Sejak jatuh ke dalam dosa, manusia dengan berbagai cara ingin memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Namun sekeras apapun usaha manusia ingin menjumpai Sang Pencipta tetapi tetap saja itu tidak bisa. Demikian sepenggal refleksi Natal yang disampaikan Pdt Japarlin Marbun pada acara Natal Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia di Graha Bethel, Jakarta, Selasa (12/12).
Di hadapan para jurnalis Kristen dan para undangan, Ketua Sinode GBI periode 2014-2018 itu mengatakan bahwa keberdosaan manusialah yang menyebabkan manusia tidak bisa mendekat kepada Tuhan begitupun sebaliknya.
“Tuhan menyembunyikan diri terhadap manusia karena keberdosaan manusia itu sehingga apapun sengsara manusia tidak dapat membuat manusia dapat berjumpa dengan Tuhan. Ini sebuah situasi dan kondisi yang sangat mengerikan bahwa manusia berusaha menjumpai Tuhan dalam keberdosaannya, tetapi Tuhannya sendiri menyembunyikan diri-Nya. Itulah sebabnya kita bersyukur akhirnya Tuhan menyatakan kasih-Nya yang luar biasa,” ujar Pdt. Japarlin Marbun.
Lebih lanjut Pdt. Japarlin Marbun mengungkapkan bahwa jelas dalam Yohanes 3:16 menunjukkan bahwa oleh karena besarnya kasih Allah akan dunia ini maka hubungan antara manusia dengan Allah yang dulu rusak dapat pulih (damai) kembali. Bukan hanya itu, karena kedatangan Yesus ke dunia juga maka hubungan manusia dengan sesama juga diperdamaikan.
Akan tetapi, Pdt Japarlin Marbun secara tegas menyatakan bahwa damai yang telah ada di dalam diri orang-orang yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan juruselamat harus dapat terasa hingga kepada lingkungan sekitar. Dalam konteks kebangsaan, damai yang dimiliki oleh para pengikut Kristus harus dapat terlihat di negeri ini, salah satu caranya bisa lewat melakukan aksi-aksi kasih nyata.
Baca juga: Ritson Manyonyo, Pria Tunanetra yang Hidup Dalam Dosa Perzinahan
“Sehingga Natal itu bukan untuk mementingkan diri kita semata, tetapi juga untuk kepentingan Indonesia,” tukas Pdt Japarlin Marbun.
Sumber : Jawaban.Com