Liburan Natal, Perlu Diketahui Lonjakan Penumpang Terjadi Pada H-2 dan H-1 .

Nasional / 7 December 2017

Kalangan Sendiri

Liburan Natal, Perlu Diketahui Lonjakan Penumpang Terjadi Pada H-2 dan H-1 .

Naomii Simbolon Official Writer
2257

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan, puncak kepadatan angkutan untuk Natal dan Tahun baru 2018 diperkirakan pada H-3 hingga H-2 atau tanggal 22-23 Desember 2017.

"Melihat data pada Angkutan Natal dan Tahun Baru beberapa tahun sebelumnya, prediksi kami kepadatan arus lalu lintas pada Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 kali ini akan terjadi pada tanggal 22 dan 23 Desember 2017," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis tadi pagi.

Secara lebih rinci, Budi menjelaskan bahwa angkutan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 lalu juga mengalami penaikan penumpang pada H-2 atau pada tanggal 23 Desember 2015, sedangkan pada tanggal 24 Desember 2015, terjadi peningkatan pada jalur penyebrangan atau ASDP, kereta aoi, laut juga udara.

Kemudian terjadi perubahan di tahun 2016/2017 dimana Natal jatuh pada hari Minggu, kenaikan angkutan penumpangnya terjadi pada tanggal 21 Desember 2016, sedangkan pada penyebrangan naik itu lautan dan udara sama saja yaitu terjadi kenaikan pada H-2 atau tanggal 23 Desember 2016.

"Hasil analisa data di tahun-tahun sebelumnya inilah yang menjadi bahan dan dasar kami melakukan prediksi, kebijakan, serta perbaikan untuk pelaksanaan Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018," ungkap Dirjen Budi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kementrian Perhubungan berencana akan melakukan beberapa kebijakan pengaturan lalu lintas dan pengaturan operasional angkutan barang.

Budi mengatakan pada tanggal  23 Desember pagi hingga 24 Desember 2017 akan dilakukan pembatasan angkutan barang yang bersumbu tiga atau lebih dibeberapa ruas jalan.

Sementara itu, pada 25 dan 26 Desember 2017 akan dibuka dan akan dilakukan pembatasan angkutan barang lagi pada tanggal 30 hingga 31 Desember 2017.

Disamping itu, kemenhub telah memperkirakan untuk jumlah penumpang angkutan umum pada Natal 2017 dan Tahub baru 2018 yaitu sebanyak 2.486.083, angkutan SDP 3.450.701 orang, angkutan kereta api 5.885.836 orang, angkutan laut 952.002 orang dan angkutan udara sebanyak 7.238.602 orang.

"Untuk wilayah pemantauan kami pada pelaksanaan Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 terfokus pada 47 Terminal Penumpang Tipe A di 15 Provinsi di seluruh Indonesia, 52 pelabuhan laut, 10 lintasan SDP, 35 bandar udara, 9 DAOP dan 4 DIVRE kereta api," katanya. 

Terkait sarana dan prasarana, Budi mengatakan sudah menyiapkan sesuai dengan inventarisasi yang ada. 

"Untuk moda angkutan jalan, sarana yg telah disiapkan yaitu 48.790 bus, termasuk di dalamnya adalah bus AKAP, AKDP, dan pariwisata. Selain itu, 202 kapal Ro-Ro juga telah disiapkan untuk angkutadn SDP," katanya. 

Sedangkan, lanjut dia, pada moda angkutan kereta api, untuk lokomotif yaitu siap operasi sebanyak 451 unit, stamformasi 440 unit, dan cadangan 11 unit serta kereta siap operasi sebanyak 1.619, stamformasi 1.466, dan cadangan 153.

Pada moda angkutan laut, beberapa kapal telah disiapkan, antara lain PT Pelni sebanyak 26 kapal, armada perintis 96 kapal, Ro-Ro swasta sebanyak 28 kapal, kapal penumpang swasta 74 kapal, kapan swasta jarak dekat 1.049 kapal.

Jumlah keseluruhan untuk angkutan laut yaitu sebanyak 1.273 kapal dengan kapasitas angkut 3.043.077 orang serta pada moda angkutan udara, sarana yang telah disiapkan sebanyak 498 pesawat.

"Menyangkut masalah sistem informasi, Kementerian Perhubungan juga menyiapkan RTTMC (Road Transport and Traffic Management Center) di mana kami sudah menyebar beberapa CCTV yang akan bisa memantau bagaimana kondisi lalu lintas, terminal, termasuk pelabuhan yang ada di seluruh Indonesia," ujarnya. 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami