Kisah Perjalanan Menemukan Seteko Air dan Sebuah Pompa
Sumber: Zeenews.com

Kata Alkitab / 16 January 2018

Kalangan Sendiri

Kisah Perjalanan Menemukan Seteko Air dan Sebuah Pompa

Lori Official Writer
6228

Ada sebuah kisah mengenai seorang pria yang tersesat di padang gurun. Ia merasa sangat kehausan dan ingin minum. Akhirnya ia sampai di sebuah pondok tua, yang tidak punya jendela dan atap. Ia melihat-lihat ke sekeliling pondok itu dan menemukan sebuah tempat di mana ia dapat berteduh dari teriknya matahari padang gurun.

Lalu ia melihat sebuah pompa air setinggi 15 kaki yang sudah tua dan karatan. Dengan terhuyung-huyung ia menghampiri pompa tersebut, meraih pegangan pompa dan mulai memompa. Tetapi tidak ada setetes air pun yang keluar. Pria itu merasa kecewa.

Tetapi kemudian, ia melihat sebuah kendi air yang tergeletak di dekat pompa itu, dengan sebuah pesan tertulis di sampingnya. Pesan itu berbunyi, “Anda harus memompa pompa ini dengan menggunakan air di kendi ini, kawan. Catatan: jangan lupa untuk mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi.”

Si pria mencabut sumbat di kendi tersebut, dan benar, kendi itu hampir terisi penuh dengan air. Tiba-tiba, ia dihadapkan pada sebuah keputusan. Jika ia minum air di dalam kendi itu, ia pasti dapat bertahan hidup. Jika ia menuangkan semua air di kendi itu untuk memompa pompa air yang ada, mungkin saja ia akan mendapatkan air yang sejuk dan segar dari dasar sumur, semua air yang ia butuhkan.

Ia menimbang-nimbang kemungkinan dari 2 pilihan yang ada. Apa yang harus ia lakukan? Menuangkan semua air tersebut ke dalam pompa tua dan mendapatkan air yang sejuk dan dingin. Atau minum air yang ada di dalam kendi tersebut dan mengacuhkan pesan yang tertulis di sana? Apakah ia harus menyia-nyiakan air di kendi itu untuk sebuah pesan yang entah kapan ditulis oleh si pemberi pesan?

Dengan enggan, ia menuangkan semua air di kendi tersebut ke dalam pompa dan mulai memompa. Tidak ada setetes air pun yang keluar! Ia mulai memompa kembali. Air mulai menetes dari pompa itu, dan kemudian menjadi aliran yang kecil sampai akhirnya air itu mulai memancar keluar! Dengan bersemangat, ia mengisi kendi air itu dan mulai meminumnya. Ia mengisi kendi itu sekali lagi dan kembali meminum isinya yang sangat menyejukkan.

Akhirnya ia kembali mengisi kendi tersebut untuk pengembara berikutnya. Ia mengisinya sampai penuh, menutupnya dengan sumbat dan menambahkan sedikit pesan di catatan yang ada: “Percaya pada saya, ini benar-benar bekerja. Anda harus menuangkan semua air ini sebelum Anda mendapatkan sesuatu kembali.”

Sebagai orang-orang yang hidup dalam iman, kita seringkali memerlukan pengorbanan atas iman yang kita percaya untuk mendapatkan jawaban doa. Apakah kita bersedia untuk mengambil langkah dalam iman yang merupakan suatu pengorbanan bagi kita? Percayalah bahwa Tuhan akan memperhitungkan setiap iman dan pengorbanan yang kita lakukan untuk mencapai rencana-Nya.

Sumber : Renungan dari Charles R Swindoll
Halaman :
1

Ikuti Kami