Sidang Majelis Pendeta GKPS Se-Indonesia Dibuka Resmi oleh Menkumham
Sumber: Jawaban.com

Nasional / 17 January 2018

Kalangan Sendiri

Sidang Majelis Pendeta GKPS Se-Indonesia Dibuka Resmi oleh Menkumham

daniel.tanamal Official Writer
4075

Sidang Majelis Pendeta Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Se-Indonesia dibuka secara resmi oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (17/01/2017). Didampingi Ephorus GKPS, Pendeta Dr Rumanja Purba, juga Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Yasonna membuka dengan simbolisasi memukul gong tiga kali, dan disambut meriah oleh sekitar 280-an peserta sidang.

Dalam sambutannya, Yasonna mengajak seluruh peserta yang merupakan para pendeta-pendeta jemaat tersebut untuk bisa ikut menjaga suasana damai di Indonesia dengan memberikan pengertian kepada jemaat untuk menjauhi berita-berita hoax, ujaran kebencian dan juga peduli dengan pola komunikasi di masyarakat dan utamanya di keluarga, yang dinilai mulai menurun karena penggunaan gadget yang kurang tepat.

“Saya berharap sidang ini membangun kebersamaan dan bisa menyampaikan kepada jemaat untuk tidak terpengaruh berita-berita hoax. Juga persoalan media sosial dan gadget sudah masuk ke rumah, pola komunikasi sudah terganggu. Teknologi itu penting, tapi jangan sampai mengatur hidup kita. Berikan terus kabar-kabar kesejukan kepada anak bangsa semuanya agar kita tetap bersatu.” ungkap Yasonna.

Sementara itu Ephorus Rumanja Purba dalam konferensi pers mengungkapkan rasa syukurnya, karena pelaksanaan siding ini dapat dilakukan dengan baik dan bahkan berlangsung di Jakarta, setelah sejak lama sidang tidak pernah dilakukan diluar daerah. Ephorus berharap ada semangat baru yang terjadi untuk para pendeta-pendeta GKPS dalam pelayanan kepada jemaat dan terus menjaga adat dan budaya Simalungun.

“Tentu kami bersyukur atas pelaksanaan ini dengan tim panitia yang sudah bekerja dengan sangat baik. Selain itu pemilihan tempat di Jakarta, ikut membuktikan bahwa GKPS juga adalah bagian dari negeri ini yang mencintai Indonesia. Selain itu kami punya dua mandat, yaitu pelayanan memberitakan kabar baik dan juga menjaga adat dan budaya. Dapat dikatakan tanpa ada GKPS, tidak ada yang menjaga Simalungun,” katanya.

GKPS merupakan gereja pemekaran dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang menjadi mandiri total sejak tahun 1963 dengan memberikan pelayanan bagi lingkungan sekitarnya di berbagai bidang (bukan hanya pelayanan keagamaan saja). Hingga saat ini dalam data internal mereka tercatat terdapat 627 jemaat, dengan 220 ribu jiwa lebih yang menjadi anggota jemaat.


Sumber : Daniel Tanamal - Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami