Partai Komunis
China memerintahkan agen perjalanan untuk melarang warganya yang tergabung dalam
tur untuk mengunjungi Vatikan. Hal ini dilatarbelakangi karena ternyata China dan Vatikan tidak punya hubungan diplomatik.
Seperti diberitakan
Radio Free Asia (RFA), beberapa agen perjalanan membenarkan bahwa pemerintah China
memberi perintah itu pada 16 November 2017 lalu. Mereka diminta untuk membatalkan
kunjungan yang sudah dijadwalkan ke Basilika Santo Petrus dan daerah-daerah lain di Vatikan.
“Setiap agen perjalanan yang mengiklankan perjalanan ke Vatikan dalam brosur promosi atau publikasinya akan dikenai denda mencapai 300.000 yuan (lebih dari 39.000 euro),” demikian kutipan dari Phoenix Holidays, salah satu biro perjalanan wisata.
Baca Juga :
Secara terpisah,
media berita Asianews menyampaikan sudah menerima konfirmasi veto kunjungan ke Vatikan dari koresponden di China.
Dalam beberapa
terakhir, jumlah wisatawan China yang berlibur ke Italia memang diketahui terus
meningkat. Rata-rata pengunjung China datang untuk mengunjungi Vatikan, museum dan Basilika Santo Petrus.
Sementara dialog yang dibangun antara China dan Vatikan telah memberi dampak yang signifikan terhadap pariwisata Vatikan sendiri. Ada banyak warga negara komunis itu datang untuk ziarah.
Baca Juga : Meski Nggak Terbukti Bersalah, 5 Pendeta China Ini Tetap Saja Dibui
Terkait larangan
ini, seorang pelaku wisata China menyampaikan bahwa larangan ini terdengar lucu
dan tidak masuk akal.
“Ini menggelikan.
Menurut Anda bagaimana cara mengendalikan jutaan orang di luar negeri? Dan di
atas semua orang muda, siapa yang menginginkan kebebasan lebih besar daripada yang
dimiliki ayah mereka?” katanya.