Ketika Ekspektasi Tak Sesuai Realita, Kok Rasanya Kayak Di PHP-in Iklan ya..
Sumber: http://lh6.ggpht.com/_9F9_RUESS2E/THuoY-

Kata Alkitab / 6 December 2017

Kalangan Sendiri

Ketika Ekspektasi Tak Sesuai Realita, Kok Rasanya Kayak Di PHP-in Iklan ya..

Inta Official Writer
4947

Suatu waktu saya dan teman-teman mengunjungi sebuah restoran fast food di sebuah restoran yang tidak asing lagi namanya. Kali ini, setelah memperhatikan beberapa menu yang tersedia, saya memesan sebuah burger ukuran jumbo dengan keju meluber, potongan baccon, double daging yang tebal dan beberapa iris sayuran yang segar. 

Duh, bahkan sebelum makanan tersebut datang, saya sudah ngiler duluan. Tapi sayang, ketika makanan datang, ternyata yang datang tidak sesuai dengan gambar yang tertera pada menu. Tidak ada sayur  dalam burger saya. Burger yang tadinya sukses bikin saya ngiler itu kok sangat berbeda dari iklan yang terpajang di menu tadi, ya. 

Ternyata saya bukanlah satu-satunya orang yang merasa pernah di PHP-in oleh iklan, khususnya iklan makanan. Dari sebuah lembaga riset mengenai tingkat akurasi iklan terhadap produk yang dilakukan pada 500 orang, hanya tiga persen yang setuju kalau iklan sangat akurat terhadap produk. Wow. 

Penasaran membawa saya pada salah satu video di youtube mengenai sebuah eksperimen sosial. Disana, ada seorang pria yang memesan sebuah burger dari beberapa restoran, kemudian membandingkan burger yang telah dipesan dengan gambar yang ada pada menu atau iklan.

Jika pesanan datang tidak sesuai dengan iklan atau menu yang disodorkan, maka ia akan mendatangi kasir dan meminta agar pesanannya tersebut diganti persis seperti yang ada dalam gambar. Hampir setiap restoran yang dikunjungi ia minta agar mengganti pesanannya karena tidak sesuai. Ajaibnya, hampir semua restoran mau mengganti pesanan pria tersebut. 

(Baca juga: Viral! Ditinggalkan 8 Jam Oleh Tuannya Didalam Mobil, Kok Tega Banget Ya)

Dalam keseharian, ada banyak hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Kecewa atau kesal boleh kok ketika kita merasa demikian. Namun, kita juga perlu ingat berada di dalam kekesalan tersebut terus menerus tidak akan membawa kita kemanapun. 

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Kita bisa saja berencana, namun rencana kita bisa berujung pada arah yang tidak kita sangka. Ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita, kok kita justru sibuk mengutuki diri sendiri, menyalahkan orang lain, termasuk Tuhan.

Ketika saya menonton video youtube tersebut, saya mengumpat di dalam hati, “kok iya ya. Kenapa saya tidak kepikiran buat minta ganti seperti yang dilakukan oleh pria tersebut ya?” 

(Baca juga: Jangan Biarkan Hal Sepele Merusak Sukacitamu, Bersukacitalah senantiasa!)

Ketika sesuatu terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, berarti kita harus berhenti sejenak. Dengan berhenti, kita bisa intropeksi, menerima dan iklas mengenai keadaan. Tuhan meminta kita untuk terus bersyukur dalam segala hal. Bahkan ketika hal ini terjadi dalam hidup kita. 

Ayat dalam Matius 7:9-11 dituliskan “Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Hal yang kita katakan sulit, boleh jadi segampang itu diperbaiki dengan memintanya. Iya, meminta kepada Tuhan. Sama seperti pria tersebut yang mendapatkan burger yang sesuai hanya dengan meminta. Atau kita justru memilih untuk berdiam diri dan menikmati rasa kecewa tersebut? 


Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami