Setiap pernikahan memiliki
masalah sendiri, dan bisa muncul kapan saja. Namun yang paling penting kamu
ketahui bahwa seperti apa pernikahan kamu ditentukan dengan apa yang kamu dan pasangan kamu
lakukan dalam pernikahan kalian. Jatuh cinta merupakan pengalaman terbesar
dalam hidup semua orang, tapi saat cinta tumbuh dan tenggelam, kita tentu
menyadari hal itu dan kita tentu harus bertahan demi sebuah masa depan yang baik dan hidup bersama yang harmonis.
Pernikahan yang sehat,
diciptakan melalui niat dan kerja keras, dan yang paling penting bahwa kamu dan pasangan mengetahui apa yang diinginkan dari sebuah pernikahan.
Nah, inilah beberapa jenis pernikahan yang kamu inginkan:
1. Pernikahan Yang Inotatif Secara Emosional
Kamu
menginginkan pernikahan dimana kamu merasa nyaman mengungkapkan dan mendiskusikan
perasaan kepada pasangan. Perasaan yang dimaksud adalah reaksi spontan dan emosional melalui lima indra kamu terhadap sesuatu hal.
Keintiman
secara emosional dibangun saat kamu merasa nyaman mendiskusikan dan membicarakan emosi kamu kepada pasangan.
Kamu ingin pasangan kamu nyambung saat kamu sedang mengungkapkan sesuatu yang sedang terjadi secara emosional.
Sharing atau diskusi seperti ini membutuhkan suasana penerimaan.
2. Pernikahan Yang Setia
Kamu ingin
berada dalam pernikahan dimana komitmen merupakan hal terpenting. Kesetiaan dalam
pernikahan nggak hanya bicara hubungan secara jasmani atau seks, tetapi juga mencakup mata, pikiran, hati dan jiwa kita.
Ketika kita
mengisi pikiran kita dengan wanita/lelaki lain,
kita mengorbankan kesetiaan kita kepada pasangan. Saat kita menawarkan
keintiman secara emosional kepada orang lain misalnya perhatian kepada orang lain, kita mengorbankan kesetiaan pasangan kita.
Kamu harus
memberikan dan mencurahkan kesetiaan kamu kepada pasangan kamu saja dan Tuhan.
Kesetiaan membutuhkan disiplin diri dan sadar bahwa ada konsekuensinya seperti
menolak apapun di depan mata, tubuh dan hati kamu yang membahayakan kesetiaan kamu.
3. Pernikahan Dengan Hubungan Yang Intim Secara Spiritual
Keintiman
spiritual seringkali menjadi hal yang paling sering diabaikan dan tidak menjadi
pondasi dalam pernikahan. Padahal hal ini sangat berdampak secara signifikan
dalam hal keintiman hubungan kamu, karena pernikahan adalah tentang membangun hubungan
keintiman yang langgeng, membuka hati dan jiwa kepada pasangan dan merupakan hal yang sangat perlu dipelajari juga ditelusuri terus menerus.
Keintiman
secara spiritual nggak mengharuskan kamu menyetujui setiap hal dengan detail. Sama
seperti diatas, kamu perlu saling menceritakan apa yang sedang terjadi dalam diri kamu secara pribadi.
Nah,
keintiman ini melibatkan kamu untuk saling membuka diri, sharing tentang apa yang dipikirkan dan perasaan kamu.
4. Pernikahan yang Jujur
Kamu ingin berada dalam sebuah pernikahan dimana kejujuran dan kepercayaan adalah pondasi utama. Namun perlu kamu ingat bahwa kepercayaan membutuhkan waktu. Kamu mungkin bisa sabar dan komitmen dalam waktu yang cepat, namun butuh waktu untuk membangun kepercayaan. Kepercayaan nggak hanya dibangun saat kamu dan dia bersama dalam waktu yang sangat lama, namun dibangun dengan cara dimana kamu komitmen dan melakuan apa yang katakan.
5. Pernikahan Yang Penuh Kasih Dan Saling Memaafkan
Kamu
ingin berada dalam pernikahan dimana kamu dan pasangan selalu mempraktikkan kesabaran dan saling mengampuni.
Tidak masalah melakukan kesalahan karena nggak satupun pasangan atau manusia yang sempurna, namun alangkah baiknya saling minta maaf, sabar dan melepaskan pengampunan.
(BACA JUGA : Nggak Haru Bercerai, Selamatkan Pernikahanmu Dengan 3 Cara Ini )
Jangan berfokus kepada balas dendam apalagi sampai menahan luka masa lalu.
Ketika kamu menikahi
seseorang, kamu telah mengikat diri kamu kepada seseorang yang nggak sempurna
dan memiliki kepribadian sendiri, dan itu akan mengakibatkan kamu menghadapi banyak hal dan kadang bertentangan dengan logika kamu.
Namun nggak apa-apa, yang
paling penting adalah kamu harus menentukan jenis pernikahan yang kamu inginakan dan harus komitmen sampai hal itu terwujud.
Kamu dan pasangan harus sama-sama berjuang demi sebuah pernikahan yang indah dan menjadi berkat bagi banyak orang. Belum terlambat, karena tidak ada yang terlambat dalam memperbaiki diri.
Sumber : beliefnet