Hidup Belum Berakhir Meski Pasangan Tiada. Bangun Kembali Hidupmu Dengan Hal Ini
Sumber: Sixty and Me

Marriage / 29 November 2017

Kalangan Sendiri

Hidup Belum Berakhir Meski Pasangan Tiada. Bangun Kembali Hidupmu Dengan Hal Ini

Lori Official Writer
4812

Kehilangan pasangan bisa jadi masa-masa yang paling menyedihkan dan menghancurkan. Apalagi kalau pasangan harus pergi untuk selamanya di usia yang sangat dini. Tak seorang pun pasangan menikah yang mau mengalami kondisi ini. Tapi, apa daya kelahiran dan kematian manusia hanya bisa ditentukan oleh Tuhan.

Di tahun-tahun pertama kepergiannya pasti adalah masa berkabung yang begitu mendalam. Semua berubah. Kamu nggak bisa mendengar candaan atau nggak lagi bisa berbagi segala macam hal dengan dia. Kamu nggak bisa lagi punya tempat untuk menyandarkan kepala. Tapi percayalah, kepergiannya bukan akhir dari hidup. Relakan dan ikhlaskan!

Baca Juga: Pemeliharaan Tuhan Sempurna Bagi Seorang Janda

Jangan pernah berlarut-larut dalam kesedihan. Apalagi kalau kamu masih punya anak-anak yang harus diurus, kembalilah fokus untuk memperjuangkan mereka.

Buat kamu yang ditinggal pasangan, berikut beberapa hal sederhana yang bisa kamu lakukan untuk terus maju menatap dunia.

1. Relakan dan ikhlaskan. Anggap kepergiannya adalah rencana terbaik yang Tuhan kehendak bagi keluargamu. Terimalah dirimu kembali dan temukan kembali apa yang jadi tujuan dalam hidupmu sekalipun pasanganmu tak lagi ada.

2. Jangan menutup diri dari dunia. Tetaplah menjalin komunikasi dan hubungan dengan orang lain, entah itu teman baru atau teman lamamu. Habiskanlah waktu lebih banyak untuk berada diantara orang-orang yang peduli padamu dan mengasihimu.

3. Bukan cuma kamu saja yang kehilangan, tapi keluarga dan anak-anakmu juga. Jangan pernah berpikir kalau hanya kamu satu-satunya orang yang paling sedih setelah kepergian pasanganmu. Perasaan hancur kehilangan orang yang sangat dicintai juga pasti akan dialami keluarganya dan sanak saudara lainnya, khususnya anak-anak kalian. Jadi, belajarlah untuk mengendalikan situasi. Jangan biarkan keterpurukan ini semakin parah karena kamu pun tetap tak mau merelakan kepergiannya.

4. Bangkitlah kembali jalani kehidupan normalmu. Apakah kamu bisa menghitung sudah berapa lama orang yang kamu kasihi tiada? Apakah kepergiannya justru membuat hidupmu malah semakin berantakan? Tanyakan pada dirimu, apa hidup seperti inikah yang dia mau untuk kamu jalani walau tanpa dia? Bagaimana pun itu, dia pasti mau kamu menjalani hidupmu dengan normal dengan atau tanpa dia. Untuk itulah kamu harus bangkit dan mengambil tanggung jawab yang pernah dilakukan suami atau istrimu. Belajarlah untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga dan dirimu sendiri.

Baca Juga : Kue Janda Sarfat

Sekalipun tak mudah untuk bangkit dari duka dan kehilangan, tapi ingatlah bahwa pikiran seperti ini hanya muncul kalau kita terus mengasihani diri. Supaya tak lagi dikuasai kesedihan yang berlarut hindarilah hal-hal ini:

  • Jangan mudah terbawa suasana ketika ada orang yang kemudian menanyakan kondisimu atau merasa prihatin dengan statusmu sebagai janda atau duda. Ingatlah bahwa Tuhan punya rencana yang indah atas setiap tragedi atau musibah yang kita alami.
  • Jangan biarkan benda-benda peninggalan pasanganmu menganggu pikiran dan ingatanmu akan dia. Bila perlu, simpan semua hal yang berkaitan dengan dia di dalam satu tempat khusus.
  • Jangan pernah merasa bahwa hidupmu tak lengkap karena separuh dari dirimu sudah tiada. Ingat kalau kamu masih tetap jadi pribadi yang utuh dengan atau tanpa pasanganmu.

Ada banyak orang-orang yang bernasib sepertimu di luar sana. Karena itu jangan pernah berpikir kalau kamu sendirian. Lihatlah bagaimana mereka bisa survive dan berjuang membesarkan anak-anak mereka tanpa pasangan. Dan tetaplah berharap kepada Tuhan, karena Dia adalah sumber kekuatan dan pertolongan. Bahkan Dia juga akan tetap bertanggung jawab akan hidupmu dan anak-anakmu. Jadi jangan pernah menyerah!

“Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap; yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.” (Ulangan 10: 17-18)

Sumber : Expertbeacon.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami