Nyamar Jadi Gelandangan, Pendeta Ini Uji Reaksi Jemaatnya
Sumber: eppingbaptist.org.au

Kata Alkitab / 2 December 2017

Kalangan Sendiri

Nyamar Jadi Gelandangan, Pendeta Ini Uji Reaksi Jemaatnya

Lori Official Writer
8318

Seorang pendeta menyamar sebagai gelandangan dan pergi ke gereja untuk diperkenalkan sebagai pendeta baru gereja itu di minggu pagi. Dia pun sesaat berkeliling sekitar 30 menit sementara banyak orang yang mulai berdatangan untuk ibadah. Dari sekian banyak jemaat gereja, hanya tiga orang saja yang dengan ramah menyapanya. Sementara yang lainnya memilih menoleh ke arah lain seakan acuh dengan keberadaan sang pendeta. Dia pun meminta seseorang untuk membelikan dia makan karena dia benar-benar sangat lapar. Tapi tak seorangpun yang bersedia membelikannya makan.

Lalu dia mulai berjalan menuju kursi depan yang dikhususkan untuk pendeta. Tapi salah satu pelayan menahannya dan menyuruhnya untuk duduk di bagian kursi paling belakang. Dia mulai menyapa orang-orang di sekitarnya tapi tak seorang pun yang membalas sapaannya. Mereka malah memasang muka dingin dan tatapan yang menunjukkan rasa jijik.

Dia duduk di kursi paling belakang dan mendengarkan pengumuman mingguan. Dia mendengar setiap jemaat baru yang datang disambut dengan meriah. Tapi tak seorang pun dari pelayan gereja menunjuknya sebagai pendatang baru. Dia melihat orang-orang di sekitarnya dengan tatapan penolakan.

Tibalah waktunya bagi sang pendeta untuk diperkenalkan di depan jemaat tersebut. Seorang tetua gereja pun mulai naik ke atas panggung untuk memperkenalkan sang pendeta. Katanya, “Kami mau memperkenalkan kepada Anda pendeta baru kita.” Kemudian semua jemaat berdiri dengan kompaknya sembari bertepuk tangan dengan sukacita dan meriah. Kemudian pendeta yang sengaja berpenampilan gelandangan itu pun bangkit dari kursinya dan mulai melangkah menuju altar.

Saat semua jemaat melihat sosok berjalan itu, tiba-tiba tepukan tangan nan meriah berubah jadi kebisuan yang senyap. Semua mata hanya tertuju kepada sang pendeta. Dia pun berjalan menuju altar dan mulai mengambil mikrofon. Dengan tenang sang pendeta mulai berbicara dengan anggun.

Dia mengucapkan kutipan dari ayat Alkitab, “Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 34-40)

Setelah menyampaikan hal itu, dia lalu memperkenalkan dirinya sebagai pendeta baru mereka. Dia pun menceritakan pengalaman yang dialaminya pagi tadi. Banyak yang mulai menangis dan menundukkan kepala karena malu.

“Hari ini aku melihat hanya ada sebuah pertemuan di sini tapi aku tidak melihat sebuah gereja Kristus. Dunia cukup dipenuhi orang-orang yang menoleh ke arah yang lain. Yang dibutuhkan dunia adalah murid-murid Yesus yang mengikuti ajaran-ajaran-Nya dan hidup seperti Dia. Apakah kamu mau memutuskan jadi murid-murid-Nya?”

Dia pun memilih untuk tak melayani di minggu berikutnya karena semua khotbahnya sudah disampaikan di hari itu.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami