Sering Berada Diantara Toxic People? Ketahui 4 Cara Cerdas Untuk Menanggapinya
Sumber: http://www.talentsmart.com/media/uploads

Single / 19 December 2017

Kalangan Sendiri

Sering Berada Diantara Toxic People? Ketahui 4 Cara Cerdas Untuk Menanggapinya

Inta Official Writer
3661

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti menghadapi orang-orang berbeda yang nggak jarang bikin kita merasa nggak nyaman. Misalnya saja ada mereka yang moody-an, kita harus siap-siap aja nerima reaksi dari mood-nya yang berubah-ubah atau mereka yang sering menyebarkan kesan negatif pada setiap orang yang ditemuinya. 

Kesan negatif ini bisa kita ketahui ketika kita merasa kok orang tersebut sering menyimpan dendam, sering juga menunjukkan rasa nggak suka terhadap kita tanpa kita tahu salah kita apa. Ada banyak penyebab mengapa mereka seperti itu, boleh jadi kurangnya kasih sayang, kehidupannya dipenuhi dengan kecemasan, atau hanya butuh perhatian. 

Meski beralasan, tetapi kalau kita biarkan terus menerus, lama-lama hubungan kita menjadi toxic (racun) yang nggak sehat sama sekali. Kalau kita sedang berhadapan dengan mereka, 4 cara cerdas ini mungkin bisa jadi solusinya. 

1. Minta maaf 

Lho, kan kita nggak salah? Kenapa harus kita yang minta maaf? Dalam Roma 12:17 "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!" Kita diminta untuk melakukan apa yang baik bagi semua orang. Termasuk mengasihi mereka yang membenci kita. 

Apapun motifnya, sebagai anak Tuhan, kita harus bisa menghadirkan suasana perdamaian karena Yesus sendiri yang meminta kita agar menjadi pembawa damai. 

2. Bertanya

Setelah kita meminta maaf, cobalah bertanya apa yang sebenarnya membuat mereka nggak nyaman dengan kehadiran kita. Walaupun kesannya sederhana, namun cara ini perlu untuk kita menanggalkan ego kita. Contohnya, apabila mereka menerangkan sifat buruk kita yang tidak bisa mereka terima, cobalah untuk mengatakan bahwa kita telah menyesal dan akan terus memperbaiki diri kedepannya.

1 Petrus 3:9, 11 “dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:... Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.” Sulit sih memang, namun ayat di atas akan mengingatkan kita kembali agar kita memenuhi panggilan kita. 

3. Doakan mereka, kemudian bersikaplah seperti biasa 

Tuhan mau kita setia untuk berdoa terhadap apapun yang sedang terjadi dalam kehidupan kita. Ketika kita sudah meminta maaf, bertanya namun masih saja kita dibenci oleh mereka, maka bawalah nama mereka ke dalam doa. 

Mengertilah bahwa ada alasan mengapa mereka berbuat demikian. Namun, hal ini nggak lantas bikin kita terus-terusan mikirin mereka. Kita harus bersikap biasa aja di depan mereka tanpa harus takut kalau kita akan dimusuhi atau diomongin di belakang. 

4. Move on 

Jika lingkungan kayaknya maksa kita buat kerja sama mereka yang kayaknya apapun yang kita lakuin tetap salah di mata mereka, maka ada baiknya kita mengabaikannya. Kemudian, fokuslah pada hal-hal positif yang ada pada diri kita sendiri. 

Kita nggak selalu bisa bikin orang lain happy dengan keberadaan kita, kok. Yang terpenting, jangan lupa untuk membawa nama mereka di dalam doa kita agar kasih dan damai sejahtera mengalir di dalam kehidupan mereka.


Sumber : marcandangel
Halaman :
1

Ikuti Kami