Ini Seni Menyelesaikan Konflik Dengan Orang Lain, Melabrak Orang Bukan Salah Satunya Loh
Sumber: Tribunnews.com

Single / 20 November 2017

Kalangan Sendiri

Ini Seni Menyelesaikan Konflik Dengan Orang Lain, Melabrak Orang Bukan Salah Satunya Loh

Puji Astuti Official Writer
8199

Salah satu berita yang heboh di jagad sosmed minggu ini adalah peristiwa Shafa Aliya Haris yang melabrak Jennifer Dunn di tempat keramaian. Banyak pro dan kontra dari peristiwa ini, bahkan tidak sedikit yang mendukung tindakan Shafa yang melabrak Jennifer, yang diduga adalah selingkuhan ayah Shafa. Nah, kalau kamu pendapat kamu gimana?

Secara emosi sih, bisa jadi kamu juga mendukung tindakan Shafa. Tapi apakah hal itu benar?

Tentu saja tidak, seperti apapun alasannya. Sebab dengan emosi dan marah-marah, toh permasalahan tidak terselesaikan. Apa lagi jika kita melihat sekilas permasalahan di atas adalah permasalahan rumah tangga, tentu ada banyak faktor yang menjadi sebab permasalahan dan harus diselasaikan secara dewasa. 

Nah, belajar dari kejadian di atas, kita perlu belajar seni menyelesaikan konflik atau masalah dengan baik. Baik itu konflik di rumah, dengan orangtua, pasangan atau bahkan dengan teman atau rekan kerja di kantor. Cara kita menyelesaikan konflik akan berdampak kepada tingkat kebahagiaan pribadi kita dan bahkan bisa berdampak hingga kesuksesan kita berkarir. 

Lalu bagaimana caranya menyelesaikan konflik yang benar? Yuk kita belajar bersama.

1# Pastikan bahwa kamu sudah tahu benar duduk permasalahannya


Emosi sering membuat orang tidak berpikir jernih, dan bertindak sembarangan yang bisa berakhir kepada sebuah penyesalan. Untuk itu jika kamu menghadapi konflik dengan seseorang, ambil waktu tenang untuk berpikir, carilah semua fakta dan dengarkan dari semua sudut pandang, termasuk sudut pandang orang yang sedang bermasalah dengan kamu, untuk itu kamu harus melakukan langkah ke dua. 

2 # Temui empat mata, tapi bukan untuk melabrak ya, tapi bicara

"Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu." (Matius 5:23-24).

Ya, temuilah dia untuk bicara baik-baik. Dengarkanlah sudut pandangnya tentang permasalahan yang terjadi. Tempatkan dirimu pada posisi dia. Belajarlah berempati terhadap dia. 

Hal ini memang bukan perkara mudah, terlebih jika kamu merasa terluka oleh tindakan atau perkataannya. Namun, disinilah kebenaran firman Tuhan tentang, "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44) berlaku. Jadi pelaku firman ternyata ngga mudah ya? Tapi itulah yang harus kita lakukan. 

3# Jangan menyalahkan orang itu, atau bahkan orang ketiga, fokuslah pada mencari solusi permasalahannya


Sebagai manusia, kita selalu mau mencari siapa yang benar dan siapa yang salah. Walau faktanya, bahwa dalam setiap permasalahan, setiap orang memiliki kontribusi hingga permasalahan itu terjadi. Untuk itu, jangan tergoda untuk saling menyalahkan. Fokuslah pada inti permasalahan, dengarkan pendapat orang itu. Lihat dari sudut pandangnya, dan diskusikan bagaimana bisa menyelesaikan permasalah itu secara dewasa dan bijaksana sehingga permasalahan tidak semakin besar sehingga bisa berdampak kepada banyak orang. 

4# Ekspresikan pendapatmu dengan jelas

Selain mendengarkan pendapat orang itu, kamu juga harus menyampaikan sudut pandangmu tentang permasalahan itu dengan jelas. Ekspresikan perasaanmu, dan buat orang itu tahu apa yang kamu inginkan. 

5# Jika permasalahanmu tidak bisa diselesaian secara empat mata, maka carilah penengah


Ya, terkadang ada hal-hal dimana kamu dan dia menemui jalan buntu. Walau biasanya itu terjadi karena masing-masing mempertahankan egonya. Namun bila memang hal itu yang kamu hadapi, maka buatlah kesepakatan untuk minta bantuan seorang penengah yang lebih bijaksana. Jika kamu mengalami masalah ditempat kerja, kamu bisa minta atasanmu atau Departemen Sumber Daya Manusia untuk menolongmu. Jika kamu mengalami masalah dengan pasanganmu kamu bisa meminta bantuan orangtuamu, pembina rohani atau pendetamu. 

Jalan yang terakhir, jika sudah tidak menemukan kesepakatan bersama secara kekelurgaan, maka kamu bisa mengambil jalur hukum. 

"Wah, apakah ngga terlalu berlebihan?"

Sepertinya memang begitu, tapi ada beberapa hal yang memang harus melalui sistem hukum yang berlaku. Tentunya akan ada dana, tenaga dan pikiran yang terkuras disini. Tapi, jika kita bisa saling merendahkan hati, melepaskan pengampunan dan mau mengasihi, maka konflik pasti bisa terselesaikan dengan baik, tanpa harus menjadi buah bibir orang banyak. Untuk itu kita harus selalu ingat nasihat Rasul Paulus ini: 

"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:12-13). 

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami