Inilah 10 Pelajaran yang Bisa Dipetik Soal Pribadi Allah dari Sebutir Salju (Part 1)
Sumber: androidcentral.com

Kata Alkitab / 26 December 2017

Kalangan Sendiri

Inilah 10 Pelajaran yang Bisa Dipetik Soal Pribadi Allah dari Sebutir Salju (Part 1)

Lori Contributor
3460

Bagi kita yang tinggal di Indonesia, kita pasti kerap penasaran gimana rasanya bermandikan salju. Atau bisa menari di tengah guyuran salju nan dingin. Bagi kalian yang sudah pernah merasakannya pasti punya kesan tersendiri bukan? Mungkin bagi mereka yang tinggal di negara bermusim dingin bahkan bisa lebih memahami kondisi ketika salju mengguyur jalanan, rumah dan berbagai tempat. Semuanya membeku dan tenggelam di tumpukan salju. Ada banyak komentar yang beragam yang pastinya bisa didengarkan soal penilaian mereka tentang salju. Ada yang mengaku kesal. Ada juga yang pastinya senang dan beragam komentar lain yang bisa kita dengar.

Tapi terlepas dari itu, kita tahu pasti kalau salju sekalipun adalah karya ciptaan Tuhan. Ada banyak hal yang bahkan Dia sampaikan soal salju di dalam firman-Nya. Dia memakai salju untuk membantu kita memahami isi hati-Nya.

Mari memahami isi hati-Nya lewat 10 pelajaran dari salju berikut.

1. Tuhan mengirimnya untuk kita

“karena kepada salju Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi, dan kepada hujan lebat dan hujan deras: Jadilah deras!” (Ayub 37: 6)

Sebagaimana dia berkata kepada salju untuk turun, Dia juga memerintahkan hal serupa kepada hujan kecil dan bahkan hujan yang lebat. Bayangkan Tuhan bisa memerintah butiran-butiran salju turun dari langit dan memenuhi bumi. Itu bahkan masih hal yang kecil sekali bagi Dia. Dengan kuasaNya, Dia bahkan mampu mengguncangkan dunia hanya dengan sekali pukulan. Siapa kita yang mampu melakukan hal dahsyat semacam itu?

2. Salju mengingatkan kita pada kuasa-Nya

Saat Allah mengingatkan Ayub tentang kuasa dan kebesaran-Nya yang tak terbatas, Dia menyebut salju adalah harta arun yang tak terbatas dan yang tak mampu terselami akal manusia.

“Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju, atau melihat perbendaharaan hujan batu, yang Kusimpan untuk masa kesesakan, untuk waktu pertempuran dan peperangan?” (Ayub 38: 22-23)

Kita mungkin ngga bakal pernah tahu soal desain rumit dan sifat ajaib dari setiap serpihan salju kalau saja Wilson ‘Snowflake’ Bently tidak melakukan penelitiannya di akhir tahun 1800-an silam. Dia berhasil memotret setiap serpihan demi sepihan salju dan menghasilkan 5000 foto kompleksitas mikroskopis dari keindahan salju. Hal inimembuka pengetahuan kita soal kreativitas dan kecerdasan Tuhan yang tak terbatas.

3. Salju melambangkan tentang kasih karunia

Setelah Allah mengirim Yesus sebagai jurusalamt buat kita, Dia berkata, “Lihatlah salju! Begitulah Aku memandangmu!” Kata-kata ini bisa kita baca dalam Mazmur 51: 7 dimaka dituliskan demikian, “Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!”

4. Salju adalah hadiah terbaik dari Tuhan

Menyaksikan butiran-butiran salju yang jatuh bisa jadi pertunjukan yang indah. Putihnya salju membuat hati tenang dan dinginnya yang menusuk bisa membawa kita pada perenungan yang mendalam. Inilah misteri menakjubkan yang bisa kita nikmati dari salju. Inilah hadiah terindah yang Tuhan sediakan bagi kita secara gratis setelah nafas hidup yang kita terima.

“Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.” ( Mazmur 147: 16)

5. Tuhan menjadikan salju sebagai simbol bahwa Dia adalah sang penyedia

Tuhan saja sanggup menurunkan salju yang menurut kita adalah sesuatu yang unik dan misterius. Apalagi hal-hal lain yang bahkan sangat kita perlukan pastilah akan disediakan-Nya. Tuhan yang sama yang menurunkan salju juga bisa mengirimkan apapun yang kita butuhkan.

“Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yesaya 55: 10-11)

Tak ada yang terluput dari pandangan Tuhan. Bahkan hal sekecil apapun Dia sanggup lakukan. Karena itulah kita sudah sepatutnya mempercayakan seluruh hidup kita ke dalam tangan pengasihan-Nya. Karena Dia tak akan sekalipun membiarkan dan meninggalkan kita menghadapi masa-masa itu seorang diri.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami