia adalah pribadi yang seharusnya kita datangi saat kita merasa kesepian. Ia menempatkan kita untuk berada dalam prioritas-Nya. 

Baca juga: Keangkuhan Membawa Kita Jauh Dari Tuhan, Ayo Kelola Pujian Dari Sekarang!

Meski Bapa, Tuhan kita berada di surga sana, namun buat kita yang percaya dan mengandalkan-Nya, Ia adalah Allah yang amat sangat dekat dan peduli dengan kita. Seperti apa yang tertulis dalam Mazmur 145:18, "TUHAN dekat  pada setiap orang yang berseru kepadaNya, pada setiap orang yang berseru kepadaNya dalam kesetiaan."

Salah satu berkat Tuhan yang luar biasa adalah kedekatan kita kepadanya. Bahkan Tuhan mengatakan kalau hubungan kita denganNya adalah seperti hubungan Ayah dan Anak, sangat dekat sekali. Hal ini membuat kita bisa bertemu dengan Tuhan, dalam kondisi apa pun, kapan pun. 

Ada orang yang merasa kalau Tuhan adalah pribadi yang sangat jauh dan sulit untuk didekati. Satu hal yang perlu kita tahu adalah bukan karena jarak yang membuat kita jauh dari Tuhan, melainkan sikap hati kita kepada Tuhan yang menjauhkan kita. 

Dalam Yesaya 59:1-2, "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." 

Tuhan tidak akan berkompromi dengan kejahatan dan dosa-dosa kita. Karenanya, untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah merenung dan bertanya kepada diri sendiri, apakah ada dosa yang belum kita selesaikan. Jika kita sudah menyelesaikannya dan meminta ampun kepada Tuhan, maka saat itu juga hubungan kita dengan Tuhan akan terasa dekat sekali. 


Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami