Buat Kamu yang Kerja Sistem Shift, Ini 3 Tips Pelihara Kebahagiaan dengan Pasangan
Sumber: youngparents.com.sg

Marriage / 1 December 2017

Kalangan Sendiri

Buat Kamu yang Kerja Sistem Shift, Ini 3 Tips Pelihara Kebahagiaan dengan Pasangan

Budhi Marpaung Official Writer
3326
Kebahagiaan itu adalah hak semua orang. Apapun jabatan, status ekonomi, pendidikan, status pernikahan, semuanya berhak mengecap hal-hal yang manis dan indah di dalam kehidupannya. Tanpa terkecuali!

Namun seberapa sering kita melihat atau mendengar orang-orang yang berkeluh kesah tentang kehidupan mereka? Mereka menyalahkan sesuatu hal yang di luar mereka. Pemimpin di kantor lah, gembala gereja, pekerja gereja, keluarga besar, dan banyak lagi. Daftar ini bisa semakin panjang tentunya. Padahal, belum tentu yang membuat hidup kita sepertinya berat adalah salah satu atau seluruh dari pihak tersebut. Bisa jadi kitalah yang justru memberikan kontribusi besar di dalam ketidakbahagiaan yang kita alami.

Bekerja sistem shift atau bergiliran merupakan sesuatu yang umum hari-hari ini. Satu minggu atau beberapa hari bisa bekerja di pagi hari, satu minggu atau beberapa hari bisa bekerja di malam hari. Namun, pada praktiknya, sistem kerja seperti ini sangat rawan terhadap hubungan antara suami dengan istri. Sistem kerja seperti ini juga pasti dialami oleh orang-orang Kristen.

Baca Juga: Inilah 5 Ayat Alkitab Soal Kerja Keras! Ayat Nomor 3 Benar-benar Akan Buatmu Syok!

Sebagai anak-anak Tuhan, kita perlu menjadi saksi di dalam hal ini. Kita perlu menunjukkan bagaimana seharusnya menjalani kehidupan berkeluarga dengan harmonis di dalam situasi seperti ini.

Berikut tiga tips bagaimana memelihara kebahagiaan di saat salah satu pasangan atau keduanya bekerja di dalam sistem shift:

1. Tunjukkan Pengertian


Salah satu fondasi keutuhan sebuah rumah tangga adalah ketika suami dengan istri memiliki rasa saling pengertian. Bila mengetahui suami yang shift malam akan pulang pagi, maka istri dengan senang hati menyiapkan sarapan dan tidak mengganggu tidurnya. Begitu pun sebaliknya, apabila istri yang bekerja shift malam akan pulang pagi, bila suami ketika itu bekerja di shift pagi maka tidak ada salahnya melakukan hal yang serupa.

Hindari sikap curiga karena bila itu dimunculkan yang terjadi bisa konflik. Bukankah Alkitab juga mengajarkan bagaimanakah mengasihi yang sebenarnya itu?

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.” (1 Korintus 13:4)

2. Manfaatkan Dengan Baik Setiap ada Waktu Bersama


Di dalam beberapa waktu, pasti akan ada waktu dimana sama-sama bisa saling bertemu (jika suami-istri bekerja shift) Waktu pertemuan seperti ini jangan disia-siakan. Lakukan sesuatu secara bersama-sama. Jika waktunya jatuh di hari minggu, maka beribadahlah bersama-sama. Makanlah bersama setelah itu. Sedapat mungkin, pastikan pasanganmu benar-benar mengetahui betapa kamu mengasihinya.

“Anak-anakku! Janganlah kita mengasihi hanya di mulut atau hanya dengan perkataan saja. Hendaklah kita mengasihi dengan kasih yang sejati, yang dibuktikan dengan perbuatan kita.” (1 Yohanes 3:18, BIS)

3. Berikan Kejutan


Tulisan ‘aku mengasihimu’, ‘kamu adalah laki-laki/perempuan terbaik di dalam hidupku’ merupakan dua dari banyak kata pujian yang bisa kamu buat sebagai hadiah kejutan untuknya. Pastikan pasanganmu mendapatinya.

Ketika ia membaca tulisan tersebut dapat dipastikan hatinya menjadi berbunga-bunga. Tidak sulit juga bukan untuk membuat itu? Hanya butuh spidol/pulpen dan secarik kertas.

Menuliskan ayat seperti di bawah ini juga merupakan cara yang bisa dilakukan sebagai ide tulisan untuk mengejutkan dirinya.

Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia: Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang! (Amsal 31:28-31)

Kebahagiaan sesungguhnya memang bukanlah ditentukan oleh orang lain atau pihak lain. Kebahagiaan ditentukan oleh diri kita sendiri. Mau bekerja secara shift atau tidak, itu bukanlah persoalan utamanya.

Tantangan bekerja secara bergiliran atau dalam waktu yang tetap pasti berbeda, tetapi Tuhan memberikan kita hikmat bagaimana bisa menjalaninya. Percayalah, selama Tuhan belum menyuruh untuk kemana-mana dan harus bekerja secara shift seperti sekarang, Ia pasti tetap menyertai dan memampukanmu dan pasangan untuk hidup sebagai suami-istri seperti yang dikehendaki-Nya.

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami