Jangan Sedih Atau Merasa Sendiri Lagi, Karena Tuhan Sudah Mengangkat Kamu Menjadi Anak-Nya
Kalangan Sendiri

Jangan Sedih Atau Merasa Sendiri Lagi, Karena Tuhan Sudah Mengangkat Kamu Menjadi Anak-Nya

Puji Astuti Official Writer
      5744

Yohanes 1:12-13

"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 13; Wahyu 19; Ayub 1-2

Aku tidak bisa melihat wajahnya. Saat kami menutup pertemuan kami di ruang pertemuan  yang panjang dan gelap, seorang pria yang agak tua duduk bersandar di kursinya. Dia mengenakan kaos oblong tanpa lengan dan celana jins tua, dengan rantai emas berkalung salib tepat di atas dadanya.

Pertemuan selesai, tapi kami semua menunggu salah satu petugas mengembalikan formulir yang bisa kami tanda tangani. Pertemuan tersebut diadakan di sekolah dasar setempat, dan pria itu adalah seorang ayah angkat.

Dia meninggalkan pekerjaannya di ladang untuk hadir dalam pertemuan berkaitan dengan  anak angkatnya.

Pertemuan ini dijadwalkan untuk membahas kebutuhan pendidikan anak laki-laki berusia tujuh tahun itu karena dia baru saja masuk sekolah. Pertemuan khusus ini rutin, tapi kehadiran ayah angkat ini dalam kehidupan anak laki-laki itu tidak.

Pria itu dan istrinya telah menjadi orang tua angkatnya kurang dari sebulan sebelumnya. Saat aku duduk di dekatnya, dengan siluetnya dalam pandanganku, dia menjawab pertanyaan dari seberang meja.

"Apa kamu berencana untuk mengadopsi dia?" Tanya gurunya

Ayah angkat itu menjawab, "Kamu tahu, dia memiliki kehidupan yang sulit, saya ingin melakukan semua yang saya bisa untuk membantunya, dan jika saya bisa, saya sangat ingin mengadopsi dia sebagai anak saya."

Saya mendengarkan dengan bingung karena pria tua ini memproklamirkan cintanya pada seorang anak laki-laki yang baru saja dia kenal. Dia menerima anak ini ke rumahnya tanpa mengenalnya, dan saat dia menjelaskan kepada kami, dia bersedia melakukan apapun yang dia bisa untuk melindunginya dan mencintainya seperti darah dagingnya sendiri. Sudah jelas bahwa dia sangat mencintai anak asuhnya, terlepas dari respons, tindakan, atau keadaan anak laki-laki tersebut.

Dalam  1 Yohanes 3:1 berkata, "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.."

Sebelum kita mengenal Bapa Surgawi, Dialah yang membentuk kita dan mengenal kita, dan Dia sangat mengasihi kita. Kita membuat kesalahan, gagal menggunakan kebijaksanaan, dan mengandalkan pemahaman kita sendiri.

Amsal 3:12 mengatakan kepada kita, "Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi."

Sewaktu aku mendengarkan pria ini berbicara tentang anak angkatnya, aku menyadari bahwa anak muda ini memberikan dia kegembiraan. Seberapa banyak dari kita, sebagai anak-anak Allah, membawa kesenangan bagi Bapa Surgawi kita?

Berada dalam sistem pengasuhan pemerintah, membuat masa depan anak muda ini tidak pasti. Bagi ayah angkatnya, hal itu jelas beda. Demikian juga masa depan kita, nampaknya tidak pasti bagi kita sendiri, tapi bagi Abba Bapa kita, sudah jelas. Dia memberi kita gambaran sekilas dalam Yeremia 29:11: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

Hak Cipta © 11/1/2016 Courtney Johnson. Digunakan dengan izin

Ikuti Kami