Pada setiap perayaan Natal dan Tahun baru, keamanan di setiap daerah cenderung meningkat. Begitu pula para aparat Mesir yang mengumumkan peningkatan keamanan tersebut.
Sayangnya, walau keamanan telah ditingkatkan, serangan terorisme tidak juga dapat dicegah. Pada Jumat, 29 Desember 2017 lalu, terdapat beberapa pria bersenjata yang menyerang sebuah gereja di selatan Kairo.
Kejadian ini memakan korban sebanyak sembilan orang, dimana tiga diantaranya merupakan aparat yang sedang bertugas. Sebanyak lima orang ditemukan luka-luka, termasuk dua wanita yang memiliki luka serius akibat penembakan ini. "Sembilan orang tewas, termasuk pria bersenjata tersebut, dan lima lainnya cedera, termasuk dua wanita dalam kondisi serius," menurut laporan Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Berkaca Pengalamannya, Wanita Yahudi Ini Dorong Umat Kristen Pakai Natal Tuk Beritakan Kabar Baik
Salah seorang yang tewas lainnya adalah salah satu penyerang yang memiliki bahan peledak di sabuknya. Namun, peledak tersebut dapat dilumpuhkan sebelum penyerang meledakan dirinya sendiri. Sayangnya, beberapa penyerang menggunakan senjata api yang menembaki warga lainnya berhasil untuk melarikan diri.
Pada saat itu, polisi sedang berpatroli karena masih dalam masa perayaan Natal Ortodoks hingga pekan depan. Polisi mendapati dua orang mencurigakan. Ketika polisi mendekat, dua orang tersebut justru menembaki mereka dengan peluru.
Menurut pengakuan Gereja Koptik, awalnya para pelaku menembaki sebuah toko yang pemiliknya merupakan seorang Kristen. Disana, terdapat dua orang yang meninggal akibat penembakan tersebut. Kementrian Dalam Negeri mengatakan bahwa mereka melepaskan tembakan ke arah pintu masuk dan mencoba untuk melemparkan alat peledak.
"Penembakan dimulai sekitar pukul 10.30 pagi, dan berlangsung sekitar 15 menit. Terdapat lebih dari satu penyerang,” ungkap Mohammed Hussein Abdelhadi, seorang penduduk yang tinggal di dekat gereja tersebut, dilansir dari Reuters.
Kejadian tersebut tidak berlangsung lama karena pemerintah menyatakan bahwa pihak kemananan langsung menangani para penembak dan menangkap pelaku saat mereka dilumpuhkan.
Salah seorang saksi juga mengatakan bahwa polisi yang tewas karena dia mencoba menutup pintu gereja agar pelaku tidak masuk ke dalam gereja. Seluruh korban penembakan akan dimakamkan pada Jumat ini, di Gereja Perawan Maria di Helwan.