4 Alasan Perantau Nggak Pulang Kampung di Hari Natal dan Tahun Baru
Sumber: www.scarymommy.com

Single / 22 December 2017

Kalangan Sendiri

4 Alasan Perantau Nggak Pulang Kampung di Hari Natal dan Tahun Baru

Lori Official Writer
7689

Buat para perantau lajang yang sudah bekerja atau yang masih kuliah adalah suatu kebahagiaan apabila bisa melaksanakan kewajiban pulang kampong setiap tahunnya, apalagi jika hal itu berkenaan dengan perayaan besar Natal dan tahun baru yang jatuh di akhir tahun. Menyenangkan tentunya karena bisa melepas rasa rindu yang sudah terbendung lama selama di perantauan.

Tetapi keinginan itu kadang kala harus diurungkan karena beberapa alasan yang sangat masuk akal, bukan soal cuti kerja yang tak di acc-acc oleh atasan atau bukan soal jadwal kulaih yang padat di kampus. Sebagian besar dari mereka yang tidak pulang kampung mengaku menunda pulang kampung karena:

1. Macet dan sumpek


Akhir tahun, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, adalah momen yang paling ramai dan sumpek karena menjadi momen paling logis bagi para perantau nun jauh di sana kembali ke tanah kelahiran untuk sekadar silaturahmi dan kumpul bersama keluarga besar setelah sekian lama tak pulang. Tentu saja hal ini menyebabkan melonjaknya kebutuhan alat transfortasi mulai dari udara, darat dan laut.

Bayangkan betapa sumpeknya bandara, stasiun bis dan kereta api, betapa membosankannya menunggu delay pesawat hingga berjam-jam serta betapa membosankannya perjalanan darat yang penuh dengan kemacetan . Daripada berlelah-lelah dengan situasi amburaduk di luar sana, lebih baik memilih santai di rumah atau kamar kos sembari merencanakan liburan murah dan tenang.

Baca Juga : Jaga Kondisi Kesehatan, Ini Loh 7 Cara Supaya Nggak Jatuh Sakit Saat Liburan

2. Biaya pulang mahal


Sudah menjadi tradisi bangsa ini setiap kali menjelang akhir tahun segala biaya hidup akan melonjak naik secara drastis. Selain memikirkan biaya transfortasi yang cukup tinggi, para perantau tentu saja akan memikirkan banyaknya biaya yang harus dihabiskan selama di kampung halaman. Sebagai perantau, tentu menjadi sebuah kerinduan untuk bisa mempersembahkan yang terbaik bagi seluruh sanak saudara dan tetangga. Jadi, daripada pulang kampung hanya bermodalkan uang pas-pasan, lebih baik pulang kampung ditunda untuk tahun berikutnya.

3. Malas ditanyai soal ‘kapan nikah?’


Sebagian dari mereka yang malas pulang kampung setiap kali akhir tahun pastilah dengan sengaja hendak menghindar dari persoalan keluarga. Usia yang lebih dari cukup untuk menikah memposisikan mereka di bagian yang sulit; antara status yang masih jomblo dan desakan keluarga untuk segera menikah. Ya, daripada kerap ditanyai ‘Kapan menikah?’, para perantau ini lebih memilih untuk tidak pulang kampung.

Baca Juga : Buat Anak Rantau yang Nggak Pulkam, Mending Planning-in Liburan Seru Bareng Teman Aja Dah

4. Keluarga sibuk sana-sini


Sebagian suku di Indonesia lebih memilih menggelar beragam acara besar keluarga di momen-momen Natal dan Tahun Baru. Boro-boro menikmati Natal dan Tahun Baru dengan liburan bersama keluarga, yang ada malah terperangkap di tengah-tengah aktivitas para orang tua yang begitu membosankan. Daripada menghabiskan liburan akhir tahun di tengah-tengah kesibukan tersebut, mereka yang tak pulang kampung lebih memilih merencanakan liburan ke suatu tempat yang mereka belum pernah kunjungi sebelumnya. Bukan tega, namun masa muda bagi mereka harus dimanfaatkan untuk sesuatu yang bisa menambah wawasan dan cara pandang mereka. Kesempatan pulang kampung, menurut mereka tentu tak hanya bisa dilakukan di akhir tahun saja.

Mungkin salah satu poin di atas adalah alasan kamu nggak pulang kampung tahun ini. Jangan sedih, jarak yang jauh bukan berarti menjadi penghalang bagi kamu dan keluarga untuk tidak saling menyapa dan bercerita dari dua tempat yang berbeda. Dengan teknologi saat ini, kamu bisa tetap merasakan kehadiran mereka bersama kamu.

Sumber : Jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami