Salah satu
hal yang membedakan Indonesia dengan negara-negara Barat adalah kekayaan
budayanya. Dari Sabang sampai Merauke, ada beragam suku dan budayanya. Beda suku beda pula tradisinya.
Nah, untuk
perayaan Natal pun setiap suku di Indonesia punya cara tersendiri ngerayainnya
loh. Kalau di Batak biasanya sehari sebelum Natal, keluarga-keluarga Kristen
bakal menyambutnya dengan acara potong hewan. Kalau buat keturunan Portugis di
Jakarta ada yang namanya Rabo-rabo atau perayaan Misa dan dilanjutkan dengan
ziarah. Berbeda pula perayaan Natal suku Flores yang diwarnai dengan hari wajib
kumpul keluarga besar dan orang Papua yang biasanya merayakan Natal dengan pesta barapen atau bakar batu.
Ada banyak
keluarga yang berasal dari ayah dan ibu yang beda suku pun memandang perbedaan
suku jadi hal yang indah saat Natal. Ada 4 cara yang biasa dilakukan untuk merayakan Natal nan indah di tengah keluarga beda suku.
1. Buat variasi Natal dengan memadukan tradisi Natal dari kedua suku
Misalnya ayah
dari keluarga Batak yang identik merayakan Natal dengan pesta makan bisa
dipadukan dengan tradisi Natal sang ibu dari Jawa yang biasa ikut acara Natal
tradisional di gereja. Orangtua juga patut menceritakan tradisi Natal yang
biasanya dilakukan dalam keluarga ayah maupun ibu, supaya anak paham dengan tradisi Natal yang biasa dilakukan keluarganya.
2. Sepakati merayakan Natal secara bergantian
Keluarga beda
suku justru bisa merayakan Natal dengan cara yang berbeda setiap tahunnya. Hal
ini tergantung pada kesepakatan orangtua. Misalnya, tahun ini keluarga bisa
merayakan Natal dengan tradisi Natal dari sang ayah dan tahun berikutnya dilakukan dengan tradisi Natal dari keluarga sang ibu.
3. Rayakan Natal dengan mengikuti acara-acara tradisional dari suku ayah atau ibu
Cara ini sangat
baik dilakukan untuk memperkenalkan anak soal budaya dari kedua orangtuanya. Ada
banyak acara Natal tradisional yang biasa akan digelar di berbagai kota dan
daerah dan orangtua bisa memilih salah satunya untuk diikuti. Kalau sang ibu,
misalnya, suku Manado biasanya orang-orang Manado akan merayakan Natal dengan
perayaan Kunci Taon atau sebuah pawai dengan mengenakan pakaian tradisioanl yang unik dan menarik.
4. Orangtua beda suku bisa pilih rayakan Natal degan cara pada umumnya
Biasanya orangtua
beda suku yang sudah lama tinggal di kota akan lebih memilih untuk merayakan
Natal dengan cara yang umum saja. Selain karena memang kurang paham dengan
tradisi sukunya, orangtua juga kurang punya waktu banyak untuk mempersiapkan
acara-acara Natal tradisional yang cenderung memakan banyak waktu dan biaya.
Karena itu, Natal tetap dilakukan dengan cara umum yaitu kumpul bersama
keluarga besar, ibadah Natal bersama dan diakhiri dengan makan bersama.
Perbedaan
suku harusnya dipandang sebagai kekayaan yang unik dan indah. Karena itu pula
mereka yang memutuskan untuk menikah beda suku harusnya sudah sejak dini mengajarkan
toleransi kepada anak terkait beda suku. Semoga artikel ini bisa jadi ide buat
kalian yang berasal dari keluarga beda suku merayakan Natal dengan sukacita,
penuh damai dan saling menghargai.