Bukan dengan Membentak, Tetapi Alkitab Ajarkan 3 Cara ini Tuk Mendidik Anak Kita
Sumber: Google

Parenting / 27 November 2017

Kalangan Sendiri

Bukan dengan Membentak, Tetapi Alkitab Ajarkan 3 Cara ini Tuk Mendidik Anak Kita

Budhi Marpaung Official Writer
9983

Kelakuan anak terkadang dapat membuat hati menjadi jengkel. Karena merasa kehabisan akal, seringkali yang kita lakukan adalah justru membentak mereka. Apakah berhasil? Sebagian besar iya, tetapi itu justru menimbulkan persoalan baru.

Dokter ahli ilmu otak dari Neuroscience Indonesia, Amir Zuhdi, mengatakan ketika orangtua membentak, anak justru merasa ketakutan. Saat ketakutan, hormon kortisol meningkat.

Pada anak-anak, tingginya hormon kortisol akan memutuskan sambungan neuron atau sel-sel pada otak. Selain itu, akan terjadi percepatan kematian neuron atau apoptosis. Lalu apa yang terjadi jika neuron terganggu?

Baca juga: Usai Dicium Paus, Bayi ini Sembuh Dari Tumor Otak

Menurut Amir, yang terjadi bisa berakibat banyak hal. Diantaranya proses berpikir anak menjadi terganggu, sulit mengambil keputusan, anak tidak bisa membuat perencanaan yang baik, dan hingga akhirnya anak tidak memiliki kepercayaan diri yang baik.

Apakah kita menginginkan anak kita akan seperti itu? Jika tidak mau, apa yang harus dilakukan?

Mari melihat kepada Alkitab. Di sini, kita sebagai orangtua bisa menemukan cara bagaimana mendidik anak yang tepat.

1. Nasihati atau tegur anak dengan kata-kata yang sopan dan tidak membuat hatinya terluka.


Di dalam Kekristenan, kita diingatkan bagaimana mempergunakan lidah kita. Lidah ini bisa mengatakan apa saja, tetapi kita bisa mengatur apa yang diucapkan.

Terhadap sesama manusia khususnya dalam hal ini, kita perlu mengucapkan kata-kata yang bukan membuatnya takut, tetapi justru membuatnya berpikir ulang untuk melakukan hal yang melukai hati kita sebagai orangtua.

“Kata-kata yang baik menambah semangat, kata-kata yang menyakitkan melemahkan hasrat.” (Amsal 15:4)

 

2. Nasihati dengan ayat-ayat Firman Tuhan.


Jangan takut akan nanti dicap sebagai orangtua yang pendeta, tetapi tegurlah anak kita dengan menggunakan Firman Tuhan. Ingatkan dia apa yang Alkitab katakan ketika berbuat hal yang buruk.

“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6:4)

 

3. Didiklah dengan tongkat didikan


(Ilustrasi tongkat didikan / sumber: Tribunnews Manado)

Memberikan pendisiplinan kepada anak bukan hal yang salah. Dia harus mengerti bahwa apa yang dilakukan kita selalu orangtua ketika ia melakukan yang keliru bukanlah hukuman, tetapi tindakan kasih untuk membuatnya mengerti akan kesalahan dan tidak melakukannya lagi.

Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya. (Amsal 13:24)

 

Tidak perlu membuat anak menjadi takut kepada kita, tetapi yang Tuhan perintahkan kepada kita orangtua adalah mendidik dan mengajarkan sesuai dengan firman Tuhan. Ketika kita taat melakukannya, percayalah kita akan mendapatkan upahnya selaku orangtua.

“Tegurlah anakmu apabila dia salah, dan engkau akan selalu bangga terhadapnya. Ia tidak pernah mempermalukanmu.” (Amsal 29:17, Versi Mudah Dibaca 2006)

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami