Jangan Gila Ancaman. Berikut 4 Cara Mendidik Anak Yang Benar dan Baik.
Sumber: The Stir

Parenting / 17 January 2018

Kalangan Sendiri

Jangan Gila Ancaman. Berikut 4 Cara Mendidik Anak Yang Benar dan Baik.

Naomii Simbolon Official Writer
5040

Tugas sebagai orangtua bukanlah terbatas hanya memenuhi  kebutuhan jasmani saja, tetapi yang lebih utama adalah menanamkan perilaku baik dan kedisplinan. Seperti yang dikatakan didalam Kitab Amsal 22:6: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu.” Memang tidak selalu mudah dilakukan tapi setiap orang tua tentunya harus belajar.

Sewaktu saya kecil, saya sering sekali diajar dengan cara diberi ancaman, misalnya:” kalau nggak bobo siang, kamu nggak boleh main sama teman! Kalau main terus, mama kunci pintu nggak boleh masuk rumah!, dan lain sebagainya.

Setelah itu, saya akan disuruh berubah dan di iming-imingkan sesuatu jika saya berbuat baik bahkan saya akan diberikan intensif uang jajan, mainan dan lain sebagainya. Dan ternyata lejadian ini masih sering dilakukan oleh orangtua zaman now. Harus diketahui bahwa cara mendidik anak yang seperti ini hanya akan membuat mereka menunjukkan perubahan yang sementara saja, karena sesungguhnya mereka nggak tahu apa alasan yang tepat mengapa mereka harus patuh.

Nah, berikut ini ada beberapa cara yang perlu orangtua perhatikan dalam mendidik anak:

1. Jangan bikin hadiah sebagai sandungan buat mereka nggak berubah dengan sejati. Jelaskan alasan ‘mengapa’ mereka harus berubah atas perbuatannya.


Memberikan penjelasan kepada anak ‘mengapa’ mereka harus berbuat baik dan patuh kepadamu akan membuat mereka menghargai aturan dan belajar mengendalikan diri. Nggak harus panjang lebar, cukup singkat dan natural saja. Misalnya :”Dek, sudah jam 9 dan waktunya tidur. Supaya besok nggak terlambat ke sekolah.”

2.  Lebih baik memberi pujian daripada memberi voucher bermain time zone


Ya, dengan menerima pujian atas perbuatannya yang baik dan sudah berubah, anak-anak akan merasa bahwa usahanya sangat dihargai dan tentunya cenderung akan mengulangi hal yang sama.  Nah, sebaiknya orang tua harus semakin peka memperhatikan perubahan dan sikap baik anak dan memberinya pujian, karena pujian sangat penting bagi mereka.

3. Kalau kamu mau anakmu bertumbuh dengan baik dan benar, mulai lah dari dirimu sendiri.


“Buah jatuh memang nggak pernah jauh dari pohonnya.”

Perumpaan ini sangatlah benar dan powerful, karena kebenarannya sudah teruji. Tanpa kamu sadari, kamu adalah role model idola sang anak, jadi biasanya apapun yang kamu lakukan akan selalu diperhatikan dan ditiru olehnya.

Di kitab Titus 2:7 dikatakan “ Dan jadilah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.”

Dan tentu saja itu menekankan kepada orangtua haruslah berdiri sebagai teladan.

4. Tuhan memberi kita kehendak bebas untuk memilih, terapkan hal yang sama kepada anak-anakmu dalam konteks yang benar.


Misalnya, untuk memilih baju yang mau dipakai hari ini , kamu nggak selalu memutuskan sendiri sebagai orangtua. Saatnya kamu memberi kesempatan bagi mereka mengambil keputusan untuk bebas memilih dan menentukan pakaian yang mereka mau gunakan. Tentunya sebagai orangtua, kamu harus menerima jika pilihannya salah ataupun benar. Jika sudah keluar dari konteks, misalkan memilih baju renang untuk jalan-jalan, cobalah jelaskan ‘mengapa tidak seharusnya.’ Hal ini akan membantu anak berpfikir dengan kritis yang kedepannya akan menuntun mereka pada kreatifitas yang diperlukan dimasa depan.

Nah, itulah cara yang sangat sederhana yang perlu diperhatikan orangtua dalam mendidik anak.  Semoga artikel ini menginspirasi ya! Jangan lupa dibagikan.

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami