Kehilangan pasangan
bisa jadi masa-masa yang paling menyedihkan dan menghancurkan. Apalagi kalau
pasangan harus pergi untuk selamanya di usia yang sangat dini. Tak seorang pun pasangan
menikah yang mau mengalami kondisi ini. Tapi, apa daya kelahiran dan kematian manusia hanya bisa ditentukan oleh Tuhan.
Di tahun-tahun pertama kepergiannya pasti adalah masa berkabung yang begitu mendalam. Semua berubah. Kamu nggak bisa mendengar candaan atau nggak lagi bisa berbagi segala macam hal dengan dia. Kamu nggak bisa lagi punya tempat untuk menyandarkan kepala. Tapi percayalah, kepergiannya bukan akhir dari hidup. Relakan dan ikhlaskan!
Baca Juga:
Jangan pernah
berlarut-larut dalam kesedihan. Apalagi kalau kamu masih punya anak-anak yang harus diurus, kembalilah fokus untuk memperjuangkan mereka.
Buat kamu yang
ditinggal pasangan, berikut beberapa hal sederhana yang bisa kamu lakukan untuk terus maju menatap dunia.
1. Relakan dan ikhlaskan. Anggap kepergiannya
adalah rencana terbaik yang Tuhan kehendak bagi keluargamu. Terimalah dirimu kembali
dan temukan kembali apa yang jadi tujuan dalam hidupmu sekalipun pasanganmu tak lagi ada.
2. Jangan menutup diri dari dunia. Tetaplah menjalin
komunikasi dan hubungan dengan orang lain, entah itu teman baru atau teman
lamamu. Habiskanlah waktu lebih banyak untuk berada diantara orang-orang yang peduli padamu dan mengasihimu.
3. Bukan cuma kamu saja yang kehilangan, tapi keluarga dan anak-anakmu juga. Jangan pernah berpikir kalau hanya kamu satu-satunya orang
yang paling sedih setelah kepergian pasanganmu. Perasaan hancur kehilangan orang
yang sangat dicintai juga pasti akan dialami keluarganya dan sanak saudara lainnya,
khususnya anak-anak kalian. Jadi, belajarlah untuk mengendalikan situasi.
Jangan biarkan keterpurukan ini semakin parah karena kamu pun tetap tak mau merelakan kepergiannya.
4. Bangkitlah kembali jalani kehidupan normalmu. Apakah kamu bisa menghitung sudah berapa lama orang yang kamu kasihi tiada? Apakah kepergiannya justru membuat hidupmu malah semakin berantakan? Tanyakan pada dirimu, apa hidup seperti inikah yang dia mau untuk kamu jalani walau tanpa dia? Bagaimana pun itu, dia pasti mau kamu menjalani hidupmu dengan normal dengan atau tanpa dia. Untuk itulah kamu harus bangkit dan mengambil tanggung jawab yang pernah dilakukan suami atau istrimu. Belajarlah untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga dan dirimu sendiri.
Baca Juga :
Sekalipun
tak mudah untuk bangkit dari duka dan kehilangan, tapi ingatlah bahwa pikiran seperti
ini hanya muncul kalau kita terus mengasihani diri. Supaya tak lagi dikuasai kesedihan yang berlarut hindarilah hal-hal ini:
Ada banyak orang-orang
yang bernasib sepertimu di luar sana. Karena itu jangan pernah berpikir kalau kamu
sendirian. Lihatlah bagaimana mereka bisa survive
dan berjuang membesarkan anak-anak mereka tanpa pasangan. Dan tetaplah berharap
kepada Tuhan, karena Dia adalah sumber kekuatan dan pertolongan. Bahkan Dia juga
akan tetap bertanggung jawab akan hidupmu dan anak-anakmu. Jadi jangan pernah menyerah!
“Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan
segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun
menerima suap; yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya
kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.” (Ulangan
10: 17-18)