Seorang wanita
(yang tak disebutkan namanya) harus hidup menjanda di usia mudanya setelah sang
suami meninggal dunia. Dia harus jadi ayah sekaligus ibu bagi kedua anaknya, Kaka dan Hita yang sangat kecil.
Mau tak mau, wanita inipun harus menjalani pilihan itu. Untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya dan kehidupan mereka sehari-hari, wanita ini terpaksa menggeluti berbagai pekerjaan, mulai dari jadi guru les bahasa Inggris sampai berjualan bahan makanan. Karena tuntutan kebutuhan yang semakin tinggi, khususnya saat kedua buah hatinya harus sekolah, dia pun mencoba mencari pekerjaan yang lebih baik.
Baca Juga : 4 Hal yang Harus Diapresiasi dari Para Single Parent
Setelah beberapa
tahun harus terus gonta ganti pekerjaan, wanita ini akhirnya merasa lega karena
nasib membawanya ke tempat yang tepat dan mendapatkan pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Dari kisah ini,
kita tahu bahwa perjuangan seorang single parent sangatlah berat. Tanpa kehadiran
pasangan, yang bisa jadi partner kerja membangun keluarga yang sejahtera, seorang
single parent akan merasa kewalahan. Tanggung jawab membesarkan anak ditumpukan
sepenuhnya kepadanya. Kadang rasa lelah dan putus asa berkelebat di dalam pikiran.
Ada juga masa ketika dia menangis di dalam diam, hendak meraung dan menyalahkan nasib kenapa pasangannya harus dipanggil begitu cepat.
Salah satu masalah
terbesar menjadi seorang single parent adalah kesepian. Mudah sekali membandingkan
keluarga lengkap yang kerap jalan bareng ke mall atau suami istri yang kompak menggendong
anak-anak mereka. Saat menyaksikan momen kebahagiaan keluarga lain, para single
parent pasti akan merasa bahwa keluarganya tak lagi sempurna. Akibatnya, perasaan kesepian pun menyerang.
Menjalani hidup tanpa pasangan dan mengambil tanggung jawab untuk membesarkan anak-anak memang tak mudah. Tapi bukan berarti kamu harus terlarut dalam situasimu dan menganggap keluargamu nggak sempurna seperti keluarga pada umumnya. Untuk memerangi perasaan-perasaan ini, renungkanlah 3 hal ini:
Pertama Sadarilah bahwa kamu nggak sendiri
Tuhan berjanji kalau Dia nggak akan meninggalkanmu sendiri. Kalimat ini mungkin sering kamu dengar dan saat mendengarkan kamu cuma bergumam, “Yah, itu benar sekali. Tapi kenapa aku harus merasakan ini?” Tuhan menciptakan hubungan baik antara kita dan orang lain dan juga antara kita dan Dia. Tuhan adalah sumber kekuatan. Karena itulah kita memerlukan Dia setiap waktu dalam hidup kita. Sekalipun kita jadi ibu atau ayah satu-satunya yang harus membesarkan anak-anak sendiri, kita tetap punya Tuhan yang akan memberikan kita kekuatan untuk menjalani setiap rintangn hidup.
Baca Juga : 5 Cara Single Parent Mengasuh Anak
Kedua: Dalam 1 Korintus 7 Paulus menyampaikan bagaimana kesendiriannya justru jadi kesempatan untuk melayani Tuhan lebih maksimal.
Saat kamu merasa
sendiri, pikirkanlah orang lain yang mungkin kondisinya lebih menyedihkan darimu.
Kalau kamu sendiri selalu mengasihani dirimu, bagaimana mungkin kamu bisa membesarkan
anak-anakmu dengan baik? Ditinggalkan pasangan untuk selamanya bukan berarti jadi
akhir hidupmu. Tuhan pastinya punya rencana besar lewat semua musim-musim hidup
yang kamu lalui. Jadi, lebih baik bangun dari kesedihanmu dan mulailah memakai kesempatan ini untuk melayani Tuhan lewat hidupmu.
Ketiga Tetap terkoneksi dengan komunitas gereja
Ada masa bagi
single parent merasa rindu dengan pasangan. Membayangkan seandainya dia masih hidup,
pasti hidupnya akan jauh lebih baik. Pasti dia akan merasa lebih bahagia. Nggak
salah sih kalau kamu kadang ngerasa begitu. Tapi yang jadi salah kalau perasaan
it uterus menerus menghantuimu. Kamu jadi mengisolasi diri dan nggak mau
terbuka untuk mengenal orang lain, baik di komunitas-komunitas sosial atau gereja.
Ingatlah bahwa sekalipun kamu sendiri, kamu masih tetap punya orang-orang yang bisa menguatkanmu. Hal ini bisa kamu dapatkan di komunitas dan persekutuan gereja.
Saat kamu berada
di sekeliling orang-orang yang kuat dalam iman, maka akan semakin sulit pula si
iblis memakai kondisi kesepianmu untuk menghancurkan hidupmu.
Percayalah,
Tuhan tetap mengasihi dan peduli kepada janda-janda maupun duda. Jadi single parent
bukan alasan kamu dan anak-anakmu nggak bisa lebih bahagia dari
keluarga-keluarga lain. Kalau kamu memang mau memberikan yang terbaik buat masa
depan anak-anakmu, bahagialah lebih dulu dan percayalah bahwa Tuhan akan terus membawa
keluargamu kepada tujuan besar-Nya.