Melayani di Negara Mayoritas Non-Kristen, Ini Tantangan Pemimpin Lembaga Interdenominasi!
Sumber: Jawaban.Com

Internasional / 18 January 2018

Kalangan Sendiri

Melayani di Negara Mayoritas Non-Kristen, Ini Tantangan Pemimpin Lembaga Interdenominasi!

Budhi Marpaung Official Writer
3585

Sejumlah pemimpin lembaga pelayanan dari berbagai negara datang ke Indonesia pada pekan ini. Mereka yang tergabung di dalam wadah organisasi pelayanan interdenominasi internasional Christian Broadcasting Network (CBN) datang untuk menghadiri acara Dedication Day 2018 yang berlangsung Selasa, (16/1/2018).

Tidak hanya mengikuti sebagai peserta, beberapa diantaranya bahkan menceritakan apa yang mereka kerjakan dan tantangan yang dihadapi selama ini. Diantara yang memberikan testimoni, adalah pimpinan CBN di Thailand dan Kamboja.

“Dua proyek yang saya sebutkan berkaitan dengan gereja lokal. Yang pertama kami bekerja di Thailand dengan pengetahuan kuasa keselamatan Kristus. Saya percaya gereja, umat Kristen sudah diberikan kuasa untuk menjadi berkat buat komunitas-komunitas lokal, bukan cuma secara fisik saja tetapi kami percaya secara rohani,” ujar Walai Jantawibooin.

 

(Foto dari kiri ke kanan - searah penglihatan: Hartono Sugianto, Pishet, Phuc Troung, Shia Kim, Walai Jantawibooin, Arief / sumber: Jawaban.Com / Puji Astuti)

“Superbook adalah untuk suatu alat mempersatukan keluarga kembali. Pertama, Superbook bisa belajar sesuatu yang baru. Di Thailand bahkan anak-anak mengundang orangtua untuk datang ke gereja setelah dia menonton Superbook. Bahkan mereka, anak-anak itu yang menuntun orangtuanya untuk menerima Kristus. Dan (Superbook) membawa pengharapan kepada guru-guru sekolah minggunya,” sambung Walai.

Pada tahun lalu, Walai mengaku CBN Thailand telah melatih lebih dari 1.000 guru sekolah minggu.

“Kami katakan kepada guru-guru sekolah minggu bahwa kami memiliki program kurikulum sekolah minggu untuk lima tahun ke depan dan mereka sangat senang sekali,” jelas Walai.

Selain bermitra dengan gereja-gereja melalui Superbook, CBN Thailand juga melakukan kerjasama lewat program-program sosial kemanusian.

“Lewat kemitraan yang sama, kami masukkan proyek-proyek seperti pembuatan sumur, medical ?? Kami percaya lewat dua hal ini, orang-orang bisa dijangkau dan mereka dapat diselamatkan." ungkap Walai.

Terkait tantangan utama yang dihadapi, Walai menyatakan bahwa tantangan utama adalah melatih staf CBN di Thailand memiliki beban untuk bermitra dengan gereja-gereja lokal.

“Saya percaya kita bisa mengalahkannya karena kita belajar Alkitab, mendalaminya lewat DMS (Discipleship Ministry School) juga dan kami menguatkan satu sama lain,” tutur Walai.

Menurut penuturan Walai, populasi orang Kristen di Thailand adalah sekira 0,6 persen. Termasuk dengan Katholik, ada kurang lebih berjumlah 700.000 jiwa.  

Sementara itu, Director CBN Kamboja Piseth mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah mengatasi ketakutan dalam diri bahwa mereka tidak dapat menjawab kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Sungguh Menguatkan, Inilah Pesan Tahun Baru Brian Houston dan 2 Pemimpin Kristen Lainnya

“Kami melihat banyak sekali kebutuhan masyarakat itu yang harus dijawab dan itu membangkitkan ketakutan di dalam hati kami,” ujar Piseth.

Ia menyatakan ketakutan itu berhubungan juga karena 30 tahun lalu Kamboja dikuasai oleh Khmer Merah dibawah pimpinan Polpot.“Melalui DMS tahun lalu, kami diberkati. Sekarang, tim kami selaras. Di dalam hati kami, tidak ada rasa takut lagi. Kami sudah siap untuk panggilan itu,” ucap Piseth.

Berdasarkan Wikipedia, agama Budha Theravada adalah agama resmi di Kamboja, dengan jumlah pemeluk sekitar 95% dari total penduduk. Terdapat 4.392 wihara di kamboja.

Untuk jumlah pemeluk agama Kristen hanya satu persen dari total populasi penduduk Kamboja dimana penganut Katholik adalah yang paling terbanyak.

Sumber : Jawaban.Com, Wikipedia
Halaman :
1

Ikuti Kami