Thanksgiving
atau Hari Pengucapan Syukur adalah hari yang wajib dirayakan Amerika Serikat sebagai
awal penyambutan hari Natal dan Tahun Baru. Hari ini dikhususkan untuk mengucapkan
terima kasih dan rasa syukur di akhir musim panen dan sudah dijadikan sebagai hari libur resmi di Amerika setiap minggu keempat di bulan November.
Hari Thanksgiving
tahun ini jatuh pada 23 November 2017 kemarin. Untuk merayakannya,
biasanya orang Amerika akan melakukan perayaan santap makan bersama dengan menu
utama ayam kalkun. Seluruh keluarga biasanya akan diundang dan menikmati pesta makan bersama.
Meskipun menjadi perayaan tahunan yang tampak mengasikkan, tapi untuk tahun ini mungkin orang-orang Amerika dan Eropa pasti merasa agak berat untuk mengucap syukur. Baik di Inggris dan Amerika kita bisa menyaksikan bagaimana polemik politik sangat menegangkan membuat banyak orang tak bersemangat.
Mungkin sebagian
besar orang Amerika masih belum move on dari kekalahan kandidatnya di pemilihan
lalu. Atau menyaksikan ada begitu banyak serangan terorisme di tempat-tempat
publik, lembaga pendidikan dan gereja-gereja memudarkan harapan akan kehidupan yang
lebih baik di Amerika. Tapi setidaknya, masih ada alasan bagi orang Amerika untuk bisa bersyukur dan tetap berharap untuk tiga hal ini:
1. Ditegakkannya keadilan
Dalam 30
tahun terakhir, kemiskinan terus melanda seluruh dunia. Terjadi kondisi naik
turun perekonomian. Tapi sekalipun begitu, orang Amerika masih pantas mengucap syukur
atas orang-orang yang berdiri dan peduli pada keadilan dan berkomitmen untuk menegakkan
keadilan bagi semua orang. Ada beberapa diantaranya rela mengorbankan waktu,
uang dan energinya. Ada juga yang memberikan seluruh kehidupannya untuk melayani orang lain yang terabaikan.
Inilah yang masih terus menjadi harapan bagi orang Amerika dan tetap berharap supaya pemerintahan Trump bisa membawa Amerika ke arah yang lebih baik.
Baca Juga :
2. Bersyukur untuk penegakan keadilan
Di antara sekian
banyaknya kasus yang terjadi selama tahun 2017, kasus pelecehan seksual menjadi
topik yang terus dibahas dan diusut di Hollywood dan juga ibu kota Washington. Ada
banyak korban yang sudah lama diam akhirnya berani buka suara dan menuntut
keadilan atas perlakuan yang diterimanya. Ada banyak kasus ketidaksetaraan
gender dan pelecehan telah diproses secara progresif sampai saat ini. Ini
adalah tanda adanya harapan akan diberlakukannya budaya kejujuran yang baru di
Amerika. Kebenaran yang terungkap telah membebaskan banyak orang yang terikat dalam penderitaan.
Ada kejadian
terkuaknya dokumen rahasia Paradise Papers, yang mengungkap aib dari orang-orang
kaya yang curang. Hal ini menjadi sinyal akan munculnya transparansi keuangan di Amerika.
3. Gereja masih tetap berfungsi sebagai gereja
Ada banyak yang
menilai kalau gereja sedang berada dalam jurang. Hal ini ditandai dengan penurunan
jumlah orang Kristen yang datang ke gereja. Tapi di sisi lain, setidaknya kondisi ini bisa mendesak gereja untuk membuka mata dan mengoreksi diri.
Ada banyak gereja yang kemudian fokus untuk menjangkau anak-anak sebagai penerus pelayanan. Gereja mulai menjangkau dan membagikan pesan injil dengan cara yang inovatif, terutama saat musim Natal. Masih banyak orang yang ternyata peduli dengan pesan kasih Yesus. Dan hal ini jadi harapan baru bagi gereja-gereja di Amerika.
Baca Juga :
Untuk alasan-alasan
inilah orang Amerika patut merayakan Thanksgiving tahun ini dengan meriah. Tak peduli
seberapa berat kondisi yang terjadi saat ini, perubahan sekecil apapun harus tetap
disyukuri di dalam Tuhan. Karena baik Amerika dan negara-negara lain di berbagai
belahan dunia ada di jantung hatinya Tuhan.