Pada suatu waktu, ada sebuah pasangan yang saling mencintai. Mereka
sangat menghargai satu sama lain. Mereka lalu bertunangan dan akan menikah,
tapi sesuatu diluar pikiran mereka terjadi, si wanita hamil sedangkan mereka nggak pernah melakukan hubungan intim.
Walaupun begitu, akhirnya mereka memutuskan untuk berjuang keras dan menikah. Beberapa minggu kemudian, mereka memutuskan melakukan sebuah perjalanan yang jauh tapi bukan untuk honeymoon dan sang suami lupa untuk memesan hotel sehingga mereka tidur di tempat seadanya yang mereka temui.
BACA JUGA ARTIKEL INI : Merindukan Bayi? Kegiatan Ini Pasti Akan Kamu Rindukan Kelak
Hubungan mereka bukan seperti hubungan rumah tangga yang enak dan ideal.
Mereka penuh dengan komplikasi, keraguan, gossip belum lagi mereka berkorban
membesarkan seorang anak yang bukan anak mereka. Tapi mereka bertekad untuk berjuang.
Itulah takdir dimana mereka dipilih untuk membesarkan Anak Allah yang akhirnya menjadi Juru Selamat dunia yaitu Yesus.
Pernikahan mereka benar-benar memberi sebuah pelajaran kepada kita :
1 Dalam pernikahan, keduanya harus sama-sama sepakat percaya kepada Tuhan
Lukas
1:38: “Kata Maria: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.”
Mungkin
nggak masuk akal, situasi mungkin tampak nggak mungkin untuk diselesaikan malah sepertinya akan menghancurkam kita, tetapi tetaplah percaya.
Percaya
kepada Tuhan! Dia mengentahui apa yang akan Dia lakukan. Dia bahkan tahu apa
yang akan Dia lakukan saat Dia mempercayakan putraNya lahir melalui Maria. Dia
juga tahu apa yang Dia lakukan saat Dia membawa kamu dan pasanganmu untuk hidup
bersama. Bapa akan mengerjakan semuanya dengan baik bersama dalam pernikahanmu, jadi tetaplah percaya.
2 Percaya kepada pasanganmu
Matius
1:20:” tapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.”
Cinta
yang sejati akan menyingkirkan ketakutan. Jangan biarkan ketakutan menguasai
pernikahan kalian. Orang-orang mungkin
mengganggap bahwa curiga terhadap pasangan adalah hal yang normal. Tetapi seharusnya nggak.
Tetaplah
percaya kepada pasanganmu. Cintailah dia tanpa ragu seperti yang dilakukan Maria dan Yusuf.
3 Cinta itu bisa semakin tumbuh saat dalam keadaan sulit
Matius
1:24:”Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang di perintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.”
Perselingkuhan,
keuangan, anak yang nakal dan lain sebagainya memang nggak gampang untuk
dihadapi. Sama seperti Maria dan Yusuf. Tidak mungkin tidak seorangpun yang mengejeknya karena sudah menikahi wanita hamil yang melihat malaikat.
Tapi dalam keadaan sulit seperti itu, justru cinta Yusuf semakin tumbuh. Ini memang nggak mudah dimana kesabaran kamu diuji tapi percayalah bahwa saat itu, cinta kamu sedang dimurnikan dan dibentuk didalam bara api.
Maria dan Yusuf
mencintai bayi itu dan mereka juga saling mencintai sebagai pasangan. Mereka
nggak biarkan situasi sulit menghancurkan mereka dan mengiris rasa cinta sehingga menipis.
Demikianlah 3 hal yang bisa kamu renungkan dan terapkan dalam pernikahan
kamu. Sekiranya Tuhan memberkati pernikahan kamu dan terus menerus menjadi
dampak buat banyak orang. Tuhan Yesus memberkati.