Menunggu Bukan Untuk Mengeluh Tetapi Untuk Dewasa Dan Sempurna DidalamNya

Kata Alkitab / 19 January 2018

Kalangan Sendiri

Menunggu Bukan Untuk Mengeluh Tetapi Untuk Dewasa Dan Sempurna DidalamNya

Naomii Simbolon Official Writer
4265

Bagi beberapa orang, menunggu merupakan sesuatu yang menyenangkan karena bisa menikmati dan melakukan aktivitas lain seperti berkencan dengan media social dan mendengarkan musik juga lain sebagainya. Tapi kebanyakan orang tidak menyukai ‘menunggu’ karena bagi mereka, menunggu adalah sesuatu yang membosankan dan menghabis-habiskan waktu. Dengan pengertian saya, tidak memiliki kesabaran yang tinggi.

Saya juga menyadari itu dan mengalaminya secara pribadi. Seperti beberapa waktu lalu, dimana saya menunggu kepastian jawaban dari teman ketika saya ajak mengunjungi teater dengan tiket gratis. Menunggu kabar dari dia cukup menyebalkan dan sangat membuat saya gundah.

Dalam proses menunggu kebanyakan orang-orang salah mengambil keputusan. Seperti tante yang tak kunjung memiliki anak, dan mengambil keputusan yang salah untuk melakukan bayi tabung yang akhirnya gagal juga.

Apakah kamu sedang dalam proses menunggu? Mungkin menunggu pasangan hidup atau menunggu janji Tuhan digenapi dalam hidupmu? Yap! Saya mewakili kamu semua untuk mengakui bahwa itu nggak gampang, dan sungguh dilema.

Saat Musa diperintah oleh Allah untuk membawa bangsa Israel kembali ke tanah Kanaan, tanah yang tidak pernah diinjak oleh Musa selama hidupnya, dia merasa dilema dan cukup sedih.

Dia harus menjelaskan kepada bangsa Israel mengenai tanah itu supaya mereka mau pergi ke sana dan keluar dari Mesir, dan yang tak habis pikir adalah Allah tidak membawa Musa berjalan lewat jalur yang cepat tetapi Allah bawa Musa dan bangsa Israel keliling berputar saat menuju ke tanah Kanaan (Keluaran 13:17).

Mungkin kamu juga sedang mengalami kisah yang sama, dimana dalam proses menunggu untuk sampai pada perjanjian itu, Allah membawa kamu berputar dan seperti semakin menjauh dari janji itu. Allah berjanji akan memberikan kamu pasangan hidup, tetapi seakan sekarang kamu semakin jauh dari pasangan hidup bahkan seperti tidak terlihat apapun. Dalam hal ini Tuhan ingin melihat kemampuanmu. Sama seperti Tuhan ingin melihat kemampuan Musa bertahan untuk kuat dan mencari cara supaya bangsa Israel tetap sampai pada Tanah Perjanjian.

Tuhan ingin melihat kemampuan kamu untuk bertahan dari ujian dalam penantian janji itu.

Nggak hanya itu, dalam proses menunggu tersebut Tuhan ingin melihat kepercayaan kamu kepadaNya. Dia ingin menguji itu. Jika Musa masih terus percaya bahwa Allah akan menolongnya sampai pada Tanah Perjanjian, tidakkah Dia juga sedang melakukan hal yang sama kepadamu? Tetaplah percaya kepada Tuhan sampai akhirnya Dia mendapati kamu tetap setia terhadap perjanjian itu. Allah juga mengizinkan kamu menunggu karena Allah ingin mengajarkan kamu sebuah kedewasaan. Kedewasaan dalam merespon segala keputusan dalam penantian itu. Seperti Musa yang diajar untuk meresponi dengan sabar dan tidak mengeluh kepada Tuhan sekalipun dia dibawa berputar-putar dengan waktu yang lama hingga ke Tanah Perjanjian.

Jadi dasarnya, Allah mengizinkan kita berada dalam ‘ruang tunggu’ karena alasan tertentu, dimana Allah sedang memproses kita menjadi sempurna sama sepertiNya.

1 Korintus 13:11:” Ketika aku kanak-kanak, aku berkata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.”

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami